Brilio.net - Virus corona atau COVID-19 menyebar hingga lebih dari 100 negara di dunia. Penduduk hampir di seluruh dunia pun panik dan melakukan apapun untuk melindungi diri mereka agar tidak terinfeksi virus tersebut.

Virus corona menular antar manusia melalui cairan pernapasan tubuh. Karena itu, virus ini bisa menular ketika kita menyentuh wajah setelah berinteraksi dengan orang yang terinfeksi.

Kelompok berisiko COVID-19

Dilansir brilio.net dari liputan6.com, ada kelompok orang yang paling rentan tertular virus corona (COVID-19). Kelompok orang tersebut masuk dalam tiga kategori.

Pertama, kelompok orang yang kontak dekat (closed contact). Menurut pakar Epidemiologi Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif, yang termasuk kontak dekat adalah orang yang tinggal berpasangan atau satu rumah.

Tenaga medis yang menangani pasien suspek dan positif COVID-19 juga termasuk kontak dekat. Mereka langsung bersentuhan dengan pasien.

Kedua, kelompok orang yang masuk kontak sosial. Kontak sosial artinya, orang-orang yang berada dalam satu kelompok sosial.

Syahrizal pun mencontohkan, kasus orang yang terinfeksi COVID-19 di Korea Selatan. "Satu orang yang terinfeksi corona, lantas bisa menularkan pada seluruh anggota di komunitas gereja. Kontak sosial juga bisa dari anggota pengajian," terangnya.

Ketiga, kontak area dilihat dari orang-orang yang berada pada satu wilayah yang terkonfirmasi COVID-19. Misalnya, area yang konfirmasi Kelurahan Sukmajaya. Di sana, akan ditelusuri siapa saja yang berada pada wilayah tersebut, dari satpam sampai penjual makanan atau minuman.

Orang berisiko COVID-19

Sejumlah orang memiliki risiko sakit lebih parah ketika terinfeksi COVID-19. Mereka umumnya karena telah memiliki penyakit pendahulu.

Berikut ini orang yang berisiko sakit serius karena terinfeksi virus corona, seperti lansiran dari covid19.go.id, Selasa (17/3).

1. Penderita tekanan darah tinggi.

orang yang berisiko sakit serius karena infeksi Corona Istimewa

foto: health.clevelandclinic.org

Riwayat penyakit yang dimiliki seseorang bisa memengaruhi seberapa agresif virus corona COVID-19 memengaruhi kesehatan tubuh. Misalnya saja tekanan darah tinggi. Dilansir brilio.net dari World of Buzz, seorang dokter yang bekerja di Wuhan telah memperhatikan banyak pasien virus corona gelombang pertama yang meninggal memiliki hipertensi dan tekanan darah tinggi.

Kelompok pertama pasien virus corona COVID-19, yakni sebanyak 170 orang meninggal dunia pada Januari itu setengahnya memiliki riwayat hipertensi.

2. Pengidap penyakit jantung.

orang yang berisiko sakit serius karena infeksi Corona Istimewa

foto: medicalnewstoday.com

Orang yang kondisi kesehatannya melemah, memang sangat rentan terserang virus asing, termasuk corona. Bagi mereka yang memiliki catatan medis, memang berisiko lebih tinggi terhadap untuk berdampak gejala corona.

Ketika kondisi tubuh tidak stabil dan memiliki riwayat sakit jantung, maka kemungkinan untuk terserang virus corona sangat besar. Pasalnya, bagi mereka yang menderita penyakit kardiovaskular (jantung), angka kematiannya 10,5%.

3. Penderita penyakit paru-paru.

orang yang berisiko sakit serius karena infeksi Corona Istimewa

foto: newsweek.com

Dilansir dari theconversation.com, penyakit pernapasan kronis (seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis) memiliki angka kematian 6,3%. Sehingga penyakit paru-paru cukup dikhawatirkan terserang COVID-19.

4. Penderita kanker.

orang yang berisiko sakit serius karena infeksi Corona Istimewa

foto: newatlas.com

Dilansir dari abc.net.au, seseorang yang menderita kanker, tentunya akan menjalani pengobatan rutin. Salah satunya adalah kemoterapi. Ketika si penderita menjalani kemoterapi, dan menerima dosis dari obat pembunuh kanker, maka obat-obat tersebut merusak sistem kekebalan tubuhnya, mereka menjadi lemah. Dalam kondisi seperti itu kemungkinan virus lainnya yang masuk bisa memperburuk kesehatan orang tersebut.

5. Pengidap diabetes.

orang yang berisiko sakit serius karena infeksi Corona Istimewa

foto: news.yale.edu

Dilansir dari berbagai artikel kesehatan, kadar gula yang tinggi dalam darah membahayakan sistem imun, yang akhirnya membuat tubuh rentan terinfeksi virus dari luar. Termasuk virus corona.

Sangat disarankan bagi mereka untuk selalu menjaga kebersihan dan pola makan yang sehat. Jika kondisi sudah mulai melemah, dianjurkan untuk konsultasi ke dokter.

6. Lansia.

orang yang berisiko sakit serius karena infeksi Corona Istimewa

foto: mentaledgepsych.com

Dilansir dari statnews.com, kemungkinan seseorang dengan gejala COVID-19 bervariasi berdasarkan usia. Bagi mereka berusia 15-44 tahun tingkat kematian adalah 0,5%, meskipun terendah 0,1% atau setinggi 1,3%.

Untuk orang 45-64 tahun, tingkat kematian juga 0,5%, dengan kemungkinan rendah 0,2% dan kemungkinan tinggi 1,1%. Bagi mereka yang berusia di atas 64 tahun adalah 2,7%, dengan estimasi rendah dan tinggi 1,5% dan 4,7%.

Menurut penelitian yang dilakukan kemungkinan penyakit serius akibat infeksi virus corona pada orang yang lebih muda sangat rendah. Para ilmuwan memperkirakan tingkat kematian nol.