Jenis ambigu.

ambigu adalah bermakna lebih dari satu  © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Setelah mengetahui arti dan ciri-ciri ambigu, maka kamu juga perlu untuk mengetahui jenis-jenis dari ambigu, seperti berikut ini.

1. Ambiguitas fonetik.

Ambiguitas fonetik merupakan sebuah bunyi-bunyi bahasa yang dilafalkan. Jenis ambigu ini terbentuk ketika suatu kata atau kalimat yang dilafalkan terlalu cepat, sehingga dapat mengakibatkan keraguan pada maknanya, contohnya:

- Beruang: Beruang dapat diartikan kondisi mempunyai banyak uang atau merujuk nama binatang.

- Salam: Kata salam bisa bermakna sebuah sapaan atau nama bumbu dapur.

- Hak: Hak mempunyai dua makna, pertama, menyatakan kepemilikan, dan yang kedua merujuk pada bagian sepatu wanita.

- Bunga: Bunga bisa berarti tanaman atau imbalan yang digunakan pada penggunaan uang atau modal di bank.

2. Ambiguitas gramatikal.

Ambiguitas Gramatikal atau ketaksaan di tingkat gramatikal terjadi saat proses pembentukan di tingkat kebahasaan, dan masih ada bentuk dalam ambiguitas gramatikal. Berikut bentuk dan contohnya:

- Morfologi: morfem dan kata. Ambiguitas jenis ini mengakibatkan perubahan makna. Contoh dari ambiguitas morfologi adalah, pemukul yang dapat bermakna ganda, seperti orang yang memukul atau alat untuk memukul.

- Sintaksis: frasa, klausa, dan kalimat. Sedangkan di tataran sintaksis, ambiguitas muncul pada frasa, klausa, dan kalimat. Tiap kata yang membentuk frasa itu telah jelas. Tapi dalam mengkombinasikannya dapat memiliki tafsiran lebih dari satu pengertian. Contoh dari ambiguitas dalam sintaksis adalah, frasa orang tua, dapat bermakna 'orang yang tua' atau 'ibu-bapak'.

3. Ambiguitas leksikal.

Ambiguitas leksikal adalah jenis ambigu pada tingkat ambiguitas leksikal bisa meliputi polivalensi, ketidakjelasan batas makna suatu kata, dan penggunaan gaya bahasa. Setiap kata atau frasa dalam bahasa kadang memiliki makna lebih dari satu. Maka dari itu, pendengar atau pembaca kerap melakukan kesalahan dalam menafsirkan maknanya.

Pada ambiguitas leksikal dapat menyebabkan makna dalam sebuah kalimat berbeda, tergantung dengan konteks kalimat yang diberikan. Ambiguitas leksikal seringkali digunakan dalam membuat permainan kata. Contohnya, seperti dilarang = tidak halal, suci = tidak boleh dibuat sembarangan, sama sekali tidak = sungguh-sungguh tidak boleh, dan masih banyak lagi.