Brilio.net - Dalam kehidupan sehari-hari kamu tentu pernah menjumpai teks editorial, misalnya saat membaca koran. Biasanya terdapat sebuah opini yang ditulis untuk menanggapi suatu isu yang sedang terjadi di masyarakat. Teks yang berupa pernyataan pendapat penulis itulah yang disebut teks editorial.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, editorial adalah artikel dalam surat kabar atau majalah yang mengungkapkan pendirian editor atau pimpinan surat kabar (majalah) tersebut mengenai beberapa pokok masalah. Jadi, isi dalam teks editorial adalah menyikapi situasi yang berkembang di masyarakat luas.

Adapun isu permasalahan tersebut beragam. Bisa berupa masalah ekonomi, sosial atau budaya, dan lain-lain. Namun biasanya topik yang dibahas mempunyai hubungan dengan politik. Tak hanya sekadar omong kosong belaka, opini dalam teks editorial harus dilengkapi dengan bukti, fakta, maupun alasan yang logis. Sehingga pembaca bisa menerimanya.

Dalam teks editorial terdapat argumentasi yang menguatkan sikap penulis terhadap masalah yang berkembang dalam masyarakat. Argumentasi itu bisa berupa pernyataan, data hasil penelitian, pernyataan para ahli, serta fakta-fakta yang didasarkan atas referensi yang dapat dipercaya.

Nah, jika kamu sedang mempelajari teks editorial, berikut brilio.net rangkum 9 contoh teks editorial dihimpun dari berbagai sumber, Rabu (29/12). Lengkap dengan ciri-ciri dan struktur teksnya.

Ciri-ciri teks editorial.

Adapun ciri-ciri teks editorial sebagai berikut:

a. Topik tulisan teks editorial selalu hangat (sedang berkembang dan dibicarakan secara luas oleh masyarakat), bersifat aktual dan faktual.

b. Teks editorial bersifat sistematis dan logis.

c. Teks editorial merupakan sebuah opini/pendapat yang bersifat argumentatif.

d. Teks editorial menarik untuk dibaca karena ditulis dengan menggunakan kalimat yang singkat, padat, dan jelas.

Jenis teks editorial.

Teks editorial berisi ajakan pada pembaca untuk ikut berpikir dalam masalah yang sedang hangat terjadi di kehidupan sekitar. Jika dibedah lebih dalam, teks editorial terbagi menjadi tiga jenis, yakni interpretative editorial, controversial editorial dan explanatory editorial. Berikut penjelasan singkatnya.

a. Interpretative editorial.

Editorial jenis ini bertujuan untuk menjelaskan isu dengan menyajikan fakta dan figur untuk memberikan pengetahuan.

b. Controversial editorial.

Editorial jenis ini memiliki tujuan untuk meyakinkan pembaca pada keinginan atau menumbuhkan kepercayaan pembaca terhadap suatu isu. Dalam editorial ini biasanya pendapat yang berlawanan akan digambarkan lebih buruk.

c. Explanatory editorial.

Editorial jenis ini menyajikan masalah atau suatu isu agar dinilai oleh pembaca. Biasanya teks editorial ini bertujuan untuk mengidentifikasi suatu masalah dan membuka mata masyarakat untuk memperhatikan suatu isu.

Struktur teks editorial.

Dalam penyusunan teks editorial perlu memperhatikan struktur teks. Teks editorial sendiri memiliki struktur sebagai berikut:

Pernyataan pendapat (thesis statement).

Pernyataan pendapat atau disebut juga tesis merupakan bagian yang mengemukakan topik yang akan disampaikan. Biasanya terdapat pada awal paragraf sebagai pembuka pembahasan.

Argumentasi (arguments).

Pada bagian ini, penulis menyampaikan fakta yang terjadi di lapangan dan mengomentari fakta tersebut berdasarkan sudut pandangnya. Tujuan argumentasi adalah untuk memengaruhi dan meyakinkan pembaca.

Penulis ingin agar segala sesuatu yang disampaikannya dibenarkan oleh pembaca sehingga pembaca pun mengikutinya. Argumentasi biasanya terdiri atas beberapa paragraf.

Pernyataan ulang (reiteration).

Bagian ini merupakan penutup opini yang berisi penegasan kembali tesis dan argumentasi agar pembaca makin yakin.

Contoh teks editorial.

1. Contoh teks editorial tentang kebakaran hutan.

<img style=

foto: freepik.com

Pernyataan pendapat:

Telah terjadi peristiwa bencana alam yakni kebakaran hutan di wilayah Kalimantan, Indonesia. Kejadian ini diperkirakan disebabkan oleh musim kemarau sehingga memicu terjadinya kebakaran hutan.

