Brilio.net - Ketika mendengar atau membaca sebuah puisi, kamu pasti akan merasa kalimat dari puisi tersebut terasa indah di dengar. Hal ini bisa jadi karena pemilihan kata yang tepat ataupun kata berima. Kata rima adalah pengulangan bunyi akhiran suku kata pada dua kata atau lebih dalam puisi atau syair. Rima digunakan sebagai salah satu teknik dalam sastra untuk menciptakan irama, keharmonisan, dan keselarasan antara kata-kata yang digunakan dalam puisi atau syair. Contoh sederhana dari rima adalah dalam puisi seperti "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana / dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu". Pada contoh ini, kata "sederhana" dan "kayu" berima dengan kata "api" dan "abu".

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rima diartikan sebagai pengulangan bunyi akhiran suku kata pada dua kata atau lebih dalam puisi atau lagu. Rima digunakan sebagai salah satu teknik dalam sastra untuk menciptakan irama, keharmonisan, dan keselarasan antara kata-kata yang digunakan dalam puisi atau lagu.

Penggunaan rima dalam puisi dapat meningkatkan keindahan dan keselarasan puisi. Rima dapat memberikan efek musikal dan memperkuat makna kata-kata dalam puisi. Namun, penggunaan rima dalam puisi juga dapat membatasi pilihan kata-kata dan mengganggu aliran ide dalam puisi. Oleh karena itu, penggunaan rima dalam puisi harus dilakukan dengan hati-hati dan disesuaikan dengan tujuan dan makna puisi yang ingin diungkapkan. Berikut 45 contoh kata berima, dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (1/3).

Ciri-ciri kata berima.

Contoh kata berima © 2023 brilio.net

foto: pixabay.com

1. Pengulangan bunyi akhiran suku kata: Ciri utama dari rima adalah adanya pengulangan bunyi akhiran suku kata pada dua kata atau lebih dalam puisi atau lagu.

2. Membentuk pola tertentu: Rima dapat membentuk pola tertentu dalam puisi atau lagu. Pola rima biasanya ditandai dengan huruf abjad, misalnya AA, ABAB, atau ABCB.

3. Membantu mengatur irama dan ritme: Penggunaan rima dalam puisi atau lagu dapat membantu mengatur irama dan ritme, sehingga memberikan kesan musikal yang harmonis.

4. Menunjukkan keterampilan pengarang: Kemampuan pengarang dalam mengolah kata-kata dengan rima yang baik menunjukkan keterampilan dalam sastra.

5. Meningkatkan daya tarik puisi atau lagu: Rima dapat meningkatkan daya tarik puisi atau lagu, sehingga membuatnya lebih mudah diingat dan diulang-ulang.

6. Membantu memperkuat makna: Rima juga dapat membantu memperkuat makna dalam puisi atau lagu. Kata-kata yang berima dapat digunakan untuk menunjukkan hubungan antara kata-kata tersebut.

7. Membatasi pilihan kata-kata: Penggunaan rima dalam puisi atau lagu dapat membatasi pilihan kata-kata. Pengarang harus memilih kata-kata yang berima agar dapat menciptakan irama yang harmonis.

Jenis-jenis rima.

Contoh kata berima © 2023 brilio.net

foto: pixabay.com

1. Rima akhir (end rhyme): Rima akhir terjadi ketika dua kata atau lebih memiliki suara akhiran yang sama. Contoh: "jauh" dan "cahaya"; "luka" dan "teruskan".

2. Rima dalam (internal rhyme): Rima dalam terjadi ketika dua kata atau lebih dalam sebuah baris memiliki suara yang sama, termasuk suara di tengah kata. Contoh: "Kutunggu engkau kembali / dalam rasa rindu yang tulus".

3. Rima aksentuasi (accent rhyme): Rima aksentuasi terjadi ketika dua kata atau lebih dalam sebuah baris memiliki suara yang sama pada suku kata yang ditekankan. Contoh: "Janganlah menangis, hatiku / memang pilu dan kesepian".

4. Rima ganda (double rhyme): Rima ganda terjadi ketika dua suku kata terakhir dari dua kata atau lebih memiliki suara yang sama. Contoh: "bermain-main" dan "menang-menang"; "menggoda-goda" dan "memboda-boda".

5. Rima terbalik (reverse rhyme): Rima terbalik terjadi ketika kata terakhir dalam sebuah baris sama dengan kata awal baris berikutnya. Contoh: "Bumi dipijak merdeka / Kita hidup dalam sejahtera".

6. Rima konsonan (consonant rhyme): Rima konsonan terjadi ketika dua kata atau lebih memiliki suara konsonan yang sama, tetapi vokal berbeda. Contoh: "satu" dan "tiga"; "kunci" dan "tunggu".

7. Rima asonansi (assonant rhyme): Rima asonansi terjadi ketika dua kata atau lebih memiliki suara vokal yang sama, tetapi konsonan berbeda. Contoh: "mata" dan "basa"; "bayangan" dan "jarum".

8. Rima bebas (free verse): Puisi bebas tidak mematuhi aturan rima dan sering kali memilih untuk tidak menggunakan rima. Dalam jenis puisi ini, penggunaan rima tergantung pada keinginan pengarang dan tidak mengikat.