Brilio.net - Bulan Ramadan tahun 1445 Hijriyah telah datang. Di Indonesia sendiri bulan suci ini telah ditetapkan oleh pemerintah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024. Meski Muhammadiyah sudah menjalankan Ramadan sehari lebih dulu, hal tersebut tetap berjalan dengan damai dan khusuk.

Sementara itu di Timur Tengah, setelah para pejabat Arab Saudi telah melihat bulan sabit pada Minggu, 10 Maret 2024. Hal itu menandakan, pemerintah Arab Saudi mengumumkan puasa pertama jatuh pada hari Senin, 11 Maret 2024.

Hal tersebut pun banyak diikuti oleh negara-negara Teluk Arab, serta Irak, Suriah dan Mesir, tak terkecuali otoritas Palestina, turut mengonfirmasi bahwa mereka juga akan mulai berpuasa pada hari Senin.

Meski begitu, Ramadan tahun ini datang ketika Timur Tengah masih panas oleh perang Israel-Hamas yang masih berlangsung di Jalur Gaza. Hal ini membuat banyak warga kota Gaza yang terpaksa menjalani berbagai kegiatan di bulan Ramadhan di tengah kecamuk perang.

Dalam sebuah video viral yang diunggah oleh pemilik akun Instagram @abdallah_alattar1999, dibagikan momen miris. Dimana, para warga menjalani tarawih malam pertama di antara reruntuhan bangunan yang porak poranda akibat perang.

Cerita warga Gaza saat perang Berbagai sumber

foto: Instagram/@abdallah_alattar1999

"Warga Palestina melaksanakan salat Tarawih di reruntuhan Masjid Al-Farouq yang hancur di kota Rafah, selatan Jalur Gaza," tulis pemilik akun di caption.

Pemilik akun yang merupakan jurnalis berkebangsaan Palestina ini, membagikan suasana ratusan warga Gaza melakukan salat tarawih berjamaah. Bukan di dalam masjid yang megah nan indah, mereka salat di luar bawah reruntuhan masjid yang telah hancur.

Cerita warga Gaza saat perang Berbagai sumber

foto: Instagram/@abdallah_alattar1999

Mirisnya adalah, para warga salat dalam keadaan gelap tanpa penerangan sedikitpun. Dengan sorotan lampu senter, pemilik akun merekam video dan mengarahkan ke beberapa penjuru sekitar tempat salat tarawih berjamaah tersebut.

 

Pemandangan pilu ini pun menghadirkan banyak keprihatinan, tak terkecuali bagi para warganet Tanah Air. Unggahan tersebut pun mengundang beberapa warganet berkomentar menyampaikan doa dan dukungannya terhadap warga Gaza.

"Saya menangis melihatnya . Benar-benar gambaran keimanan yang paling kuat di muka bumi saat ini. Ya Allah berikanlah kemerdekaan pada Palestina. AAMIIN," tulis akun @restha_ledika.

Cerita warga Gaza saat perang Berbagai sumber

foto: Instagram/@abdallah_alattar1999

"Semoga Allah memberikan semua warga Palestina di Jalur Gaza dengan kekuatan dan kesabaran! Kalian muslim terbaik!!!" kata akun @meisya__siregar.

"Saya merasa malu dengan keadaan yang damai, tapi ibadah saya terasa lemah. Kalah jauh dengan keimanan warga Gaza Palestina," timpal @nijoongg.

Dilansir brilio.net dari laman berita Al Jazeera, warga Gaza yang menjalani Ramadhan tahun ini seakan berada dalam kandang jebakan. Hassuna Tabib Hassnan, seorang dokter gigi yang mengungsi dari Kota Gaza di utara Jalur Gaza yang terkepung berharap bisa menjalani Ramadhan di rumahnya. Namun, nyatanya mereka harus berada di pengungsian.

Cerita warga Gaza saat perang Berbagai sumber

foto: Instagram/@abdallah_alattar1999

“Kami berharap pada bulan Ramadhan (kami) akan berada di rumah kami, namun sayangnya jelas bahwa kami akan hidup dalam pengungsian, penderitaan dan penindasan,” ucap dia dikutip dari AlJazeera, Senin (11/3)

Kondisi miris seperti diatas pun membuat Raja Arab Saudi, Salman, secara khusus ikut prihatin pada perang di Gaza. Dalam penyampaiannya di momen pengumuman Ramadhan, Raja Salman menyampaikan kesedihannya akan kondisi pilu tersebut.

Cerita warga Gaza saat perang Berbagai sumber

foto: Twitter/@kingsalman

“Meskipun kami sedih karena bulan Ramadan jatuh tahun ini, mengingat serangan yang dialami saudara-saudara kami di Palestina," kata Raja Salman.

Dirinya juga mengajak kepada para pemimpin dunia untuk turut andil dalam upaya perdamaian konflik yang terjadi dengan berlarut-larut ini, hingga menimbulkan begitu banyak korban jiwa.

"Kami menekankan perlunya komunitas internasional untuk memikul tanggung jawab, menghentikan kejahatan brutal ini, dan menyediakan koridor kemanusaan dan bantuan yang aman,” kata Raja Salman dikutip dari Al Jazeera, Senin, (11/3).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by (@abdallah_alattar1999)