Pada tanggal 8 Mei 2025, dunia menyaksikan momen bersejarah ketika Kardinal Robert Francis Prevost terpilih sebagai Paus ke-267, mengambil nama Leo XIV. Ini adalah tonggak penting karena dia menjadi Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat.

Robert lahir di Chicago pada 14 September 1955, dengan latar belakang campuran Prancis, Italia, dan Spanyol. Ia tumbuh bersama dua saudara laki-lakinya, Louis Martin dan John Joseph, dan memulai pendidikan di Seminari Menengah Para Bapa Augustinian.

Perjalanan pendidikannya dimulai di Seminari Kecil para Pastor Agustinian dan berlanjut di Universitas Villanova, di mana ia meraih gelar sarjana Matematika dan mempelajari filsafat pada tahun 1977. Pada 1 September tahun yang sama, ia bergabung dengan Ordo Santo Agustinus (O.S.A.) dan mengucapkan kaul pertamanya pada 2 September 1978.

Prevost melanjutkan pendidikan teologinya di the Catholic Theological Union di Chicago, dan pada usia 27 tahun, ia dikirim ke Roma untuk mempelajari Hukum Kanon di Pontifical University of Saint Thomas Aquinas (Angelicum). Di Roma, ia ditahbiskan sebagai imam pada 19 Juni 1982.

Sebelum terpilih sebagai Paus, Prevost memiliki karier yang gemilang. Ia diangkat menjadi Uskup pada tahun 2015 dan Kardinal pada tahun 2023. Sebagai Prefek Dikasteri untuk Uskup dan Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin, ia berperan penting dalam pemilihan uskup baru dan kunjungan apostolik Paus.

Menjadi Misionaris di Peru

Resmi jadi Paus Leo XIV, ini profil Robert Francis Prevost

Seorang wanita berdiri di samping gambar Robert Francis Prevost, yang menjadi Paus Leo XIV pada tanggal 8 Mei 2025, di depan katedral Chiclayo di utara Lima pada hari pemilihannya sebagai

Setelah ditahbiskan, Prevost mengabdikan dirinya sebagai misionaris di Peru, memimpin seminari Agustinian di Trujillo dan menjabat sebagai administrator apostolik Keuskupan Chiclayo. Ia juga kembali ke AS untuk melayani sebagai pastor dan kepala biara di kota asalnya, dikenal sebagai sosok yang peduli pada masyarakat terpinggirkan.

Dalam pidato pertamanya sebagai Paus, Leo XIV mengungkapkan rasa terima kasih kepada pendahulunya, Paus Fransiskus. "Kita masih mendengar suara Paus Fransiskus yang lemah namun berani, yang memberkati kita," katanya. Ia mengajak umat untuk bersatu dan maju bersama.

Pemilihannya sebagai Paus Leo XIV bukan hanya bersejarah bagi Amerika, tetapi juga bagi dunia. Ia menjadi Paus pertama dari ordo Agustinian dan Paus kedua dari Amerika setelah Fransiskus, kali ini dari Amerika Utara.

Dalam pidato pertamanya, Paus Leo XIV menekankan pentingnya dialog dan pertemuan untuk mencapai persatuan dan perdamaian. Pesan ini mencerminkan komitmennya untuk memimpin Gereja Katolik dengan pendekatan inklusif dan penuh kasih.

Pemilihan Paus Leo XIV disambut antusias oleh banyak pemimpin dunia, termasuk Presiden AS Donald Trump, menunjukkan pengakuan internasional atas kepemimpinannya. Dengan latar belakang dan pengalaman yang kaya, Paus Leo XIV diharapkan mampu memimpin Gereja Katolik menghadapi tantangan zaman modern.