Hutan yang sudah terbakar sebagian dan asap tebal di mana-mana mengancam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Semua pihak sudah berusaha untuk menyelesaikan masalah ini, dan semoga bencana hutan terbakar ini dapat segera diselesaikan untuk menghindari hutan gundul dan hilangnya ekosistem alam.

Argumentasi:

Diperkirakan akan muncul beberapa penyakit yang akan menyerang manusia dan hewan serta tumbuh-tumbuhan akibat asap dari kebakaran hutan yang tebal. Penyakit yang akan menyerang adalah sistem pernapasan.

Masyarakat berharap semua pihak dikerahkan Pemda atau pusat untuk segera mengatasi bencana tersebut agar kerugian tidak berimbas dan makin banyak lagi.

Pernyataan ulang:

Di sini masih terdapat beberapa pohon yang masih hidup dan dekat dengan api yang menyala, ini membuat para pencinta alam prihatin karena pohon-pohon itu akan mati dan hilangnya daerah resapan air apabila musim penghujan telah tiba.

Para pencinta alam menyebutkan apabila telah hilang daerah resapan air maka akan menimbulkan bencana seperti banjir yang akan menyerang pemukiman warga. Selain itu juga makhluk hidup lain seperti hewan akan kehilangan ekosistem, dengan demikian para pencinta alam mengajak semua pihak untuk menyelesaikan masalah ini dan mengambil pelajaran atas apa yang terjadi sekarang.

2. Contoh teks editorial tentang bencana banjir.

<img style=

foto: freepik.com

Pernyataan pendapat:

Bencana banjir merupakan satu di antara bencana yang sering melanda Indonesia. Banjir umumnya terjadi di musim penghujan. Pertanyaannya, apakah banjir murni disebabkan oleh hujan atau karena ulah manusia? Faktanya, mayoritas bencana banjir faktor utamanya disebabkan oleh ulah manusia sendiri.

Argumentasi:

Sebagai contoh kasus banjir yang sering terjadi di Jakarta. Jakarta memiliki jumlah penduduk yang padat sehingga lahan serapan sangat sedikit. Selain padatnya jumlah penduduk, masyarakatnya kurang teredukasi mengenai masalah kesehatan lingkungan.

Banyak dari mereka yang membuang sampah sembarangan, misalnya di sungai. Alhasil, sampah menumpuk di sungai dan aliran air menjadi terhambat. Ketika hujan ekstrem, sungai akan meluap dan banjir pun terjadi.

Pernyataan ulang:

Selain di Jakarta, banjir-banjir di daerah lain juga disebabkan oleh hal yang serupa. Maka itulah, perlu sekali kesadaran masyarakat bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Jangan kemudian ketika sudah banjir baru jera, dan ketika musim kemarau diulangi kembali.

3. Contoh teks editorial tentang pembukaan bioskop saat pandemi.

<img style=

foto: freepik.com

Pernyataan pendapat:

Keputusan Pemerintah DKI Jakarta yang mengizinkan pembukaan bioskop sungguh janggal. Pasalnya, pandemi Covid-19 belum sepenuhnya terkendali sehingga pembukaan bioskop dinilai kurang penting dan dikhawatirkan menjadi tempat penyebaran virus.

Argumentasi:

Kondisi Ibu Kota Jakarta saat ini masih memprihatinkan. Dalam dua pekan terakhir, jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 terhitung 600-an. Angka tersebut jauh lebih besar dibanding bulan Juli lalu. Jika menilik dari angka tersebut, didapatkan sepuluh orang yang positif Corona dari seratus orang yang menjalani tes swab.

Alasan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, membuka kembali bioskop adalah untuk menggiatkan kembali ekonomi di bidang industri perfilman yang mati suri. Memang, sejak bukan Maret 2020 terdapat 343 teater dengan 1.756 layar yang henti fungsi. Hal ini menyebabkan ribuan karyawan dirumahkan.

Pembukaan bioskop ini diizinkan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak tempat duduk, mengenakan masker, dan menyediakan hand sanitizer atau tempat cuci tangan. Namun, pembukaan bioskop dinilai tetap mengundang keramaian yang menyebabkan penyebaran Covid-19 tak terbendung.

Pernyataan ulang:

Gubernur Anies Baswedan dan pemerintahan DKI Jakarta tidak semestinya mengeluarkan izin pembukaan bioskop. Meski dibarengi penerapan protokol kesehatan, hal tersebut dapat menyebabkan klaster baru.

Apalagi, jejaring kontak dengan pasien positif yang dilakukan Indonesia masih di bawah standar WHO. Hal ini memungkinkan orang yang terinfeksi, tetapi belum menunjukkan gejala, berkeliaran di luar dan menyebarkan virus tanpa diketahuinya.

