Brilio.net - Transportasi udara banyak dipilih masyarakat untuk bepergian karena bisa memangkas waktu tempuh. Meski cepat, tapi naik pesawat terbang tidak selalu nyaman.

Salah satu yang sering dialami adalah gangguan pada telinga, terutama saat lepas landas maupun mendarat. Masalah itu biasa disebut barotrauma telinga.

Penasihat medis yang berbasis di Beograd, dokter Nikola Djordjevic menjelaskan, gangguan tersebut dikarenakan tabung eustachius tidak dapat dengan cepat mengikuti perubahan tekanan udara di dalam dan luar telinga.

"Sering kali, saat berada pada ketinggian yang konstan, tekanannya tetap sama. Tetapi ketinggian yang berbeda memiliki tekanan udara yang berbeda," ujar Nikola seperti dilansir brilio.net dari Travel & Leisure, Rabu (4/11).

Jadi, jika naik atau turun dengan cepat, seperti di pesawat atau bahkan lift, tabung eustachius tidak dapat mengikuti perubahan yang cepat dan tekanan menumpuk, sehingga menyebabkan rasa sakit.

"Tekanan yang dimiliki setiap pesawat, tekanan udaranya sangat tiba-tiba, sehingga udara yang terperangkap di telinga bagian dalam tidak memiliki cukup waktu untuk beradaptasi dengan perubahan tekanan atmosfer," tuturnya.

Ada beberapa cara untuk menciptakan keseimbangan di telinga saat naik pesawat, salah satunya mengunyah permen karet.

"Saat kita mengunyah permen karet, kita membuka tabung eustachius dan membiarkan udara dengan tekanan atmosfer baru mencapai telinga bagian dalam kita. Prosesnya akan menghilangkan tekanan, sehingga membuat merasa lega," jelasnya.

Namun kamu juga harus waspada, pasalnya ketika kamu mengunyah permen karet di pesawat menyebabkan kamu lebih banyak menelan udara, sehingga timbul rasa kembung.

"Kamu bisa coba metode lain denban menguap, menelan, menelan hidung, menelan, atau membeli penutup telinga," pungkasnya.