Brilio.net - Mungkin bagi sebagian orang sudah tak asing lagi mendengar istilah anekdot. Bagi yang belum tahu, anekdot merupakan cerita pendek dan lucu yang biasanya digunakan untuk menyampaikan kritik terhadap kejadian tertentu. Cerita yang dikemas pun unik karena bersifat sindiran alami. Dengan begitu, kritik yang disampaikan tidak menyakiti atau kasar.

Teks anekdot sering kali muncul di majalah, koran, buku atau media lainnya. Sampai saat ini, teks anekdot juga masih sangat populer di berbagai kalangan untuk dinikmati. Dulu anekdot disajikan berdasarkan kejadian fakta. Namun seiring berkembangnya zaman, cerita tersebut dimodifikasi sehingga dapat mengubah anekdot tertentu menjadi sebuah fiksi.

Dalam teks anekdot selalu berkaitan dengan tokoh tertentu. Tokoh yang dikulik tersebut biasanya menyangkut tokoh penting dalam masyarakat. Teks sindiran berbalut komedi ini selalu memiliki ruang tersendiri bagi seseorang yang kritis dengan fenomena sosial. Hal ini juga bisa dijadikan hiburan bagi siapa pun yang membacanya.

Teks anekdot memiliki struktur dan ciri-ciri khusus. Di antaranya menggunakan kalimat yang menyatakan masa lalu, menggunakan kalimat retoris, bersifat sindiran, sebagai media kritik, dan masih banyak lainnya.

Nah, bagi yang ingin mempelajari teks anekdot ini, kamu bisa memulainya dari membaca contoh teks anekdot. Berikut brilio.net rangkum 11 contoh teks anekdot dengan beragam konteks, dihimpun dari berbagai sumber pada Jumat (24/12).

1. Contoh teks anekdot tentang sedekah.

<img style=

foto: freepik.com

Alkisah, terdapat seorang pengemis tua yang sedang meminta-minta kepada anak muda.

Pengemis: "Nak, minta sedekahnya, Nak," pinta si pengemis tersebut.

Si anak muda lantas mengambil uang sepuluh ribuan di sakunya. Diberikannya uang tersebut kepada sang pengemis tua.

Anak muda:"Kembali lima ribu ya, Pak!" pinta pemuda tersebut.

Bapak pengemis tua tersebut kemudian menyodorkan mangkuk yang berisi uang kembalian.

Pengemis: "Ini, Nak, kembaliannya silakan diambil."

Anak muda: "Tunggu Pak, kembaliannya kok tujuh ribu, ini kelebihan Pak," ucap pemuda tersebut keheranan.

Pengemis: "Oh, tidak apa-apa, Nak. Ambil uang itu, anggap saja saya bersedekah."

2. Contoh teks anekdot tentang peristiwa di rumah sakit.

<img style=

foto: freepik.com

Pada suatu pagi yang cerah, datanglah seorang lelaki dengan langkah bergegas sambil memegangi kedua telinganya karena luka bakar.

Dokter: "Lho telinga Anda kenapa lagi, pak?"

Pasien: "Begini, Dok, ceritanya, waktu itu saya sedang menyetrika pakaian tiba-tiba telepon mendadak berbunyi dan berdering. Kemudian, dikarenakan refleks, akhirnya saya melekatkan setrika pada telinga kiri saya, Dok."

Dokter: "Oh begitu toh ceritanya, saya tentu tahu apa yang Bapak rasakan. Lalu, untuk telinga yang sebelah kanan itu kenapa, pak?"

Pasien: "Nah, inilah masalahnya, Dok, si bego itu kembali menelepon saya..."

3. Contoh teks anekdot tentang kehidupan sehari-hari.

<img style=

foto: freepik.com

Pada suatu hari Senin tepatnya pukul 09.30, ada seorang penjual roti yang lewat di depan rumahku. Tidak lama kemudian ada satu di antara teman sekelasku yang bernama Dani, memanggil si penjual roti itu. Tidak menunggu lama, sang penjual roti datang untuk menghampiri Dani yang sedang duduk-duduk santai di depan rumahku.

Dani: "Jual roti apa aja, bang? Gimana rasanya, enak semua nggak?"

Penjual roti: "Banyak, dek, ada macam-macam, ya tentunya rasanya enak dong, dek."

Dani: "Wah mantap deh kalau enak, bang, yang ini rotinya rasa apa ya, bang?"

Penjual roti: "Iya, dek, yang roti yang ini rasanya cokelat, dek."

Dani: "Oh cokelat ya, kalo roti yang ini dalamnya rasa apa ya, bang?"

Penjual roti: "Kalau yang ini rotinya di dalamnya ada selai stroberi, dek, jadi rasanya ya stroberi."

Dani: "Kalau yang roti ini rasanya apa ya, bang?"

Penjual roti: "Kalau yang roti ini rasanya nanas, dek."

Dani: "Lah terus roti yang beneran mana ya, bang? Dari tadi abang kok ngomong buah-buahan terus, sama sekali rotinya gak diomongin? Sebenarnya, abang ini jualan buah apa jualan roti bang? Kok saya jadi bingung ya, bang, kalau gini caranya aku nggak jadi beli deh, bang, habisnya abang ngebingungin sih."

Penjual roti: (Hening seketika)

Tidak lama kemudian, si penjual roti langsung pingsan.

4. Contoh teks anekdot tentang hukuman.

<img style=

foto: freepik.com

Pada suatu pagi yang cerah, di sebuah ruangan kelas sedang berlangsung proses pembelajaran. Dikarenakan kondisinya begitu santai, sang guru pun terlibat percakapan dengan satu di antara muridnya.

Murid: "Bu, ibu guru tanya, bu!"

Ibu Guru: "Ya silakan, apa yang ingin kamu tanyakan, Pul?"

Murid: "Bu guru, sebenarnya boleh tidak seseorang dihukum karena perbuatan yang belum dilakukannya?"

Ibu Guru: "Ya jelas tidak boleh dong. Seseorang itu baru boleh dihukum apabila dia terbukti bersalah, Pul."

Murid: "Alhamdulillah bu, jadi saya bebas hukuman ya, bu? Soalnya saya belum mengerjakan PR."

Ibu Guru: "Ooohhh…. dasar bocah gendheng!"

5. Contoh teks anekdot tentang peduli lingkungan.

<img style=

foto: freepik.com

Di hari Minggu pagi yang cerah, di Balai Desa sedang ada penyuluhan terkait dengan kebersihan sampah yang ada di lingkungan desa tersebut. Dalam penyuluhan tersebut, kepala desa memberikan sebuah arahan mengenai sampah plastik yang berdampak sangat buruk terhadap lingkungan.

“Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, dalam membuang sampah jenis plastik alangkah baiknya dibuang pada tempat yang tepat.” Ujar Kepala Desa.

“Karena sifat dari sampah plastik ini tidak dapat terurai dengan mudah, maka saya sarankan Bapak dan Ibu sekalian perlu mendaur ulang dan memanfaatkannya secara langsung.” Tambahnya.

Setelah acara usai, semua peserta diberikan hidangan berupa makanan dan minuman dengan wadah berbahan dasar plastik. Para warga pun kemudian berbondong-bondong mengumpulkan bekas sampah plastik tersebut dan dikemas ke tas milik kepala desa.

Kepala Desa pun kebingungan dengan aksi para warganya, dan bertanya, “Kenapa bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian memasukkan sampah tersebut ke dalam tas saya?”

Warga pun berujar, “Tadi kan bapak sendiri yang menyampaikan kalau sampah plastik sangat berbahaya dan tidak mudah terurai. Jadi, kami semua mengumpulkan semua sampah tersebut supaya bisa di daur ulang.”

Mendengar hal itu, Kepala Desa langsung pamit dan pulang.

6. Contoh teks anekdot tentang horror.

<img style=

foto: freepik.com

Di saat Layla ingin pulang ke rumahnya dia memesan taksi online di aplikasi smartphonenya. Tak lama kemudian mobil hitam langsung berhenti di pinggir jalan tepat di depan Layla berdiri.

Langsung Layla pun masuk ke mobil dan berkata, "Ke Dieng ya pak". Sopir taksi pun hanya mengangguk, selama perjalanan pulang di dalam mobil sangat hening tidak ada percakapan sedikit pun antara sopir taksi online dengan Layla.

