Brilio.net - Kampus menjadi basis pendidikan yang penting di Indonesia. Di dalamnya segala pengetahuan ditawarkan. Selain itu banyak perubahan dan perkembangan diawali dari kampus. Lulusan SMA yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi makin banyak. Penerimaan mahasiswa SNMPTN dan SBMPTN tahun 2015, misalnya, dari kapasitas PTN sekitar 270.000, yang mendaftar untuk masuk mencapai 852.093 siswa.

Angka tersebut menunjukan betapa banyak masyarakat Indonesia yang sangat berminat dengan pendidikan. Tawaran bidang keilmuan pun dibagi beberapa bidang yang secara garis besar yakni bidang sosial dan sains teknologi. Mahahsiswa yang mendalami bidang tertentu, nantinya akan mengimplementasikan ilmunya di dunia kerja dan membantu menangani isu masyarakat. Namun apakah itu cukup?

Indonesia ini sangat kaya sumber daya dan banyak upaya pembangunan. Mulai dari bidang agraria, maritim, bisnis dan bidang lain. Adanya jurusan di perguruan tinggi juga memudahkan mahasiswa belajar atau mendalami bidang tertentu. Sistem ini seolah telah meningkatkan efektifitas peyerapan bursa kerja berdasarkan keahlian.

Namun sekarang muncul sebuah ironi yang harus dihadapi mahasiwa atau para sarjana. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Agustus 2014, 9,5 % (688.660 orang) dari total penganggur di Indonesia adalah alumni perguruan tinggi. Lalu jumlahnya naik pada tahun 2016 menjadi 11,19 % (787.000). Dengan kenyataan demikian, sudahkah efektif jurusan di perguruan tinggi menyediakan ilmu yang memenuhi kebutuhan pasar dan menyelesaikan problema yang ada?

Presiden Joko Widodo pada tanggal 8 Agustus lalu, saat menghadiri peresmian Pasanggiri Nasional dan Kejuaraan Nasional TIngkat Remaja Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD di Ponpes Minhaajurrosyidiin, Lubang Buaya, Jakarta Timur sempat heran soal jurusan-jurusan di universitas yang tidak mempersiapkan mahasiswa untuk siap berkompetisi di dunia kerja.

Presiden berharap bisa mengubah jurusan-jurusan yang monoton. Kalau tidak mau berubah, sangat berbahaya Indonesia kalah dalam persaingan global. Dalam acara tersebut Presiden bahkan menyarankan diciptakan jurusan sebagai contoh animasi, jurusan video, jurusan retail, mekatronika, dan lainnya.

Lalu dengan kenyataan demikaian, sebenarnya jurusan apa saja yang dianggap detail dan harusnya ada di perguruan tinggi sehingga mememuhi kebutuhan negara dan pasar.

brilio.net berusaha menanyakan opini beberapa mahasiswa di Yogyakarta tentang jurusan apa saja yang kira-kira perlu ditambahakan di perguruan tinggi Indonesia. Berikut dafatar 11 jurusan alternatif yang harusnya ada di perguruan tinggi Indonesia.


1. Jurusan Digital dan Online.

v © 2017 brilio.net
foto: ec.europa


Jurusan ini sangat diperlukan mengingat dunia sudah berubah ke era internet. Pendalaman mengenai perkemabangan digital sangat perlu, mengingat banyaknya probelema di dunia maya.

 

2. Jurusan Politik Negara

v © 2017 brilio.net
foto: merdeka.com


Pemahaman berpolitik di tingklat birokrasi negara sangatlah penting. Pemahaman politik ini perlu dikhususkan dan detail sehingga politik dalam birokrasi lebih terhormat. Tidak seperti sekarang ini yang banyak masalah di pemerintahan. Mereka yang berada di pemerintahan atau akan ada di pemerintahan sepertinya perlu ilmu yang cukup tentang tata cara berpolitik agar sistem bernegara lebih jelas dan teratur.


