Brilio.net - Suasana duka menyelimuti acara halalbihalal bertajuk 'Terimakasih Perjuangan Rakyat Jakarta' yang berlangsung di Jakarta Internasional Velodrome (JIV), Jakarta Timur, pada Minggu (27/4). Acara yang seharusnya penuh sukacita adi saat yang penuh kesedihan.

Ketua panitia sekaligus Anggota Komisi C DPRD Jakarta, Brando Susanto, mengalami insiden tragis saat memberikan sambutan. Ia terjatuh dan meskipun segera dilarikan ke rumah sakit terdekat, sayangnya nyawanya tidak tertolong.

Kabar duka ini disampaikan oleh Gubernur Jakarta, Pramono Anung, di hadapan para kader dan simpatisan PDI Perjuangan (PDIP). Dalam sambutannya, Pramono menyatakan, "Innalillahi wainnailaihi rojiun, sahabat kita, teman kita, ketua panitia kita, kita saksikan bersama tadi tengah memberikan sambutan, saya mendapatkan kabar kalau sahabat kita Brando meninggal dunia. Mari kita doakan semoga Brando mendapatkan surga atas apa yang telah diberikan, Alfatihah," ujarnya dengan nada penuh haru.

Pramono mengajak seluruh hadirin untuk sejenak mendoakan Brando, menekankan bahwa ini adalah duka yang dirasakan bersama. "Mari kita doakan. Semoga saudara Brando mendapatkan surga. Atas apa yang telah dilakukan. Ini duka kita bersama," tambahnya.

Brando merupakan ketua panitia acara tersebut terjatuh saat memberikan sambutan sekitar pukul 13.32 WIB. Pada saat itu ia sempat menyapa seluruh kader PDIP yang hadir di Velodrome.

Tidak begitu lama memberikan sambutan tiba-tiba Brando terjatuh. Kemudian kader yang berada di atas panggung langsung memberikan pertolongan. Setelah itu, Brando langsung dievakuasi dari atas panggung untuk dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Sosok Brando di Mata Pramono Anung

Dalam kesempatan tersebut, Pramono mengenang semangat kerja dan pengabdian Brando hingga akhir hayatnya. "Kita tidak boleh menyerah, kita harus tetap bekerja karena apa yang dilakukan sahabat kita Brando merupakan contoh bagi kita semua untuk bekerja sampai akhir hayat," ujarnya.

Pramono, bersama Wakil Gubernur Rano Karno, menyampaikan terima kasih atas dedikasi Brando kepada Pemerintah Provinsi Jakarta. Sebagai bentuk penghormatan, acara halalbihalal yang awalnya direncanakan berlangsung lebih lama, dipercepat penyelesaiannya. Pramono, Rano, dan sejumlah politisi PDI Perjuangan kemudian bergegas menuju rumah sakit untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Brando.