Brilio.net - Hari Raya Idul Fitri menjadi momen yang ditunggu oleh umat muslim dari berbagai penjuru dunia. Hari raya umat Islam ini dilaksanakan setelah menjalani puasa Ramadhan selama 30 hari penuh. Pada pagi hari usai malam takbiran, umat muslim akan melaksanakan Sholat Idul Fitri.

Biasanya masyarakat Indonesia memiliki tradisi melaksanakan Sholat Idul Fitri di lapangan atau masjid. Saling memaafkan satu sama lain menjadi agenda rutin yang dilakukan dalam merayakan Idul Fitri. Dengan saling memaafkan, diharapkan dalam momen ini umat muslim bisa saling membersihkan diri dan jiwa dari perasaan dendam.

Nggak ketinggalan juga yang menjadi tradisi dalam Idul Fitri adalah bersilaturahmi ke saudara dan teman terdekat. Melaksanakan silaturahmi menjadi cara yang tepat untuk menjalin hubungan antar umat menjadi lebih baik. Silaturahmi nggak sekadar melepas rasa kangen lho, akan ada manfaat perluasan rezeki bagi orang yang melakukan silaturahmi.

Kebahagiaan Idul Fitri memang nggak ada duanya. Selalu muncul perasaan nggak ingin berpisah dengan hari penuh berkah ini. Maka dari itu, kamu perlu memanfaatkan hari raya ini untuk menggali keberkahan.

Kamu bisa lho melakukan amalan-amalan Idul Fitri agar momen ini semakin penuh manfaat. Nah apa saja sih amalan di hari Idul Fitri itu? Simak ulasan brilio.net pada Rabu (20/5) dari berbagai sumber. 

1. Mengumandangkan takbir.

Amalan sunah Idul Fitri © 2020 brilio.net

foto: freepik.com

Ketika hari terakhir puasa, kumandang takbir akan dilantunkan oleh umat muslim. Biasanya takbir sudah dimulai dari terbenamnya matahari pada malam Idul Fitri hingga imam hendak sholat Idul Fitri. Kamu bisa ikut mengumandangkan takbir sebagai salah satu amalan sunah Idul Fitri. Cara ini juga sesuai dengan yang dilakukan oleh Nabi. Sebagaimana alam suatu riwayat disebutkan,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar hendak sholat pada hari raya Idul Fitri sambil bertakbir sampai di lapangan dan sampai sholat hendak dilaksanakan. Ketika sholat hendak dilaksanakan, beliau berhenti dari bertakbir.”

2. Mandi dan menggunakan wewangian.

Amalan selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah mempersiapkan diri. Dalam poin ini kamu bisa mandi dan menggunakan wewangian saat Idul Fitri. Mandi ketika Idul Fitri adalah sunnah. Hali ini juga disebutkan dalam salah satu hadist yang diriwayatkan Ibnu Umar,

“Dari Nafi’, (ia berkata bahwa) ‘Abdullah bin ‘Umar biasa mandi di hari Idul Fithri sebelum ia berangkat pagi-pagi ke tanah lapang.” (HR. Malik).

Ketika kamu melakukan mandi untuk Idul Fitri, kamu bisa melafalkan niat mandi. Sedangkan untuk waktu pelaksanaannya sendiri bisa dilakukan mulai dari pertengahan malam Idul Fitri. Berikut bacaan niat yang bisa kamu lafalkan.

"Nawaitul ghusla sunnatan li ‘idil fithri lillahi ta’ala."

Artinya:
"Saya niat mandi sunah untuk Idul Fitri karena Allah ta’ala.
Untuk waktu pelaksanaannya sendiri bisa dilakukan mulai dari pertengahan malam Idul Fitri."

Membersihkan diri, memakai pakaian terbaik yang dimiliki, memakai minyak wangi dan bersiwak disunahkan bagi laki-laki. Sedangkan untuk perempuan, tidak dianjurkan untuk berhias dengan mengenakan baju yang mewah dan menggunakan minyak wangi. Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki jubah khusus yang beliau gunakan untuk Idul Fithri dan Idul Adha, juga untuk digunakan pada hari Jum’at.” (HR. Ibnu Khuzaimah, dalam kitab shahihnya, 1765).

