Brilio.net - Gempa melanda Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11) lalu meninggalkan duka. Tak sedikit korban yang kehilangan tempat tinggal yang roboh akibat tenda. Untuk itu, sejumlah warga diharuskan untuk tinggal di tenda pengungsian.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengunjungi lokasi pengungsian korban gempa Cianjur. Sebuah video menunjukkan Ridwan tengah mengunjungi tenda pengungsian tempat seorang ibu melahirkan di tengah bencana. Seorang ibu bernama Dewi yang menjadi korban gempa terpaksa melahirkan di tenda. Proses persalinan tersebut dibantu oleh para bidan yang menjadi relawan bencana.

Ridwan Kamil yang menjenguk ibu tersebut disambut oleh relawan dan warga. Tampak Gubernur Jawa Barat itu menggendong bayi yang berjenis kelamin perempuan yang lahir pada Selasa (22/11) lalu.

<img style=

foto: Instagram/@ridwankamil

 

"Assalamu'alaikum di tengah kebencanaan yang melanda Cianjur, berkah rahmat Allah juga hadir. Lahir seorang bayi lucu perempuan. Dari ibu yang baru melahirkan," ujar Ridwan Kamil dalam video.

"Ibu Dewi meminta saya memberi nama. Saya kasih nama yang baik sesuai peristiwa tapi juga sesuai doa. Jadi saya beri nama Gempita Shalihah Kamil," imbuh Ridwan Kamil.

Dalam postingan Instagramnya, Ridwan menjelaskan makna nama anak tersebut.

"Itu nama yang saya berikan untuk bayi perempuan yang jam 19.00 tadi lahir di tenda pengungsian. Kebetulan ibunya, Ibu Dewi, meminta saya memberikan nama. Gempita, karena lahir saat gempa. Shalihah, doa agar menjadi insan yang shalihah. Kamil, artinya agar menjadi manusia yang paripurna," jelas Ridwan.

<img style=

foto: Instagram/@ridwankamil



Bayi yang digendongnya tersebut merupakan bayi ke-3 yang lahir pada hari dan tenda yang sama. "Dibalik ujian bencana ini, dan banyak yang berpulang, Allah juga memberikan rahmatnya dengan lahirnya bayi-bayi yang akan meneruskan perjalanan peradaban manusia ini," ungkapnya.

Gempa bumi berskala 5,6 Magnitudo mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memakan korban jiwa. BMKG mencatat, hingga Selasa (22/11) korban meninggal akibat gempa tersebut sejumlah 268 orang. Sebanyak 122 dari 268 jenazah sudah teridentifikasi identitasnya. Sementara itu, masih ada korban hilang sejumlah 151 orang. Hingga saat ini, tim BMKG masih mengupayakan pencarian.

Selain itu, korban luka-luka yang diperoleh dari data BNPB sampai Selasa (22/11) sore sebanyak 1.083 orang. Kemudian untuk yang mengungsi ada sejumlah 58.362 orang. Tak hanya korban jiwa, sejumlah gedung seperti rumah warga hingga bangunan sekolah rusak parah akibat gempa bumi.