fKunjungan Presiden Indonesia Prabowo Subianto ke Yordania pada Minggu (13/4) bukan sekadar agenda kenegaraan. Di balik prosesi resmi dan pertemuan diplomatik, ada kisah persahabatan yang telah terjalin selama lebih dari tiga dekade antara Prabowo dan Raja Abdullah II bin Al-Hussein dari Yordania.
Kedekatan pribadi kedua pemimpin ini menjadi fondasi penting dalam hubungan bilateral Indonesia-Yordania, yang kini diperkuat oleh kerja sama strategis, terutama dalam isu kemanusiaan dan keamanan global.
Bermula dari Pelatihan Militer
Persahabatan Prabowo dan Raja Abdullah II dimulai pada era 1980-an, saat keduanya mengikuti pendidikan militer di Fort Benning, Amerika Serikat. Prabowo adalah perwira muda dari Indonesia, sementara Abdullah adalah pangeran militer dari Yordania. Dalam sebuah wawancara, Prabowo mengungkapkan bahwa hubungan mereka tumbuh secara alami melalui kedekatan dalam latihan dan nilai-nilai militer yang sama, seperti kedisiplinan, keberanian, dan loyalitas terhadap negara.
"Raja Abdullah II adalah seorang prajurit sejati, seorang teman yang saya hormati sejak muda," kata Prabowo dalam wawancara tahun 2019.
Seiring waktu, keduanya menapaki jalur kepemimpinan nasional masing-masing. Namun, tali persahabatan itu tak pernah putus, bahkan kini menjadi landasan penting dalam hubungan kedua negara.
Dalam kunjungan kenegaraannya ke Yordania, Prabowo disambut dengan hangat. Setibanya di Bandara Militer Marka, Amman, ia dijemput langsung oleh Raja Abdullah II—gestur simbolik yang jarang dilakukan oleh kepala negara kepada tamu.
Raja Abdullah II bahkan mengemudikan mobil yang membawa Prabowo ke hotel tempat menginapnya. Potret keduanya saat berbincang akrab di dalam mobil dan di meja makan malam pun beredar luas di media sosial, menunjukkan nuansa personal yang kuat di antara dua pemimpin negara.
"Selanjutnya, Bapak Presiden menuju ke hotel dengan diantar langsung oleh Raja Abdullah II. Bahkan beliau yang mengendarai kendaraan kepresidenan, membawa Bapak Presiden menuju tempat bermalam di Kota Amman, Yordania," ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden RI, Yusuf Permana.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut dalam rombongan menyebut, "Kedekatan personal antara Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II sangat membantu dalam mempercepat komunikasi diplomatik yang lebih intens dan hangat."
Bahas Gaza dalam Forum Kemanusiaan
foto: Cahyo - Biro Pers Sekretariat Presiden
Kunjungan Prabowo ke Yordania bertepatan dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) bertajuk "Call for Action: Urgent Humanitarian Response for Gaza", yang diselenggarakan atas inisiatif Raja Abdullah II. Dalam forum tersebut, Prabowo tampil sebagai satu-satunya kepala negara dari Asia yang hadir langsung, menegaskan posisi Indonesia dalam isu Palestina.
Dalam sesi bilateral, Prabowo dan Raja Abdullah II membahas berbagai langkah konkret untuk membantu rakyat Gaza, termasuk kemungkinan pengiriman bantuan kemanusiaan lewat jalur udara serta dukungan terhadap rumah sakit lapangan.
"Raja Abdullah dan saya memiliki keprihatinan yang sama terhadap situasi di Gaza. Kami sepakat bahwa upaya kemanusiaan harus diprioritaskan tanpa ditunda," ujar Prabowo dalam konferensi pers usai pertemuan.
Ucapan Selamat Sejak Kemenangan Pemilu
foto: Cahyo - Biro Pers Sekretariat Presiden
Kedekatan dua sahabat ini juga terlihat ketika Raja Abdullah II menjadi salah satu pemimpin dunia pertama yang mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil sementara Pilpres 2024 diumumkan. Dalam sambungan telepon, Raja menyapa Prabowo dengan sebutan "my brother", menandakan rasa persaudaraan yang tulus di antara mereka.
Media Yordania menyebut bahwa Raja Abdullah menyampaikan harapan besar terhadap kerja sama yang lebih erat di bawah kepemimpinan Prabowo, khususnya dalam bidang keamanan regional dan pembangunan Islam moderat.
Dukungan Mahasiswa dan Diaspora Indonesia
Kehadiran Prabowo di Amman juga disambut hangat oleh warga negara Indonesia yang tinggal di Yordania, termasuk para mahasiswa dan pekerja migran. Mereka memadati halaman hotel tempat Prabowo menginap, membawa bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
"Bangga rasanya melihat Presiden datang langsung ke Timur Tengah dan memperjuangkan isu Palestina. Itu artinya beliau peka terhadap penderitaan umat," kata Rizky Amalia, mahasiswa Indonesia di Universitas Yordania.
Persahabatan yang Menjadi Aset Diplomatik
Hubungan pribadi antara Prabowo dan Raja Abdullah II tidak hanya menjadi cerita persahabatan, tetapi juga aset diplomatik yang berharga. Di tengah dinamika Timur Tengah dan tantangan global, kedekatan ini membuka jalur komunikasi yang lebih efektif dan penuh kepercayaan.
Pengamat hubungan internasional dari Universitas Gadjah Mada, Prof. Alfitra Salam, menilai bahwa relasi semacam ini akan memudahkan Indonesia memainkan peran aktif dalam perdamaian kawasan. "Soft diplomacy yang dibangun atas dasar hubungan personal memiliki dampak strategis jangka panjang," ujarnya.
Recommended By Editor
- Tahu-tahu ngeblank dan melamun tanpa sebab? Fix lagi terkena "ngang ngong" yang lagi viral
- Muncul isu matahari kembar, Puan Maharani tegaskan Prabowo Presiden saat ini
- Isu 'matahari kembar' mencuat usai menteri-menteri Prabowo temui Jokowi, Istana angkat bicara
- Wow, Qatar siap investasi Rp33 Triliun untuk Danantara
- Prabowo bertemu Megawati tanpa izin Jokowi, Dasco: Silaturahmi boleh saja
- Prabowo kirim parsel Lebaran untuk Megawati, isinya sayur kesukaan