Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, baru-baru ini menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI. Dalam kesempatan tersebut, ia mengungkapkan masalah serius terkait realisasi anggaran yang hingga awal Mei 2025 masih sangat rendah.

Menurut Dadan, serapan anggaran yang hanya mencapai Rp2,386 Triliun dari total anggaran Rp71 Triliun, atau sekitar 3,36 persen, menjadi penyebab utama seluruh jajaran struktural BGN belum menerima gaji mereka. "Serapan untuk pegawai saat ini hanya 0,01 persen," keluhnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Selasa (6/5).

Ia menjelaskan bahwa keterlambatan pencairan gaji disebabkan oleh fokus awal alokasi anggaran pada program-program prioritas, seperti perekrutan sarjana penggerak pembangunan dan ahli gizi. Akibatnya, hak pegawai untuk menerima gaji menjadi tertunda.

“Perlu bapak ibu ketahui bahwa seluruh struktural Badan Gizi sampai sekarang masih belum menerima gaji," tambah Dadan.

Ia mengakui bahwa situasi ini mengganggu operasional internal BGN dan menurunkan motivasi kerja pegawainya yang berkomitmen untuk menjalankan program unggulan dari Presiden Prabowo. Meski demikian, Dadan tetap optimis bahwa pencairan gaji akan segera dilakukan.

"Kami mungkin baru bulan ini atau bulan depan akan menerima gaji, sehingga pencairan di bidang pegawai ini akan lebih cepat setelah bulan depan," harapnya.

Prabowo Kumpulkan Jajaran BGN di Hambalang

Presiden Prabowo Subianto juga menggelar rapat dengan jajaran Badan Gizi Nasional di kediaman pribadinya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu, 3 Mei 2025. Dalam pengarahan tersebut, Prabowo menekankan pentingnya ketelitian dan kecermatan dalam menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Pak Presiden tadi mengarahkan kepada kami agar kami tetap semangat untuk berkarya, bekerja lebih teliti, lebih cermat. Ini adalah program strategis untuk investasi SDM masa depan," ungkap Dadan usai rapat.

Prabowo juga memberikan motivasi kepada para petugas di lapangan, terutama anggota Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang merupakan garda terdepan program ini.

Target Layanan Makan Bergizi Gratis

Dadan menyebut bahwa target layanan hingga April telah tercapai, dengan harapan dapat meningkatkan jumlah penerima manfaat secara signifikan. "Kami menargetkan untuk melayani 6 juta penerima manfaat dari bulan Mei hingga Agustus," ujarnya.

Setelah pendidikan SPPI batch 3 rampung, Dadan optimis pelayanan akan semakin dipercepat dengan target lebih dari 20 juta penerima manfaat pada akhir Agustus 2025. "Insyaallah, semua pejabat dan pegawai Badan Gizi semangat, sehingga kita bisa bekerja lebih cepat dan cermat," tutupnya.