Brilio.net - Minat masyarakat untuk memproduksi bahan pangan yang bebas dari pestisida semakin meningkat. Mengeksplorasi dengan memulai proyek hidroponik pun dimulai. Tanaman hidroponik dapat tumbuh dengan baik melalui nutrisi dari air, jadi kamu lebih bisa mengurangi kebutuhan akan pestisida dan herbisida yang terbuat dari bahan kimia.

Salah satu keunggulan hidroponik lainnya adalah lebih hemat air. Kebanyakan sistem hidroponik ditata pada tempat tertutup. Sehingga air yang ada di media atau wadahnya tidak mudah menguap karena panas. Kamu bisa meminimalisir penggunaan air secara berlebih.

Menariknya lagi, demi memenuhi kebutuhan air tanaman hidroponik, kamu bisa memakai air sisa AC (air conditioning) atau alat penyejuk ruangan. Alih-alih membuang limbah AC, kamu bisa memanfaatkan airnya untuk merawat koleksi tanaman hidroponik di rumah.

Lantas apa saja manfaat air AC ini? Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Selasa (2/3).

1. Menyiram tanaman.

<img style=

foto: freepik.com

 

Air dari kondensasi AC dapat digunakan untuk menyiram tanaman. Baik tanaman hidroponik di dalam maupun di luar ruangan. Kamu dapat mengisi kaleng penyiram dan menghubungkannya ke sistem penampung air hujan. Kemudian alirkan langsung ke kebun hidroponik. Atau kamu bisa menyimpannya kemudian menyirami taman sendiri secara manual.

2. Membuat tanaman semakin hijau.

<img style=

foto: freepik.com

 

Air yang keluar dari AC masih dalam kondisi segar. Sebab itu limbah ini dapat dimanfaatkan untuk menyegarkan tanaman. Jika tanaman tetap segar, maka warna hijaunya akan lebih tahan lama, fresh, dan tampak sedikit tebal.

3. Menambah nutrisi.

<img style=

foto: freepik.com

 

Tanaman yang tumbuh di tanah perlu menyebarkan akarnya untuk menemukan air dan semua nutrisi yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup. Artinya mereka harus ditanam dengan jarak tertentu dan terpisah satu sama lain.

Sedangkan sistem hidroponik, akar tidak perlu menyebar karena air dan nutrisi dikirim langsung ke akar. Hasilnya, sistem hidroponik dapat menumbuhkan lebih banyak tanaman dalam jumlah ruang yang sama dengan sistem berbasis tanah.

Nah, air AC juga memberikan pertolongan nutrisi pada tanaman hidroponik. Setidaknya limbah AC ini dapat menjadi pendamping pupuk pada hidroponik.

4. Membantu mengontrol pH air.

<img style=

foto: freepik.com

 

Langkah penting dalam merawat kesuburan tanaman hidroponik adalah dengan mengontrol keseimbangan pH. Keseimbangan pH yang baik sangat penting untuk memastikan larutan nutrisi dapat terserap dengan baik di tanaman kamu. Inilah sebabnya mengapa penting untuk menggunakan beberapa pengatur pH/pH meter dan mengukur keseimbangan pH secara teratur.

Jika tingkat pH lebih tinggi dari 6,3 atau lebih rendah dari 5,8, segera lakukan penyesuaian secara perlahan. Apabila air biasa mengandung pH lebih tinggi, air limbah AC dapat menetralkan setidaknya bisa menurunkan dari tingkat sebelumnya. Sehingga kualitas air pada tanaman tetap terjaga dengan baik.

5. Merawat tanaman.

<img style=

foto: freepik.com

 

Berbeda dengan air sumur, limbah AC tidak memiliki kandungan mineral. Air AC hampir serupa dengan air hasil suling, tapi bedanya tidak terlalu jernih dan bersih. Nah, ada beberapa tanaman yang tidak bisa mentolerir terkena mineral. Beberapa tanaman yang dapat subur dan hijau jika disiram air AC seperti tanaman jenis meranta, tanaman chlorophytum comosum atau laba-laba, dan tanaman dracaena.

Faktor yang memengaruhi pertumbuhan hidroponik.

Setiap memulai sesuatu, alangkah baiknya untuk merencanakan dan menyiapkan segala hal dengan tepat. Begitu pula ketika kamu ingin mulai bercocok tanam dengan media selain tanah. Terlepas kamu adalah seorang pemula atau pun sudah ahlinya, perhatikan apa saja faktor yang bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman hidroponik.

- Cahaya.

Cahaya menjadi faktor penting dalam pertumbuhan tanaman tak terkecuali pada sistem hidroponik. Cahaya mulai dibutuhkan tanaman hidroponik sejak masa persemaian. Pada masa persemaian, setelah tanaman memiliki 3-4 daun, bibit tanaman dikenalkan cahaya matahari. Pada saat itu bibit tanaman dijemur sinar matahari dari pagi hingga sore.

Jika cahaya tidak tersedia karena mendung maupun hujan, bibit tanaman hidroponik dapat diletakkan dalam ruangan di bawah cahaya lampu. Nah, untuk lampu yang digunakan adalah lampu LED Cool Day Light minimal 13 Watt yang diletakkan kurang lebih 30 cm dari bibit tanaman.

- Udara.

Tumbuhan membutuhkan CO2 untuk fotosintesis, namun perlu diingat bahwa tumbuhan juga membutuhkan oksigen (O2) untuk respirasi 24 jam sehari. Pada hari-hari cerah, tanaman menghasilkan lebih banyak O2 daripada yang dibutuhkan untuk respirasi. Tetapi pada malam hari, hanya respirasi yang terjadi. Nah jika menggunakan green house, buat ventilasi yang baik dan memadai agar ada pergantian udara.

- Suhu.

Suhu ideal untuk tanaman biasanya antara 23-26° C. Jika memang kamu hendak serius bertanam, jangan abaikan hal ini. Kamu dapat menggunakan alat untuk mengukur suhu ruangan.

- Keseimbangan pH.

Pastikan nutrisi bisa terserap dengan baik dengan mengontrol keseimbangan pH. Atur secara teratur, jika keseimbangan lebih tinggi, turunkan secara perlahan.