Brilio.net - Usai keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai soal permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres yang diajukan oleh pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, tentunya membuat Jokowi terus berbenah untuk perbaikan kepemerintahan selanjutnya.

Dilansir dari liputan6.com, Selasa (2/7), Koordinator Juru Bicara Pemenangan Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, Prabowo Subianto ingin program dan gagasannya dilirik dan dijalankan pemerintahan Jokowi pada periode 2019-2024 mendatang.

Menurutnya, Prabowo memiliki program kedaulatan pangan, energi, hingga ketenagakerjaan.

"Karena bagi Prabowo bukan hanya sekedar jabatan, tapi tentang program beliau bisa enggak dilanjutkan atau dilaksanakan," kata Dahnil saat ditemui di Untirta Banten, Kota Serang.

Besar harapan Dahnil pemerintahan Jokowi bisa bertukar pendapat dan ide dengan Prabowo dan Sandiaga dalam membangun bangsa Indonesia kedepannya.

"Idealnya pemerintahan yang baru nanti bisa sharing gagasan," terangnya.

Hingga kini Dahnil belum mengetahui secara jelas langkah politik yang akan diambil Prabowo usai kontes Pilpres 2019 ini. Pasalnya, beberapa kader Partai Gerindra ada yang meminta bergabung ke pemerintahan dan sebagian lainnya tetap menjadi oposisi.

"Itu saya enggak tahu, yang jelas itu tentu keputusan Prabowo. Ada yang menginginkan oposisi, ada juga yang menginginkan gabung pemerintahan. Saya pikir masih sangat dinamis," jelasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra Muhammad Syafi'i menilai, partainya akan tetap berada di barisan oposisi.

Hal ini dianggap lebih baik daripada  bergabung dengan kubu pemenang Pilpres 2019, Jokowi-Ma'ruf. Menurutnya, keberadaan partai oposisi akan menyehatkan iklim demokrasi.

"Menurut saya, demokrasi yang sehat itu harus ada check and balance, yaitu selain partai pendukung, harus ada partai oposisi dan saya meyakini Gerindra akan tetap pada posisi sebagai oposisi," ujarnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, yang dilansir dari liputan6.com, Selasa (2/7).

Ia juga mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto belum memiliki keputusan bulat apakah bakal tetap menjadi oposisi atau mengambil jalan lain. Sebab harus mengambil keputusan dengan mekanisme rapat kerja nasional dengan semua kader Gerindra.