Dalam suasana pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Golkar 2025 yang berlangsung di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menciptakan momen lucu ketika mikrofon yang digunakannya tiba-tiba mati. Di tengah sambutannya, Bahlil melontarkan guyonan, "Jangan-jangan ada yang belum dapat gas kali, mungkin ya jangan-jangan," yang langsung disambut tawa oleh para kader yang hadir.

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Bambang Soesatyo dan Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid. Meskipun ada gangguan teknis, Bahlil tetap menyampaikan pesan penting mengenai soliditas partai dan dukungan terhadap program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

bahlil © 2025 brilio.net

Namun, di balik tawa tersebut, ada isu serius mengenai kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang menjadi perhatian masyarakat. Kebijakan larangan pengecer menjual gas melon memicu antrean panjang di pangkalan gas, membuat warga kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok ini. Bahlil, yang sebelumnya bertemu dengan Presiden Prabowo, mengakui adanya masalah distribusi dan berjanji untuk memperbaikinya.

Dalam kunjungan ke Tangerang, Bahlil menghadapi protes langsung dari warga yang mengeluhkan kelangkaan gas. Seorang warga bernama Efendi mengekspresikan kemarahannya dengan mengatakan, "Anak kami lapar, Pak, butuh makan." Bahlil berusaha menenangkan situasi, tetapi reaksi warga menunjukkan betapa seriusnya masalah ini.

Presiden Prabowo, setelah mendengar keluhan rakyat, akhirnya memutuskan untuk mengizinkan pengecer gas elpiji 3 kg untuk kembali berjualan. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah mendengarkan suara rakyat dan berusaha mencari solusi untuk mengatasi masalah kelangkaan yang telah mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat.