Brilio.net - Indonesia memiliki berbagai macam suku dan budaya, dana dari keberagaman suku tersebut tentunya memiliki bahasa daerahnya masing-masing. Salah satu bahasa yang ada di Indonesia adalah Bahasa Jawa.

Bahasa Jawa sendiri memiliki banyak sekali materi yang harus kalian pahami, dari mulai aksara Jawa hingga jenis-jenis teks yang ada dalam Bahasa Jawa. Sama seperti dalam bahasa Indonesia, bahasa Jawa juga memiliki cerita pendek yang biasa disebut cerkak(cerita cekak).

Dalam laman Kemendikbud sendiri dijelaskan bahwa cerkak merupakan sebuah siangkatan dari cerita cekak atau dalam Bahasa Indonesia adalah cerita pendek. Cerkak sendiri dapat dimaknai secara luas sebagai sebuah cerita pendek yang padat dan langsung pada tujuannya.

Biasanya dalam cerita cekak (cerkak) juga terdapat bebeberapa unsur baik intrinsik maupun ekstrinsik. Dua hal tersebut seperti bagian yang harus ada dalam sebuah cerita cekak.

Berikut ini 15 contoh cerkak Bahasa Jawa lengkap dengan artinya yang berhasil brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (18/10).

Struktur cerkak Bahasa Jawa

Dalam teks cerita cekak terdiri dari lima struktur, yaitu:

1. Eksposisi

Bagian eksposisi berisi pengenalan latar belakang cerita, seperti tokoh, situasi, dan setting cerita.

2. Komplikasi

Bagian komplikasi, yaitu bagian dimulainya suatu konflik cerita.

3. Krisis

Krisis merupakan bagian yang menceritakan langkah yang akan diambil oleh tokoh utama untuk bisa mengantisipasi dan menyelesaikan masalah

4. Klimaks

Sesuai dengan namanya, klimaks adalah bagian puncak atau konflik.

Bagian ini berisi aksi sang tokoh utama dalam cerkak untuk menyelesaikan permasalahan.

5. Penyelesaian

Saat konflik sudah mulai selesai, artinya sebuah cerkak sudah memasuki bagian penyelesaian.

Contoh cerkak Bahasa Jawa beserta artinya.

Contoh cerkak Bahasa Jawa singkat beserta artinya © 2022 brilio.net

foto: pixabay.com

Cerita cekak 1

Tepang Tahun

Minggu wingi aku ulang tahun umur 11 tahun, ibukku duweni rencana gawe acara ulang tahun nek omah lan ngundan kabeh konco-koncoku sing jumlahe ono 25. Aku seneng banget pas diaturi ibuk ulang tahunku bakal dirayakno. Sebelum dino kang ditunggu-tunggu, aku diajak ibuk lan bapak tumbas klambi anyar gae acara kasebut.

Ruang tamu omahku juga bakal di hias gawe balon-balon lan pita sing katon apik lan meriah. Ora ketinggalan ibukku juga pesen roti ulang tahun bentuk minion sesuai karo sing tak senengi. Dulur-dulur sekitaran omah ugo moro lan mbantu ibukku ngewangi masak gae acara kasebut. Konco-koncoku podo teko lan gowo hadiah, enek sing menehi kado buku, pensi, tas, lepak lan sepatu. Acara kasebut berjalan dengan meriah, momen iku ora bakal iso tak lalekne.

Artinya:

Ulang Tahun

Itu adalah ulang tahun saya yang ke 11 minggu lalu, ibu saya memiliki rencana untuk mengadakan pesta ulang tahun di rumah dan mengundang semua teman saya yang berjumlah 25. Saya sangat senang ketika ibu saya memberi tahu saya bahwa ulang tahun saya akan dirayakan. Sebelum hari yang ditunggu-tunggu, ibu dan ayah saya mengundang saya untuk membeli baju baru untuk acara tersebut.

Ruang tamu rumah saya juga akan dihiasi dengan balon dan pita yang terlihat bagus dan meriah. Tak mau kalah, ibu saya juga memesan kue ulang tahun berbentuk minion sesuai dengan keinginan saya. Saudara-saudara di sekitar rumah pergi berburu dan membantu ibu saya memasak untuk acara tersebut. Di belakang saya ada teko dan tas hadiah, saya memberikan hadiah buku, pulpen, tas, sepatu dan sepatu. Acaranya seru, momennya tidak akan pernah terlupakan.

Cerita cekak 2.

Preian Sekolah

Ora kroso minggu ngarep wes preian sekolah sing suwene ono seminggu, aku lan keluargaku duweni rencana bakal dolan menyang griyone kakungku kang ono ing deso tandan sari. Desone kakungku terkenal ijek asri, kaline bening, lan sawah-sawahe katon ijo royo-royo. Perjalanan teko omahku menyang omae kakungku butuh wektu 4 jam.

Mari sholat subuh aku wes semangat adus lan nyiapne klambi ganti selama liburan ing kono. Gak lali ibukku juga nyiapne bekal dige selama perjalanan. Akeh pemandangan kang apik amergo perjalanan menyang omae kakungku ngelewati gunung lan hutan.

Aku lan keluarga budal teko omah jam 7 esuk numpak mobile bapak. Selama perjalanan aku lan bapak akeh crito tentang pengalamane bapak pas jeg cilik nek omahe kakungku. Aku maleh duwe rencana pengen dolan nek kali, sawah lan kebon e kakung.

Ora kroso crito ngalor-ngidol, wayah jam 12 awan tibak e ameh tekan omahe kakungku. Kakungku ketok wes siap ngenteni nek ngarep omah karo wajah e seneng banget karo katekananku. Aku salah siji putune sing di sayang. Selama nek omahe kakungku, aku di ajak dolan menyang kali, sawah lan kebon. Aku seneng iso liburan sekolah nek desone kakungku.

Artinya:

Liburan sekolah

Gak nyangka minggu depan libur sekolah selama seminggu, saya dan keluarga ada rencana berkunjung ke rumah suami di desa Tandan Sari. Desa ayahku terkenal dengan keindahannya, sungainya jernih, dan sawahnya hijau. Perjalanan dari rumah saya ke rumah paman saya memakan waktu 4 jam.

Ayo sholat subuh, saya semangat untuk mandi dan bersiap-siap ganti baju selama liburan disana. Jangan lupa bahwa ibu saya juga menyiapkan makanan untuk perjalanan. Banyak pemandangan indah karena perjalanan menuju rumah kakek melewati pegunungan dan hutan.

Saya dan keluarga saya berangkat dari rumah jam 7 pagi dengan mobil ayah saya. Selama perjalanan, ayah saya dan saya bercerita banyak tentang pengalaman ayah saya ketika dia masih kecil di rumah saudara laki-laki saya. Saya ada rencana untuk mengunjungi sungai, persawahan dan kebun suami saya.

Saya tidak merasa ingin bercerita, sudah jam 12 siang ketika saya tiba di rumah saudara laki-laki saya. Adikku sudah siap menunggu di depan rumah dengan wajah yang sangat senang dengan tekananku. Saya adalah salah satu cucu kesayangannya. Ketika saya berada di rumah paman saya, saya diundang untuk mengunjungi sungai, sawah dan kebun. Saya suka pergi liburan sekolah ketika saudara saya di rumah.

Cerita cekak 3.

Jago Bangkok

Ibu Rini Sasmita, sesasi kepungkur mengeti dina ulang taune kang kaping patangpuluh pitu. Sepuh durung, nanging uga wis ora disebut mudha. Diupamakke ubenging srengenge, lagi jam siji awan. Uwis wiwit gumlewang mangulon, nanging panase isih krasa sumelet. Srawung karo sapa wae kepenak. Kumpul karo priyayi sepuh ora katon mudha, kumpul karo wong enom ora katon sepuh. Iku mau keluwihane Bu Rini kang ora liya ibu kandhungku dhewe kang banget tak bekteni, Ian tak sayangi.

“Wis tinggalen, Buk. Kuwi tak tandangane. Nek mung nyayur sop wae, aku pinter. Iki

wis jam pitu, engko ditinggal Bulik Indarto,” ujarku marang Ibu kang lagi utheg ing

pawon. “Oke, sayang.. mengko aja lali nggoreng tempe gerit karo gawe sambel lombok abang,” wangsulane Ibu saka kamar, salin ngagem clana training biru, warna favorite. Saben Minggu esuk Ibu ora nate absen tindak menyang Sanggar Senam “Saras Salira” saperlu olahraga senam, bebarengan karo ibu-ibu komplek perumahan.

Tindake nunut mobil Kijang kagungane Bulik Sasmita, wetan omahku. Yen wis kumpul Ibu padha ibu ngono kuwi, rasane banjur bali kaya dhek nalika isih mudha. Lali yen kabeh wis padha kagungan “buntut” Malah, siji-loro ana sing wis peputu. Karena kerep kumpul-kumpul kaya mengkono, njalari penampilane Ibu tansah fress. Seger, renyah, sumringah. Ora kleru yen kanca-kanca SMA-ku biyen padha nyebut Ibuku, Ibu Gaul. Yen ngepasi kanca-kancaku dolan menyang omahku, Ibu ora canggung melu njagongi.

Artinya:

Jago Bangkok

Ibu Rini Sasmita, tahun lalu merayakan ulang tahunnya yang ke empat puluh tujuh. Dia belum tua, tetapi dia juga tidak disebut muda. Katakanlah itu matahari terbenam, sudah jam satu siang. Sudah mulai mendingin, tapi panasnya masih menyengat.

Bertemanlah dengan siapa pun yang membuat Anda merasa nyaman. Bergaul dengan orang tua tidak membuat Anda terlihat muda, bergaul dengan orang muda tidak membuat Anda terlihat tua. Itulah kelebihan Bu Rini yang tidak lain adalah ibu saya sendiri, yang tidak terlalu saya hormati, Ian tidak mencintai saya.

"Sudah ditinggalkan, Buk. Itu bukan tanda tangannya. Jika saya hanya membuat sup, saya pintar. Ini

Sudah jam tujuh, Bibi Indarto akan pergi, "kataku kepada Ibu yang masih tidur

"Oke sayang.. nanti, jangan lupa goreng tempe gerit dan buat sambal merah," jawab Ibu dari kamar, memakai baju training biru, warna kesukaannya. Setiap Minggu pagi, Ibu tak pernah ketinggalan pergi ke Gymnasium Saras Salira untuk senam bersama ibu-ibu di komplek perumahan.

Ikuti mobil Kijang milik Bulik Sasmita, sebelah timur rumah saya. Ketika Anda berkumpul seperti itu, rasanya seperti Anda kembali ketika Anda masih muda. Lupakan bahwa mereka semua memiliki "ekor" Bahkan, satu atau dua dari mereka memiliki cucu.

Karena sering berkumpul seperti itu, membuat penampilan sang ibu selalu segar. Segar, renyah, bercahaya. Tidak salah jika teman-teman SMA saya biasa memanggil ibu saya, Ibu Gaul. Jika teman-teman saya datang mengunjungi rumah saya, saya tidak akan ragu untuk duduk bersama mereka.

Penulis: Magang/Muhammad Reza Ariski