"Ibu Dewi meminta saya memberi nama. Saya kasih nama yang baik sesuai peristiwa tapi juga sesuai doa. Jadi saya beri nama Gempita Shalihah Kamil," imbuh Ridwan Kamil.

Dalam postingan Instagramnya, Ridwan menjelaskan makna nama anak tersebut.

"Itu nama yang saya berikan untuk bayi perempuan yang jam 19.00 tadi lahir di tenda pengungsian. Kebetulan ibunya, Ibu Dewi, meminta saya memberikan nama. Gempita, karena lahir saat gempa. Shalihah, doa agar menjadi insan yang shalihah. Kamil, artinya agar menjadi manusia yang paripurna," jelas Ridwan.

<img style=

foto: Instagram/@ridwankamil



Bayi yang digendongnya tersebut merupakan bayi ke-3 yang lahir pada hari dan tenda yang sama. "Dibalik ujian bencana ini, dan banyak yang berpulang, Allah juga memberikan rahmatnya dengan lahirnya bayi-bayi yang akan meneruskan perjalanan peradaban manusia ini," ungkapnya.

Gempa bumi berskala 5,6 Magnitudo mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memakan korban jiwa. BMKG mencatat, hingga Selasa (22/11) korban meninggal akibat gempa tersebut sejumlah 268 orang. Sebanyak 122 dari 268 jenazah sudah teridentifikasi identitasnya. Sementara itu, masih ada korban hilang sejumlah 151 orang. Hingga saat ini, tim BMKG masih mengupayakan pencarian.

Selain itu, korban luka-luka yang diperoleh dari data BNPB sampai Selasa (22/11) sore sebanyak 1.083 orang. Kemudian untuk yang mengungsi ada sejumlah 58.362 orang. Tak hanya korban jiwa, sejumlah gedung seperti rumah warga hingga bangunan sekolah rusak parah akibat gempa bumi.