Kementerian Keuangan (Kemenkeu) baru saja mengumumkan rencana untuk menambah anggaran sebesar Rp 100 triliun untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Jika semua berjalan sesuai rencana, target penerima manfaat akan mencapai 82,9 juta orang pada kuartal IV tahun 2025.

Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menjelaskan bahwa tambahan anggaran ini akan disediakan jika target penerima manfaat tercapai. Dalam konferensi pers yang diadakan pada 23 Mei 2025, ia menegaskan kesiapan Kemenkeu untuk menyiapkan dana ini dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Program MBG saat ini telah menjangkau sekitar 3,98 juta penerima manfaat melalui 1.386 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum. Hingga saat ini, dana yang telah digunakan mencapai Rp 3 triliun.

Namun, realisasi jumlah penerima manfaat dan penggunaan anggaran masih jauh dari target yang ditetapkan dalam APBN 2025. Awalnya, program ini dianggarkan sebesar Rp 71 triliun dengan target 17,9 juta penerima, yang terdiri dari anak sekolah dan ibu hamil atau menyusui.

Seiring dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, target penerima manfaat kini ditingkatkan menjadi 82,9 juta orang yang akan dilayani oleh 32 ribu SPPG. Dengan tambahan anggaran, total dana untuk program ini akan mencapai Rp 171 triliun.

Kemenkeu tambah anggaran program Makan Bergizi Gratis Rp 100 Triliun

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno bersama Penjabat Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, meninjau pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, juga mengungkapkan bahwa mekanisme untuk penambahan anggaran sebesar Rp 50 triliun sedang disusun dalam peraturan presiden. Ia menekankan bahwa anggaran untuk Program MBG sudah dijamin oleh pemerintah, namun penambahannya tergantung pada percepatan pelaksanaan program.

Dalam kesempatan lain, Dadan menjelaskan bahwa penerima manfaat direncanakan sebanyak 3 juta orang dalam tiga bulan pertama, dan meningkat menjadi 6 juta pada bulan-bulan berikutnya.

Kemenkeu tambah anggaran program Makan Bergizi Gratis Rp 100 Triliun

Siswa SD Negeri Kelapa Lima saat mendapat program makan bergizi gratis.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengundang Jepang untuk berinvestasi dalam membangun ekosistem pangan di Indonesia. Ia menegaskan bahwa sektor pangan untuk Program MBG sangat potensial, dengan kebutuhan akan komoditas seperti buah-buahan, ikan, dan daging.

Arief juga menekankan pentingnya swasembada pangan, di mana semua produksi dilakukan di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan nasional dan mempermudah akses bagi masyarakat.

Kemenkeu tambah anggaran program Makan Bergizi Gratis Rp 100 Triliun

Dapur Kebayunan mitra mandiri BGN mampu memproduksi 16.203 paket Makan Bergizi Gratis setiap hari.