Brilio.net - Kabar gugurnya 53 kru KRI Nanggala-402 bersama terbelahnya kapal selam andalan TNI AL itu menjadi tiga bagian, menimbulkan duka bagi seluruh masyarakat Indonesia, terlebih bagi keluarga dari para kru yang gugur.

Salah satunya keluarga Serda Kom Eko Prasetiyo yang berasal dari Kebumen, Jawa Tengah. Pihak keluarga sangat tak menyangka Serda Kom Eko akan pergi secepat ini. Ucapan belasungkawa dan dukungan mengalir untuk keluarga.

Salah satunya dari Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dan Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih. Keduanya mengunjungi keluarga dari anggota TNI yang gugur di laut Bali bersama KRI Nanggala-402, dan salah satunya keluarga Serda Kom Eko Prasetiyo.

Dilansir brilio.net dari liputan6.com, Senin (26/4), Bupati dan Wakil Bupati Kebumen ini mengunjungi kediaman keluarga Serda Kom Eko yang terletak di Desa Sumberadi, Kecamatan Kebumen bersama Komandan Kodim 0709/Kebumen, Letkol Kav MS. Prawira Negara Matondang, Sekda Kebumen Ahmad Ujang Sugiono.

Kehadiran Arif langsung diterima oleh ayah dari Serda Eko, Slamet Sarwono. Sebagai Bupati, Arif memberikan dukungan moril bagi keluarga Serda Kom Eko agar bisa lebih kuat dan lebih tabah dalam menghadapi musibah ini.

"Mereka adalah patriot sejati, penjaga kedaulatan NKRI," ujar Arif, seperti dikutip dari liputan6.com.

Arif juga menyampaikan seluruh prajurit yang ikut pelatihan perang kapal selam adalah prajurit pilihan, dan hanya sedikit orang yang bisa terpilih. Sebagai Bupati Kebumen, Arif bangga ada warga Kebumen yang ikut serta dalam pelatihan kapal selam.

kisah serda eko kri kri nanggala 402 Berbagai sumber

foto: Liputan6.com/Afgani Dirgantara

Keluarga juga menuturkan bahwa Serda Eko memang sosok yang sangat pekerja keras, punya semangat dan dedikasi tinggi untuk TNI. Hal ini dapat dilihat dari Serda Eko yang tak pernah menyerah untuk bisa bergabung dengan TNI AL meski sempat empat kali gagal tes masuk TNI AL.

Pada usaha kelima kalinya, akhirnya Serda Eko lulus dan bergabung dengan TNI AL pada tahun 2008. Serda Eko sudah bertugas di TNI AL selama 13 tahun, hingga akhirnya gugur bersama KRI Nanggala-402. Dia meninggalkan dua anak dan seorang istri.

Setelah mendengar kisah inspiratif dari perjuangan Serda Eko hingga akhirnya berhasil bergabung dengan TNI AL, Arif akhirnya pamit untuk melanjutkan perjalanan ke rumah keluarga kru KRI Nanggala-402 asal Kebumen yang lain.