3. Makan terlebih dahulu.

Amalan sunah Idul Fitri © 2020 brilio.net

foto: freepik.com

Makan sebelum sholat Idul Fitri menjadi salah satu amalan yang diterapkan nabi lho. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah keluar pada hari Idul Fithri (ke tempat shalat, pen.) sampai beliau makan beberapa kurma terlebih dahulu. Beliau memakannya dengan jumlah yang ganjil.” (HR. Bukhari)

4. Menyegerakan pergi untuk sholat Idul Fitri.

Amalan sunah Idul Fitri © 2020 brilio.net

foto: freepik.com

Ketika kamu akan melaksanakan sholat Idul Fitri hendaknya segerakan untuk menuju tempatnya. Dengan lebih cepat berangkat kamu bisa mendapat kesempatan bertakbir lebih banyak. Hal ini akan menjadi peluang baik dalam meraih pada saat Idul Fitri.

Selain itu ketika kamu berangkat lebih awal bisa mendapatkan shaf di depan dan tidak banyak melangkahi pundak. Amalan ini juga membuatmu tidak tergesa-gesa dan bisa lebih khusyu dalam melaksanakan sholat.

5. Berjalan kaki dengan tenang dan khusyu' menuju tempat sholat.

Amalan sunah Idul Fitri © 2020 brilio.net

foto: freepik.com

Amalan sunah ketiga yang dilakukan Nabi adalah berjalan kaki menuju tempat sholat. Sementara itu, Nabi Muhammad SAW. ketika pergi hendaknya menempuh jalan yang lebih jauh daripada pulangnya. Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra ia berkata: "Rasulullah SAW biasa keluar menuju shalat 'Ied dengan berjalan kaki dan pulang dengan berjalan kaki."(HR. Ibnu Majah)

6. Memberikan ucapan selamat.

Amalan sunah Idul Fitri © 2020 brilio.net

foto: freepik.com

Idul Fitri yang jatuh pada bulan syawal dimanfaatkan masyarakat untuk saling memaafkan. Selain itu dalam hari raya ini umat muslim juga sering memberikan ucapan selamat kepada orang terdekat. Saling mengucapkan selamat juga termasuk sunnah yang baik yang bisa dilakukan di hari Idul Fitri. Ucapan selamat sebaiknya diucapkan dalam bentuk doa seperti dengan ucapan “taqabbalallahu minna wa minkum” (semoga Allah menerima amalan kami dan kalian).

Dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berjumpa dengan hari Ied, satu sama lain saling mengucapkan, “Taqabbalallahu minna wa minka (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).” Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. (Fath Al-Bari, 2: 446)

Imam Ahmad berkata,
“Tidak mengapa (artinya: boleh-boleh saja) satu sama lain di hari raya ‘ied mengucapkan: Taqobbalallahu minna wa minka.” (Al-Mughni, 2: 250).

7. Mengambil jalan yang berbeda saat pulang sholat Idul Fitri.

Amalan sunah Idul Fitri © 2020 brilio.net

foto: freepik.com

Nabi SAW juga ketika selesai melaksanakan sholat idul fitri mengambil jalan yang berbeda antara pergi ke masjid dan pulang dari masjid atau tempat ibadah. Sebagaimana hal ini telah disebutkan dalam hadist dari Jabir,

“Nabi SAW ketika hari raya mengambil jalan yang berbeda (antara pergi dan pulangnya).” (HR. Bukhari)

Melakukan amalan ini dimaksudkan untuk membagi kebahagiaan kepada orang-orang lain ketika di jalan dengan senyum dan salam. Selain itu, amalan ini juga menjadi syiar Islam dan juga memperbesar peluang silaturahmi antar kerabat dan yang lainnya.