Brilio.net - Bencana tengah melanda salah satu daerah di Indonesia tepatnya di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Beberapa warga merekam momen bencana yang melanda Pantai Amurang. Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat sejumlah bangunan ambruk dan terseret air laut akibat abrasi.

Akun Instagram @provinsi.sulut membagikan beberapa video yang menunjukkan robohnya rumah-rumah warga. Tampak sebuah rumah kokoh yang berada di ujung pesisir ambruk ditelan ombak. Tak hanya itu, beberapa rumah juga tenggelam ditelan ombak.

abrasi Pantai Amurang © berbagai sumber

foto: Instagram/@provinsi.sulut

Peristiwa tersebut terjadi di pesisir Pantai Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Bencana akibat abrasi terjadi pada Rabu (15/6) lalu sekitar pukul 14.00 WITA. Abrasi tersebut tidak memakan korban jiwa.

Dalam video yang dibagikan oleh @manadocommunity, abrasi rupanya juga menerjang jembatan penghubung. Jembatan tersebut amblas diterjang abrasi. Sehingga, untuk saat ini akses jalan ditutup. Akibatnya, sekitar 31 rumah warga, lima penginapan, dan sebuah kafe rusak. Tembok pengaman pantai juga dilaporkan tenggelam.

abrasi Pantai Amurang © berbagai sumber

foto: Instagram/@manadocommunity

Dilansir dari antaranews, abrasi pantai mengakibatkan jalan boulevard dan tembok pengaman pantai beserta beberapa rumah warga roboh disapu gelombang air laut. Diketahui abrasi pantai terjadi di Kelurahan Bitung dan Uwuran Satu, Kecamatan Amurang.

Kepala Pelaksana BPBD Minahasa Selatan, Thorie R Joseph dan Kabid Kedaruratan, Merry Rumerung, menanggapi tim BPBD akan melakukan kajian cepat. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan sudah mengunjungi lokasi kejadian.

"Sekda dan beberapa kepala dinas serta kepala badan terkait sudah melihat langsung akibat abrasi tersebut," ujarnya, dikutip brilio.net pada Jumat (17/6).

 

 

abrasi Pantai Amurang © berbagai sumber

foto: Instagram/@provinsi.sulut

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), abrasi di daerah pesisir tersebut memaksa setidaknya 66 keluarga meliputi 266 warga untuk mengungsi. BPBD telah mengaktifkan Poso Tanggap Darurat untuk membantu warga mengungsi karena rumah rusak atau roboh akibat abrasi.

"BPBD Kabupaten Minahasa Selatan dan pemerintah setempat telah mengaktifkan Posko Tanggap Darurat. Sebanyak dua posko telah dibentuk untuk memberikan upaya percepatan penanganan terhadap warga yang mengungsi," jelas Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dilansir dari antaranews.

Sementara itu, status tanggap darurat telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan selama 14 hari sejak Rabu (15/6) guna mendukung percepatan penanganan dampak abrasi.

abrasi Pantai Amurang © berbagai sumber

foto: Instagram/@provinsi.sulut

Menurut Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky Daniel, ketinggian gelombang laut tidak signifikan menyebabkan abrasi yang terjadi di Pantai Amurang.

"Istilahnya gelombang tenang hanya 0 - 0,5 meter. Tidak ada pengaruh signifikan apabila dikaitkan dengan tinggi gelombang," jelasnya.

Begitu pula dengan cuaca yang tidak berpengaruh langsung. Sehingga ia berharap masyarakat dan instansi melihat sejarah pada masa lampau agar menjadi acuan pembangunan.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh TORANG ORANG SULAWESI UTARA (@provinsi.sulut)