Mungkin karena Layla capek karena bekerja sampai tengah malam. Setengah jam lamanya keheningan di dalam mobil.

Di saat Layla teringat uang yang ada di dalam dompetnya kurang untuk membayar taksi online. Layla pun langsung menepuk pundak sang sopir online dengan maksud untuk mengambil uang di ATM.

Tapi entah mengapa sang sopir langsung membanting setirnya ke kiri dan ke kanan dan sambil terus berteriak histeris sampai Layla Pun ikut panik.

Hingga akhirnya mobilnya menabrak sebuah pohon besar di pinggir jalan. Untung saja Layla dan si supir taksi online tidak mengalami luka yang serius.

Sang sopir langsung meminta maaf kepada Layla. “Maaf mbak, mbak gimana keadaanya? Mbak sih pake nepuk pundak saya tadi saya jadi panik dan kaget setengah mati Mbak!!”

"Lah masa ditepuk pundaknya saja sudah kaget seperti itu?"

"Soalnya ini pertama kalinya saya menjadi sopir online mbak."

"Memangnya pekerjaan bapak sebelumnya?"

"Selama 30 tahun saya jadi sopir mobil jenazah."

7. Contoh teks anekdot tentang kesehatan.

<img style=

foto: freepik.com

Suatu hari di bulan puasa, seseorang kakek tinggal bersama cucunya yang sedang asyik menonton televisi. Seperti biasa sang kakek sedang menonton acara favoritnya, yaitu "Gundul Gundul Kudanil". Pada setiap dua puluh menit sekali muncul iklan, salah satu iklan yang muncul adalah iklan obat sakit kepala. Iklan tersebut menjelaskan bahwa obat tersebut dapat diminum kapan saja.

Sedang asyik-asiknya menonton televisi, tiba-tiba kepala kakek itu merasa sakit. Sang kakek langsung memanggil cucunya yang sedang bermain di dalam kamar untuk membeli obat sakit kepala. Setelah cucunya sampai di rumah, dengan segera kakek meminum obat tersebut.

Sang cucu yang melihat kejadian itu langsung bertanya, "Kakek kan lagi puasa, kenapa minum obat?"

Tanpa ragu-ragu dan dengan tampak tidak berdosa, si kakek pun menjawab, "Itulah okenya obat bonex cu, bisa diminum kapan saja!!!"

8. Contoh teks anekdot tentang pendidikan.

<img style=

foto: freepik.com

Suatu hari di sekolah dalam mata pelajaran kimia, seorang guru menguji murid-muridnya dengan memberikan pertanyaan.

Guru: "Susi, sebutkan contoh reaksi kimia yang sudah kamu tahu."

Susi: "Dalam proses pembuatan bioetanol, glukosa diubah menjadi alkohol melalui proses fermentasi dengan salah satu rumusan C6H12O6 — > 2C2H5OH+2CO2+2NADH2+Energi."

Guru: "Bagus sekali susi, sekarang Juki, sebutkan contoh yang lain!"

Juki waktu itu sedang melamun. Maklum ia belum sarapan gara-gara bangun kesiangan, padahal ibunya membuatkan nasi pecel yang sangat enak untuk sarapan keluarga. Maka, Juki tidak berkonsentrasi dengan pertanyaan gurunya dan ia pun menjawab sekenanya.

Juki: "Beras dimasak menjadi nasi pak, lalu tempe mentah dicampur garam, bawang, dan ketumbar kemudian digoreng rasanya sangat gurih. Bila nasi dan tempe ini dipadukan dan ditambah dengan sambal pecel serta rebusan sayur dan kecambah, perbaduan beberapa unsur tersebut menjadi sarapan yang istimewa Pak!"

Kontan seluruh kelas riuh karena tertawa.

Guru: "Tenang…tenang…jangan ramai. Juki, kenapa jawabanmu demikian?"

Juki: "Itu reaksi kimiawi pak."

Guru: "Maksudmu?"

