Brilio.net - Setelah penantian yang penuh harap, umat Katolik di seluruh dunia akhirnya bersuka cita: seorang Paus baru resmi terpilih dalam konklaf yang berlangsung di Kapel Sistina, Vatikan. Pada 8 Mei 2025, tepat pukul 18:09 waktu setempat, langit Vatikan dihiasi kepulan asap putih dari cerobong Kapel Sistina — tanda yang sangat dinanti-nantikan. Isyarat ini menegaskan bahwa para kardinal telah mencapai mufakat dan memilih pemimpin baru Gereja Katolik. Sorak-sorai langsung menggema di Lapangan Santo Petrus, diiringi jutaan umat yang menyaksikan momen bersejarah ini melalui layar kaca di berbagai penjuru dunia.
Kabar bahagia itu disertai dengan pengumuman bahwa Robert Francis Kardinal Prevost telah terpilih sebagai Paus baru dengan nama Paus Leo XIV. Dalam konklaf yang berlangsung selama dua hari tersebut, sebanyak 133 kardinal elektor dikurung secara tertutup tanpa akses ke dunia luar demi menjaga kekhusyukan dan kerahasiaan proses. Setiap tahapan pemungutan suara menjadi momen menegangkan, terutama bagi publik yang menanti satu sinyal visual ikonik: asap dari cerobong Kapel Sistina.
Asap putih dan hitam dalam konklaf bukan sekadar simbol, tapi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Gereja Katolik selama berabad-abad. Keduanya berfungsi sebagai bentuk komunikasi yang sederhana namun kuat kepada dunia. Tapi, apa sebenarnya makna dari masing-masing warna asap ini? Berikut penjelasan lengkapnya, seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (9/5).
Apa itu asap putih dan hitam dalam konklaf?
Makna di balik warna asap
Dalam setiap konklaf, warna asap yang keluar dari cerobong Kapel Sistina menjadi kode utama bagi dunia untuk mengetahui hasil pemungutan suara. Ketika asap yang terlihat berwarna hitam (fumata nera), itu berarti belum ada kesepakatan — belum ada Paus baru yang terpilih. Sebaliknya, jika asap yang membumbung ke udara berwarna putih (fumata bianca), maka itu pertanda jelas bahwa proses telah selesai dan seorang Paus baru telah dipilih.
Bagaimana asap Itu dihasilkan?
Asap yang muncul bukanlah hasil pembakaran biasa. Di dalam Kapel Sistina, terdapat tungku khusus tempat para kardinal membakar surat suara. Untuk menghasilkan warna tertentu, digunakan campuran bahan kimia. Asap hitam dibuat dari pembakaran surat suara yang dicampur dengan bahan seperti tar, karbon, dan sulfur, menciptakan kepulan gelap yang mudah dikenali. Sementara itu, asap putih dihasilkan dengan menambahkan campuran seperti potassium chlorate, laktosa, dan resin kloroform — menciptakan asap cerah yang menandai terpilihnya Paus baru.
Perjalanan tradisi asap dari masa ke masa
Tradisi membakar surat suara sendiri telah ada sejak abad ke-15, awalnya hanya sebagai cara untuk menjaga kerahasiaan proses. Namun, penggunaan asap sebagai sinyal publik baru resmi diterapkan pada abad ke-19. Sejak saat itu, tradisi ini terus disempurnakan agar seluruh umat di luar Kapel Sistina bisa langsung mengetahui hasil konklaf secara real-time. Kini, jutaan mata di seluruh dunia tak pernah melewatkan momen munculnya asap putih sebagai penanda tonggak baru dalam sejarah Gereja Katolik.
Lebih dari sekadar asap: Simbolisme dan makna mendalam
Asap dalam konklaf bukan hanya soal warna, tapi juga sarat makna. Asap putih menjadi lambang harapan baru dan awal dari masa kepemimpinan yang segar bagi Gereja Katolik. Sebaliknya, asap hitam mengingatkan bahwa proses belum usai, dan umat diminta untuk bersabar. Tradisi ini menjadi bukti bagaimana simbol sederhana dapat menghubungkan ritual, sejarah, dan komunikasi yang tetap relevan di era modern.
Dengan munculnya asap putih pada 8 Mei 2025, dunia kembali menyaksikan sebuah momen monumental: kelahiran kepemimpinan baru di bawah Paus Leo XIV. Sebuah babak baru telah dimulai, dan tradisi yang begitu kaya makna ini kembali menjadi saksi bisu dari sejarah yang terus bergulir.
Recommended By Editor
- 5 Resep sarapan kenyang favorit yang wajib dicoba, nikmatnya bikin perut bahagia
- Robert Francis Prevost terpilih sebagai Paus ke-267 menggantikan Paus Fransiskus, begini profilnya
- 5 Resep camilan goreng rumahan yang renyah dan menggoda
- Hadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, Jokowi: Semoga beliau diberikan kedamaian abadi
- 5 Resep masakan krispi enak dan renyah untuk menu keluarga, semua pasti suka
- Mengenal Konklaf, 7 fakta menarik tradisi pemilihan Paus yang tertutup
- Terungkap alasan Prabowo utus Jokowi ke Vatikan untuk pemakaman Paus Fransiskus
- Diutus Prabowo, Jokowi bertolak ke Vatikan hadiri pemakaman Paus Fransiskus
- Prabowo utus Jokowi hingga Natalius Pigai hadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan