Belakangan ini, isu mengenai 'matahari kembar' dalam pemerintahan Prabowo Subianto menjadi perbincangan hangat. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengingatkan agar tidak ada dualisme kepemimpinan dalam pemerintahan Prabowo. Hal ini mencuat setelah sejumlah menteri kabinet Prabowo melakukan kunjungan ke Joko Widodo (Jokowi) di Solo.
Menanggapi isu tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menegaskan bahwa hanya ada satu presiden saat ini, yaitu Prabowo Subianto. "Matahari kembar? Tidak ada! Presiden kita saat ini adalah Prabowo Subianto," ungkap Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Senin (14/4/2025).
Puan juga menambahkan bahwa tidak ada larangan bagi para menteri untuk bersilaturahmi dengan Jokowi. Menurutnya, silaturahmi di momen lebaran adalah hal yang positif dan tidak berarti ada matahari kembar. "Silaturahmi di masa lebaran akan sangat baik," tambah Puan.
Sebelumnya, Mardani Ali Sera, Ketua DPP PKS, juga mengingatkan agar tidak ada matahari kembar dalam pemerintahan Prabowo. Peringatan ini muncul setelah kunjungan para menteri ke Jokowi. Beberapa menteri yang bertemu Jokowi antara lain Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan.
Hari ini, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga mengunjungi Jokowi. Mardani menegaskan pentingnya menjaga satu kepemimpinan yang solid. "Silaturahmi itu baik, tetapi jangan sampai ada matahari kembar," ujarnya.
Dia menambahkan, meskipun Prabowo tidak akan tersinggung dengan kunjungan menterinya ke Jokowi, penting untuk diingat bahwa satu pemimpin sudah cukup berat. "Satu matahari saja sudah berat, apalagi kalau ada dua," tegas Mardani.
Di sisi lain, Bahlil Lahadalia, yang juga Ketua Umum Partai Golkar, mengunjungi Jokowi untuk bersilaturahmi dalam rangka Hari Raya Idul Fitri. Pertemuan ini bukan hanya sekadar kunjungan, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan kepada Jokowi yang dianggapnya sebagai guru dalam pemerintahan. Bahlil datang bersama keluarganya dan disambut hangat oleh Jokowi dan Iriana di kediaman mereka di Solo.
Suasana pertemuan tersebut sangat akrab, menciptakan momen yang penuh kehangatan di tengah suasana lebaran. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada perbedaan dalam politik, silaturahmi tetap menjadi nilai penting dalam budaya kita.
Recommended By Editor
- Tahu-tahu ngeblank dan melamun tanpa sebab? Fix lagi terkena "ngang ngong" yang lagi viral
- Prabowo bicara soal hukuman jera bagi koruptor, penjara terpencil hingga perampasan aset
- Kritik ahli gizi terhadap bingkisan open house Presiden Prabowo saat Lebaran di Istana
- Prabowo ungkap penerimaan zakat tahun ini Rp327 Triliun, sebut bisa hilangkan kemiskinan absolut
- Cerita Kaesang soal anak 8 Presiden RI kumpul saat ultah Didit Prabowo, senang bisa ngobrol bareng
- Cerita AHY soal momen hangat dan ceria pertemuan anak 8 Presiden RI saat ultah Didit Prabowo ke-41