Brilio.net - Penyakit yang tak baisa dialami oleh Mei Xiao (19) dari Chizhou, Provinsi Anhui, China. Ia menderita penyakit genetik langka epidermolysis bullosa. Akibatnya, kulit Mei Xiao gampang rapuh dan lecet seperti sayap kupu-kupu.

Mei Xiao penyakit  epidermolysis bullosa © 2017 dailystar.co.uk


Kulit Mei Xiao secara rutin harus dibungkus dengan kain kasa untuk menghindari infeksi dari luka-luka yang ada pada tubuhnya. Sang ibu menghabiskan waktu selama 3 jam untuk membungkus 70% tubuhnya dengan kain kasa. Setidaknya, sang ibu membutuhkan 16 rol kain kasa untuk menutup tubuh anaknya itu.

Mei Xiao penyakit  epidermolysis bullosa © 2017 dailystar.co.uk


Dilansir brilio.net dari Daily Star, Rabu (1/3), lama kelamaan jari tangan dan kakinya semakin menyusut dan menghilang. Setiap harinya, ia harus menjalani rutinitas minum obat, diolesi salep, dan antibiotik untuk mengurangi rasa sakit.

Pasien dengan kondisi ini pun harus dibatasi geraknya, terlebih gerak di luar rumah untuk menghindari luka yang semakin banyak di tubuhnya.

Mei Xiao penyakit  epidermolysis bullosa © 2017 dailystar.co.uk


Sebesar 50% dari tubuhnya kehilangan jaringan epidermis yang membuatnya seakan tanpa kulit yang melindungi.

Untuk membuka kain kasa yang menjadi perban pun tak bisa dilakukan sembarangan. Butuh kesabaran karena kalau sampai kasa yang menempel itu tertinggal akan menimbulkan kesakitan bagi Mei Xiao.

Mei Xiao penyakit  epidermolysis bullosa © 2017 dailystar.co.uk


Meskipun kesehatannya memburuk, tapi ternyata tak menyurutkan semangat Mei untuk belajar. Sang ibu dengan sabar selalu mengantar sang anak ini ke sekolah setelah selesai memakaikan perban ke tubuhnya. Kehilangan jari tangan tak membuatnya menyerah. Ia menyisipkan alat tulisnya di sela-sela perban tangannya.

Mei Xiao penyakit  epidermolysis bullosa © 2017 dailystar.co.uk


Lulus SMA, Mei melanjutkan kuliah ke sekolah vokasi dan teknik Chizhou College. Meski dengan keadaan seperti itu yang membuatnya lambat untuk menulis, nyatanya tak menyurutkan langkahnya untuk terus belajar.