4. Contoh teks editorial tentang kerusakan hutan.

<img style=

foto: freepik.com

Pernyataan pendapat:

Indonesia sering disebut sebagai satu di antara paru-paru dunia. Mengapa disebut demikian? Tidak lain dan tidak bukan karena luasnya wilayah tropis di Indonesia.

Wilayah hutan yang luas menyumbang banyak oksigen yang dibutuhkan masyarakat. Namun, apakah ini akan terus berlanjut melihat tingginya kerusakan hutan dan kebakaran hutan di Indonesia?

Argumentasi:

Dari Januari hingga Mei, tercatat kebakaran di Indonesia sudah seluas 42.740 hektar. Kebakaran sudah seperti agenda tahunan di Indonesia. Kebakaran hutan bisa disebabkan oleh musim kemarau yang panjang atau ulah manusia sendiri.

Padahal, hutan memiliki banyak peran bagi kelangsungan makhluk hidup. Bukan hanya sebagai habitat makhluk hidup di dalamnya, tetapi juga bagi manusia.

Pernyataan ulang:

Oleh karena itu, sebaiknya masyarakat bersama pemerintah bersama-sama memberi perhatian lebih terhadap hutan di Indonesia karena pada dasarnya, hutan tersebut hanya titipan yang akan kita wariskan kepada anak cucu kita.

5. Contoh teks editorial tentang asupan gula untuk anak.

<img style=

foto: freepik.com

Pernyataan pendapat:

Anak-anak sulit dipisahkan dengan makanan manis atau yang mengandung gula. Konsumsi gula kerap kali dianggap kurang baik bagi kesehatan tubuh, termasuk juga anak-anak. Tapi apakah benar tidak ada dampak positif dari pengonsumsian gula pada anak?

Argumentasi:

Menurut dr. Putri Sakti dalam sebuah konferensi pers, gula memiliki beberapa jenis. Salah satunya adalah sukrosa atau yang biasa dikenal dengan gula pasir. Ketika gula pasir diolah dalam tubuh, nantinya akan menghasilkan energi yang penting untuk anak.

Ada juga gula lain bernama laktosa yakni jenis gula yang diproduksi dari susu sapi dan produk turunannya. Laktosa bermanfaat untuk energi otak anak, memperlancar sistem percernaan, dan pertumbuhan tulang.

Gula akan membawa dampak positif, asalkan dikonsumsi sesuai dengan kadar yang telah ditentukan oleh World Health Organization (WHO) maupun Kementerian Kesehatan. Anjuran tersebut menyatakan bahwa anak-anak usia 7 - 12 tahun sebaiknya tidak lebih dari 2-3 sendok makan atau tidak lebih dari 20 gram sukrosa atau gula pasir per hari.

Pernyataan ulang:

Tidak perlu takut untuk memberikan asupan gula kepada anak asalkan masih dalam kadar sesuai yang dianjurkan. Pada dasarnya gula membawa manfaat namun jika dikonsumsi berlebihan tentu akan mendatangkan penyakit.

6. Contoh teks editorial tentang endorsement melalui selebgram tak efektif.

<img style=

foto: freepik.com

Pernyataan pendapat:

Jika dahulu ketika orang ingin mengiklankan suatu produk harus melalui televisi ataupun media lainnya, kini selebgram dan artis hadir seakan memberi alternatif baru.

Namun sayang, penggunaan selebgram dan artis untuk jasa endorse dengan tujuan meningkatkan penjualan rasanya kurang tepat.

Argumentasi:

Selebgram maupun artis memang terlihat menjanjikan dengan jumlah pengikut yang tinggi serta kemampuan persuasif. Tapi faktanya, menurut data dari Social Media Week, jasa endorsment hanya meningkatkan sekitar 4% dari penjualan.

Pernyataan ulang:

Pelaku usaha tentunya harus berpikir kembali dalam menentukan cara lebih efektif untuk meningkatkan penjualan.

7. Contoh teks editorial tentang pembelajaran daring.

<img style=

foto: freepik.com

Pernyataan pendapat:

Masa pandemi membuat segala situasi berubah termasuk juga sistem pembelajaran. Siswa maupun mahasiswa yang telah terbiasa dengan pembelajaran tatap muka pun harus beralih belajar secara daring.

Pembelajaran daring ini berguna untuk meminimalisir penularan virus Covid 19. Namun hal ini membawa kekhawatiran tersendiri di kalangan orang tua terhadap anak mereka.

Argumentasi:

Ada anggapan bahwa pembelajaran daring ini dapat menyebabkan anak menjadi anti sosial. Melansir dari Okezone, Psikolog Meity Arianty mengatakan terlalu dini dalam menyimpulkan bahwa sekolah online memicu perilaku anti sosial. Ada banyak faktor yang memengaruhi munculnya perilaku anti-sosial.

