Brilio.net - Ledakan besar terjadi di wilayah Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, saat pemusnahan amunisi tak layak pakai berlangsung. Peristiwa ini mengakibatkan 13 orang tewas di lokasi kejadian.

Pemusnahan dilakukan oleh tim TNI di sebuah area yang selama ini dikenal sebagai lokasi rutin penghancuran amunisi kedaluwarsa. Lokasi yang digunakan berada cukup jauh dari permukiman dan telah disiapkan secara prosedural.

Namun, insiden ledakan mendadak justru terjadi saat tim tengah menangani sisa detonator, memicu duka mendalam karena turut menewaskan warga sipil. Pihak TNI kini tengah menyelidiki penyebab pasti insiden yang mengejutkan tersebut.

Berikut brilio.net himpun fakta mengenai ledakan pemusnahan amunisi di Garut yang tewaskan 13 orang, Selasa (13/5).

1. Pemusnahan dilakukan sesuai SOP di lokasi rutin penghancuran.

fakta ledakan pemusnahan amunisi di garut  © 2025 brilio.net

foto: Pixabay.com

Proses pemusnahan amunisi dilakukan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, pada Senin pagi (12/5). Lokasi tersebut memang biasa digunakan oleh TNI untuk menghancurkan amunisi kadaluarsa.

Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan bahwa tim telah mengikuti standar pengamanan sebelum ledakan terjadi. Dua lubang utama digunakan untuk menghancurkan amunisi dan telah dipastikan aman sebelum pemicuan.

"Setelah tim pengamanan masuk ke pos masing-masing, dan dinyatakan aman baru dilakukan pemusnahan," katanya. dikutip brilio.net dari Liputan 6, pada Selasa (13/5).

2. Ledakan terjadi saat menangani lubang ketiga berisi detonator.

fakta ledakan pemusnahan amunisi di garut  © 2025 brilio.net

foto: Liputan6.com/Dok TNI AD

Dua lubang awal yang digunakan untuk penghancuran berjalan lancar dan aman. Namun, masalah muncul ketika tim beralih ke lubang ketiga yang disiapkan untuk meledakkan sisa detonator.

Saat proses penyusunan detonator dilakukan, tiba-tiba terjadi ledakan hebat. Ledakan inilah yang menewaskan total 13 orang di lokasi.

"Sedangkan selain dua lubang tadi ada satu lubang yang disiapkan peruntukannya untuk menghancurkan detonator yang selesai digunakan dalam penghancuran dua sumur sebelumnya," katanya.

3. Jumlah korban tewas capai 13 orang, ini daftarnya.

fakta ledakan pemusnahan amunisi di garut  © 2025 brilio.net

foto: Freepik.com

Dalam ledakan mendadak tersebut, korban jiwa tidak hanya datang dari pihak TNI. Sembilan warga sipil juga turut meninggal dunia bersama empat anggota TNI AD.

Seluruh korban langsung dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk untuk penanganan medis dan identifikasi. Berikut daftar nama-nama korban meninggal dunia dalam kejadian tersebut:

Korban dari TNI AD:

1. Kolonel CPL Antonius Hermawan – Tim Gupusmi 3 Jakarta
2. Mayor COL Anda Rohanda – Tim Gupusmi 3 Jakarta
3. Kopda Eri Dwi Priambodo – Tim Gupusmi 3 Jakarta
4. Pratu April Setiawan – Tim Gupusmi 3 Jakarta

Korban warga sipil:
5. Agus bin Kasmin – Kampung Cimerak, Cibalong
6. Ipan bin Obar – Kampung Cimerak, Cibalong
7. Anwar bin Inon – Kampung Cidahon, Pameungpeuk
8. Endang – Singajaya
9. Yus Ibing bin Inon – Kampung Cidahon, Pameungpeuk
10. Iyus Rijal – Kampung Cimerak, Cibalong
11. Toto – Kampung Cimerak, Cibalong
12. Dadang – Kampung Sakambangan, Cibalong
13. Rustiawan – Kampung Cimerak, Cibalong

4. Lokasi jauh dari pemukiman, tapi jadi incaran warga pemburu logam bekas.

fakta ledakan pemusnahan amunisi di garut  © 2025 brilio.net

foto: Merdeka.com

Secara geografis, lokasi ledakan berada sekitar 5 kilometer dari permukiman warga dan berada di dekat bibir pantai selatan Garut. Hal ini membuatnya ideal sebagai tempat penghancuran karena dianggap aman dari aktivitas warga.

Namun ternyata, warga kerap mendekat usai peledakan untuk mencari logam bekas seperti besi dan kuningan. Barang-barang itu biasa dijual ke pengepul untuk menambah penghasilan.

"Jarak dari lokasi kejadian ke pemukiman warga jauh, sekitar 5 kilometer. Karena memang lokasinya di pinggir pantai kurang lebih," ungkapnya.

5. Kegiatan peledakan sudah diberitahukan seminggu sebelumnya.

fakta ledakan pemusnahan amunisi di garut  © 2025 brilio.net

foto: Freepik.com

Pihak TNI disebut telah menginformasikan ke pemerintah kecamatan bahwa akan ada kegiatan pemusnahan amunisi. Informasi ini diberikan tujuh hari sebelum pelaksanaan sebagai bentuk koordinasi.

Tujuannya agar pihak kecamatan bisa menyebarkan info ke warga agar tidak mendekati lokasi saat peledakan dilakukan. Namun tampaknya, informasi itu tidak seluruhnya ditaati oleh warga sekitar.

6. TNI akan menyelidiki penyebab serta tinjau ulang prosedur.

fakta ledakan pemusnahan amunisi di garut  © 2025 brilio.net

foto: Freepik.com

TNI saat ini tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti ledakan, terutama mengapa bisa memakan korban dari pihak sipil. Peninjauan juga akan dilakukan terhadap prosedur keamanan dan lokasi yang digunakan.

Meski lokasi selama ini dinilai aman, keterlibatan warga dalam area berbahaya seperti ini jadi catatan serius. Investigasi akan difokuskan pada aspek teknis maupun pelanggaran prosedur di lapangan.

"Penyebab (ledakan) masih dalam tahap penyelidikan oleh tim TNI AD termasuk terkait korban sipil," jelasnya dalam konferensi pers.