Brilio.net - Terik matahari menyengat dan debu bertebaran dari kendaraan yang melintas di sepanjang jalan Magelang tidak membuat ‘Power Ranger’ satu ini menyerah. Bukan untuk mengalahkan kejahatan, tetapi justru untuk menjajakan cilok. Penjual cilok yang satu ini menarik perhatian pengendara dengan kostum Power Ranger-nya yang mencolok.

Di tempatnya berjualan, tempatnya di pinggir jalan, pria ini kerap berdiri dengan pose khas Power Ranger. Sosok di balik penjual cilok berkostum Power Ranger hijau itu adalah Juwanso. Pria berusia 40 tahun ini berjualan di sekitar Jalan Magelang Km 13,5, Murangan, Sleman, tepatnya di depan sebuah minimarket. Lokasinya yang strategis juga membantunya untuk berjualan.

Memakai kostum Power Ranger merupakan kesehariannya selama berjualan cilok. Juwanso biasa berjualan mulai dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB, paling lama hingga pukul 19.00 WIB. Jualannya pun terkesan sederhana, yakni hanya menggunakan sepeda motor dan rombong atau gerobak motor keliling. Agar menonjolkan keunikannya, ia memasang gambar Power Ranger pada rombongnya dan melayani pembeli dengan kostum lengkapnya.

Banting setir gara-gara Covid-19

Juwanso cilok power ranger sleman © 2023 brilio.net

foto: brilio.net/Khansa Nabilah

Juwanso sebelumnya bukan penjual cilok. Ia dulunya bekerja sebagai penjual sayur keliling dari tahun 2008 hingga 2020 lalu. Namun, lantaran kondisi yang tidak memungkinkan berjualan sayur karena pendami Covid-19, ia beralih dengan jualan cilok.

"(Pas) Corona banyak diportal-portal (tutup), kebetulan saya kelilingnya itu di daerah kota. Jadi karena kelilingnya nggak bisa masuk, terus banting setir jualan cilok buat dijual," ujar Juwanso saat diwawancarai brilio.net pada Sabtu (1/10).

Juwanso sempat menganggur sebulan karena tidak dapat masuk ke area perumahan. Padahal, setiap harinya ia mencari rezeki dengan menjajakan sayurnya dari perumahan ke perumahan. Akhirnya dipilihlah cilok sebagai ganti usahanya. Juwanso menjelaskan jika yang dijualnya lebih merupakan jajanan ondol-ondol atau cilok jawa.

"Lebih tepatnya ini Ondol-Ondol kalau zaman dulu. Ini makanan waktu saya kecil juga. Sudah jarang yang jual sekarang. Cuma karena ngetrennya cilok, ya saya tulisi cilok," jelasnya.

Cilok yang dibuatnya tidak memakai isian. Juwanso pernah membuat cilok isian seperti ayam, telur, hingga ati rempelo. Namun, pembeli lebih menyukai cilok rasa miliknya dulu.

"Dari sekian pertimbangan itu pelanggan itu milihnya dikembalikan ke original saja, ya ondol-ondol itu. Jadi beda dari cilok dari daerah Jawa Barat. (Cilok) asli daerah sini lah, jajanan tempo dulu waktu saya masih kecil," jelas Juwanso.