3. Jurusan politik khusus NGO, LSM atau lembaga swasta lainnya.

v © 2017 brilio.net
foto: konsillsm.or.id


NGO (non goverment organization) ata LSM (lembaga swadya masyarakat) selama ini mempunyai peran penting dalam advokasi permasalahan publik. Dalam menjalankan proses tersebut, perlu adanya pendalamn ilmu yang detail agar tujuan lembaga tercapai, tidak tersendat masalah etik atau teknis.

 

4. Jurusan politik khusus masyarakat.

v © 2017 brilio.net
foto: merdeka.com


Perpolitikan seakan jauh dari masyarakat. Dengan adanya jurusan ini, akan ada pionir yang bisa mencerdasakan masyarakat untuk ikut berpatisipasi dalam perpolitikan.

" Memang sudah ada jurusan ilmu politik, tapi tiga jurusan politik (negara, NGO/LSM,dan masyarakat) agak aneh kalau di gabung karena tiga elemen itu sebenarnya kurang sinkron dalam berkomunikasi dan berbeda jauh kepentingannya." kata Cintya, mahasiswa ilmu politik UGM.

 

5. Jurusan fashion

v © 2017 brilio.net


Fashion seakan hanya terlihat sebagai gaya hidup. Sedangkan pasar untuk fashion amatlah besar. Ini merupakan potensi untuk negara. Maka perlu dipelajari dan dikembangkan secara detail.

 

6. Jurusan akting

v © 2017 brilio.net


Pasar dunia entertainment juga sangat pesat perkembangannya. Orang-orang mungkin menganggap hal ini hanya hiburan saja. Namun sejatinya bidang entertainment telah menjadi kebutuhan generasi masa kini dan lagi pasarnya cukup luas.

 

7. Sekolah Tinggi Pemberantasan Korupsi

v © 2017 brilio.net
foto: merdeka.com


Munculnya ide sekolah tinggi ini berawal dari kasus korupsi yang menjadi-jadi. KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) butuh pionir muda dari mahasiswa yang memiliki pengetahuan cukup dalam menangani masalah korupsi.

 

8. Jurusan etika

v © 2017 brilio.net
foto: pixabay


Ada hal yang mulai hilang di masyarakat, namun tidak disadari yakni etika. Bahkan orang-orang besar yang ditokohkan terkadang menunjukan sikap tidak beretika. Jika kenyataannya seperti ini, pengetahuan tentang etika menjadi kebutuhan penting. Etika layak dijadikan bidang keilmuan agar budaya beretika tidak hilang.

 

9. Jurusan wayang

v © 2017 brilio.net
foto: pinterest


Kenapa Indonesia butuh jurusan ini? wayang menjadi ciri khas Indonesia yang mulai mati. Di kondisi seperti ini perlu upaya penumbuhan semangat mempertahankan wayang. Salah satu cara efektif untuk mempertahankan wayang ialah dengan mulai menjadikan wayang sebagai bidang keilmuan, dengan harapan selalu dipelajarai sehingga tidak dilupakan.

 

10. Jurusan Self Branding

v © 2017 brilio.net
foto: thecontextofthings


Jurusan ini cukup penting karena jati diri seseorang berbanding lurus dengan sikpanya di dunia kerja atau dalam menangani problem tertentu. Self branding membuat seseornag makin menyadari karakter masing-masing. Penumbuhan karakter ini penting sehingga setiap orang akan merasa perlu menjadi pribadi berkualitas.

 

11. Jurusan Cerita Rakyat

v © 2017 brilio.net


Ke-indonesiaan kita terletak di keberagaman budaya. Semua negara mengakui betapa kaya Indonesia akan budaya. Yang kini mulai hilang ialah cerita rakyat dan budaya di setiap daerah. Untuk melestarikan ciri khas Indonesia, kiranya penting untuk membuat cerita rakyat sebagai bidang keilmuan. Harapannya karakter masing-masing daerah mulai tumbuh lagi. Bersatu diantara keberagaman.


Nah itu dia kira-kira jurusan yang perlu ada di Indonesia, kalau menurutmu apa lagi yang perlu ada guys?