Juki: "Bukankah bapak bilang bahwa semua proses pembuatan makanan merupakan proses kimiawi? Saya kira jawaban saya tadi merupakan jawaban yang paling mudah dimengerti tanpa harus menggunakan lambang rumus kimia yang bikin lapar pak."

Sekali lagi semua murid tertawa melihat kelakuan Juki yang spektakuler.

9. Contoh teks anekdot tentang sosial.

<img style=

foto: freepik.com

Pada suatu hari terdapat dua bersaudara kakak dan juga adiknya yang tengah asyik melakukan sebuah perbincangan pada saat tengah menyaksikan acara televisi sebuah acara berita di suatu chanel. Sambil menyaksikan acara tersebut mereka saling berargumen dan bertukar pendapat mengenai apa yang sedang mereka tonton, yakni berita acara para organisasi dan sejumlah istri para pejabat yang tengah asyik berwisata ke suatu tempat yang berada di luar negeri.

"Coba kamu perhatikan ibu itu dek terlihat dari atas sampai bawah memakai barang mewah, Semua yang dipakai merupakan barang bermerek impor, dan semuanya kompak."

"Apa itu suatu masalah kak? Itu kan hak mereka menggunakan barang dan pakaian merek apa pun bukan urusan kita."

"Mungkin semua itu tampak terlihat begitu elit tapi coba kamu perhatikan pada penampilan rambut mereka yang berwarna cokelat muda disemir layaknya orang bule, selain itu beju yang mereka gunakan semuanya berwarna baby pink serta sepatu yang mereka gunakan sudah terlalu tinggi. Apakah pantas jika seorang pejabat berpenampilan seperti layaknya seorang turis?"

"Apa kakak tidak tahu bahwa mereka hendak pergi ke luar negeri untuk menyelenggarakan sebuah konser," ucap sang adik sambil tersenyum.

10. Contoh teks anekdot tentang kebersihan.

<img style=

foto: freepik.com

Di suatu hari, ada seorang petugas kebersihan yang sedang menyapu jalanan kota. Tiba-tiba dari arah barat ada pengendara mobil yang melemparkan sampah ke luar kaca jendela mobil. Karena kesal akhirnya petugas kebersihan pun menghentikan kegiatan menyapunya dan berteriak kencang.

”Woyyyyy.. kalo buang sampah liat-liat dong. Jangan buang sampah seenaknya. Hargai saya kalo lagi kerja!”

Lalu mobil itu pun berhenti, dan dari dalam keluarlah seorang pria yang rapi berkemeja dan berdasi. Akhirnya petugas kebersihan memilih untuk menghampiri orang itu.

'Pak, bisa nggak sih kalo buang sampah nggak di jalan?? Ini saya susah bersihinnya!" Kata petugas kebersihan dengan perasaan kesal."

"Sebelumnya maaf pak, saya tadi tidak bermaksud gitu," jawab pria itu.

"Masih aja ngeles alesan padahal udah ketahuan," sahut petugas kebersihan.

"Jadi gini pak, saya ini hobi main basket, dan saya tadi sedang mencoba latihan dengan melempar sampai ke tong sampah di sana." Pria berdasi menjawab sambil menunjuk tong sampah di dekatnya.

Akhirnya petugas kebersihan meninggalkan pembicaraan sambil bergumam berbicara dalam hati, "Ada-ada saja, dasar orang-orang zaman sekarang tambah aneh aja".

11. Contoh teks anekdot tentang politik.

<img style=

foto: freepik.com

Di suatu siang, ada dua bocah yang tengah bercanda di bawah pohon rindang.

Bagus: “Anton, kita main tebak-tebakan, yuk! Kursi apa yang membuat orang lupa ingatan?”

Anton: “Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur. Saat tidur, orang kan lupa.”

Bagus: (Tertawa) “Meski lucu, tapi jawabanmu salah.”

Anton: “Hmm… kursi apa, ya?”

Bagus: “Jawabannya adalah kursi DPR!”

Anton: “Lho, kok begitu?”

Bagus: “Jelas, lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi DPR, banyak caleg yang berjanji macam-macam agar masyarakat memilih mereka. Tapi setelah merasakan kursi DPR, sekejap saja mereka hilang ingatan akan janji-janjinya.”

Anton: “Oh, iya, betul juga.”