Penyidik dari Polda Metro Jaya sedang melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi dalam kasus tuduhan ijazah palsu yang melibatkan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, atau lebih dikenal dengan nama Jokowi. Pada hari Kamis (15/5), dua saksi di antaranya dijadwalkan hadir untuk memberikan keterangan.

Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, selaku Kabid Humas Polda Metro Jaya, mengungkapkan bahwa dua saksi yang hadir adalah pakar telematika Roy Suryo dan dokter Tifauzia Tyassuma. Roy Suryo tiba di ruang pemeriksaan tepat pukul 10:05 WIB.

"Update jadwal pemeriksaan klarifikasi pada hari Kamis, 15 Mei 2025, RS dan TS hadir," ujar Ade Ary kepada wartawan.

Selain Roy Suryo, ada juga seorang saksi lain yang dijadwalkan untuk diperiksa, yaitu seseorang berinisial ES. Namun, sayangnya, ES tidak hadir pada waktu yang telah ditentukan. "ES tidak hadir," tambah Ade Ary.

Polda Metro Jaya telah menerima laporan mengenai tuduhan ijazah palsu yang ditujukan kepada Jokowi. Penyidik pun langsung bergerak cepat untuk menyelidiki laporan tersebut. "Laporan beliau sudah diterima, kemudian beliau diambil keterangannya di Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya," jelas Kombes Ade Ary.

Dia juga menambahkan bahwa saat ini proses penyelidikan masih dalam tahap pendalaman. Terlapor dalam aduan Jokowi mengenai isu ijazah palsu ini masih dalam tahap penyelidikan. Kombes Ade Ary menyebutkan bahwa terdapat 35 pertanyaan yang diajukan saat pengambilan keterangan dari Jokowi.

Di sisi lain, Jokowi sendiri telah menyatakan kesiapannya untuk menyerahkan ijazahnya kepada penyidik Polda Metro Jaya untuk keperluan digital forensik. "Kalau diperlukan ya silakan," ungkap Jokowi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada Rabu, 30 April 2025.

Menurut Jokowi, pelaporan isu ijazah palsu ini bertujuan agar publik mendapatkan informasi yang jelas dan akurat mengenai tuduhan tersebut. "Agar semua jelas dan gamblang ya," katanya.

 

Dalam kesempatan lain, Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan, juga menyoroti isu ijazah palsu Jokowi. Dia menyatakan bahwa publik saat ini sedang heboh membicarakan ijazah Jokowi. "Orang banyak kok sekarang gonjang-ganjing urusan ijazah, benar apa enggak?" ujarnya saat peluncuran buku di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Rabu, 14 Mei 2025.

Megawati menekankan bahwa jika ijazah Jokowi asli, sebaiknya segera ditunjukkan kepada publik tanpa menunggu situasi menjadi gaduh. "Ya kok susah amat ya, kan kalau di ijazah betul gitu, kasih aja 'ini ijazah saya', gitu loh," ucapnya.

Dia juga berbagi pengalamannya sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN, di mana ia memiliki dokumen asli mengenai gelar akademiknya. "Saya punya bukti. Kata orang, gelar profesor saya ada tiga. Gelar doktor honoris causa saya ada sebelas, dan saya masih menunggu empat lagi," ungkap Megawati.

Sementara itu, Jokowi menegaskan bahwa dia tidak memiliki kewajiban untuk menunjukkan ijazahnya kepada Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA). "Beliau-beliau ini meminta untuk saya bisa menunjukkan ijazah asli. Saya sampaikan bahwa tidak ada kewajiban dari saya menunjukkan ke mereka," jelas Jokowi setelah pertemuan dengan perwakilan TPUA di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, pada Rabu, 16 April 2025.

Jokowi juga menekankan bahwa Universitas Gadjah Mada (UGM) telah memberikan penjelasan yang jelas mengenai ijazahnya. "Sudah sangat jelas, kemarin di UGM sudah memberikan penjelasan yang gamblang dan jelas," tuturnya.