Meski begitu, Meity juga tidak menampik pembelajaran online jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama akan membuat psikologis anak terganggu. Hal ini dikarenakan anak perlu bersosialisasi dengan teman sebaya.

Pernyataan ulang:

Keadaan seperti ini memang terkadang menjadi serba salah. Pada satu sisi upaya sekolah daring ini berguna dalam memerangi Covid-19. Di sisi lain kondisi psikologis anak juga harus diperhatikan.

8. Contoh teks editorial tentang bahaya rokok.

<img style=

foto: freepik.com

Pernyataan pendapat:

Sebuah pepatah mengatakan, lebih baik mencegah daripada mengobati. Pepatah tersebut memberi makna bahwa kesehatan adalah hal yang utama bagi manusia. Namun nyatanya, masih banyak kebiasaan yang berakibat buruk pada kesehatan, tak hanya pada diri sendiri, namun juga menularkan orang lain, seperti merokok.

Argumentasi:

Selama lebih dari tiga abad, industri rokok tumbuh dan berkembang di Indonesia serta bertanggung jawab pada buruknya kesehatan masyarakat. Menurut Kementerian Kesehatan, kerugian total akibat konsumsi rokok selama 2013 mencapai Rp 378,75 triliun. Padahal nilai pasar industri saat ini ditaksir berkisar hingga 224,2 triliun rupiah.

Tak hanya membengkak dari tagihan pengobatan, angka kerugian lainnya juga diderita dari pembelian rokok mencapai 138 triliun rupiah. Kerugian ini berasal dari hilangnya produktivitas akibat sakit, disabilitas, dan kematian prematur di usia muda sebesar 235,4 triliun dan biaya berobat akibat penyakit-penyakit terkait tembakau sebanyak 5,35 triliun rupiah.

Tak hanya buruk bagi anak-anak, industri rokok juga semakin berbahaya karena mulai menyasar pada konsumen generasi muda khususnya kalangan remaja. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya prevalensi merokok pada populasi usia 10 18 Tahun yakni sebesar 1,9% dari tahun 2013 (7,2%) ke tahun 2018 (9,1%) berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).

Pernyataan ulang:

Hal tersebut tentu memprihatinkan. Oleh sebab itu, sudah saatnya kita menyadari hal-hal krusial ini. Kita bisa menolak dan melarang konsumsi rokok sejak di lingkungan keluarga sendiri. Karena industri rokok juga banyak didukung oleh pihak-pihak yang menerima keuntungan tinggi dari penjualan rokok selama berabad-abad di Indonesia.

9. Contoh teks editorial tentang transportasi umum.

<img style=

foto: freepik.com

Pernyataan pendapat:

Dari tahun ke tahun, kemacetan menjadi masalah yang terus bertambah parah. Anekdot kemudian bermunculan seperti "tua di jalan", datang untuk mengkritik pemerintah mengenai kebijakannya dalam mengatur transportasi Indonesia.

Kemacetan di jalan tetap terjadi dan semakin parah memang hasil yang logis dari beberapa faktor, seperti meningkatnya jumlah penduduk, naiknya jumlah pembelian kendaraan pribadi, dan lambatnya pembangunan infrastruktur penghubung antar lokasi.

Argumentasi:

Berdasarkan data organisasi kesehatan dunia atau WHO, pada tahun 2019, Indonesia menduduki peringkat kedelapan di Asia Tenggara dengan tingkat kematian akibat kecelakaan lalu lintas, dengan data kematian mencapai 12,2 persen dari 100.000 populasi

Hal ini tentu saja dapat diminimalisir dengan beralihnya kebiasaan perjalanan dengan menggunakan angkutan umum. Saat ini, peran pemerintah sangat penting dalam hal pembangunan infrastruktur transportasi, baik dari kualitas armada maupun fasilitas yang memudahkan masyarakat untuk menggunakan transportasi umum.

Namun tantangan selanjutnya adalah besarnya anggaran dan biaya yang harus dibayar untuk membangun sebuah sistem transportasi tersebut. Dengan keadaan melemahnya seluruh ekonomi di dunia pasca pandemi berlangsung, pemerintah perlu bijak dalam menetapkan prioritas pembangunan.

Pernyataan ulang:

Keadaan ini tentunya tak hanya dihadapi Indonesia. Banyak negara lain dengan kondisi yang relatif sama, tapi cukup berhasil mengatasi masalah kemacetan tersebut dengan mengembangkan transportasi umum yang memadai.

Indonesia tentunya dapat mencontoh hal positif tersebut untuk kebaikan bagi generasi selanjutnya. Namun jika keputusan sudah dibuat, seharusnya konsisten dengan hal tersebut agar kita tak kembali mendengar hal buruk semacam proyek mangkrak, dan hal-hal negatif lainnya yang hanya menghabiskan anggaran negara.