Brilio.net -  Pemerintah Indonesia sudah memberikan anjuran agar masyarakat membatasi kontak dengan lingkungan luar. Bahkan Presiden Joko Widodo juga sudah mengatakan agar melakukan kegiatan di dalam rumah, baik untuk bekerja, sekolah, maupun beribadah.

Tindakan ini langsung dilakukan oleh Presiden dan para menteri dalam melakukan rapat terbatas pada Senin (17/3). Dalam momen itu terlihat Presiden Jokowi dan jajarannya rapat menggunakan teknologi video conference.

Rapat terbatas dengan video conference menjadi salah satu tindakan untuk mendukung social distance. Tindakan untuk menjaga jarak itu diharapkan bisa meminimalisasi penyebaran virus Corona.

Seperti yang kamu tahu, virus Corona dapat menular melalui pertukaran udara. Sehingga masyarakat disarankan agar membatasi kontak fisik dengan lingkungan luar. Karena kita tidak pernah tahu apakah orang yang kita temui membawa virus atau tidak.

Social distance tidak hanya dilakukan di Indonesia, dilansir brilio.net dari vox.com pada Selasa (17/3), masyarakat Amerika beberapa waktu terakhir sudah menerima arahan untuk mengerjakan pekerjaan dari rumah. Bahkan beberapa sekolah juga diliburkan selama berminggu-minggu. Tindakan menjaga jarak dikatakan bisa memperkecil risiko penularan virus Corona.

Tapi jangan salah kaprah dalam melakukan social distance. Ada beberapa peraturan yang perlu kamu pahami untuk melakukan social distance. Yuk simak ulasan brilio.net pada Selasa (17/3) dari vox.com.

 

1. Social Distance juga dilakukan orang sehat.

Aturan social distance © 2020 brilio.net

foto: pixabay.com

Mungkin sempat terpikir di kepalamu, siapa saja yang harus melakukan social distance. Orang yang memiliki gejala sakitkah? atau orang sehat juga? Melakukan jaga jarak disarankan dilakukan untuk semua orang.

Tak hanya orang yang memiliki gejala virus Corona, orang sehat juga dianjurkan untuk membatasi interaksi dengan lingkungan luar. Bahkan sekalipun kamu anak muda yang dalam keadaan sehat, tidak ada salahnya untuk meminimalisasi kemungkinan penyebaran virus Corona.

Seorang psikolog di New York, Leah Lagos juga sepakat dengan tindakan social distance. Memilih untuk tinggal dirumah dan menghindari keperluan diluar yang tidak penting bisa memperlambar tingkat infeksi menurut Lagos. "Sekarang waktunya untuk melakukan sesuaru untuk sesama dan juga lingkunganmu," kata Lagos.

Direktur Unit Etika Biomedis di Universitas McGill Montrea mengemukakan sarannya dalam melakukan pekerjaan dari rumah. "Kami memiliki kewajiban untuk membatasi kegiatan, mempraktikkan jarak sosial, dan mengganti kegiatan dengan alternatif yang lebih aman, seoerti telekonfrensi daripada rapat kerja pribadi," ujarnya.

 

2. Jika harus keluar rumah, pastikan kesehatan dan kebersihan diri terjamin.

Aturan social distance © 2020 brilio.net

foto: unsplash.com

Spesialis kesehatan masyarakat dan penyakit menular di Chicago, Kate Vergara, membagikan pengalamannya dalam menangani beberapa kasus. Ia sudah memerangi Polio dan Ebola tanpa tertular penyakit apapun. Menurutnya hal itu bisa didapatkan dengan pemahaman yang kuat mengenai bagaimana penyebaran sebuah virus.

"COVID-19 ditularkan melalui tetesan baik dari batuk seseorang atau menyentuh benda yang terkena tetesan batuk. Misalnya kemudian kamu menyentuh wajah, kamu membiarkan patogen itu masuk ke sistem tubuhmu melalui mata, hidung, atau mulut," ujar Vergara.

Ketika memang butuh untuk keluar rumah, ia menyarankan untuk menjaga kebersihan melalui cuci tangan yang tepat. Kamu bisa mencuci tangan sebelum dan sesudah pergi untuk melindungi diri dan orang lain. Jangan lupa juga membersihkan benda-benda yang kerap kamu sentuh. Tindakan itu bisa kamu lakukan untuk meminimalisir penyebaran virus Corona.

 

3. Layanan pengiriman bisa membantu kebutuhan sehari-hari.

Aturan social distance © 2020 brilio.net

foto: unsplash.com

Seorang dokter kesehatan masyarakat dan ahli epidemiologi dengan CDC, LaMar Hasbrouck berpendapat menggunakan layanan pengiriman cukup bagus untuk menjaga jarak. Pasalnya dua faktor utama dalam transmisi COVID-19 yaitu, kedekatan kontak dan juga durasi. "Ini cara yang bagus untuk menjaga jarak," ungkap Hasbrouck.

Jika kamu adalah orang yang harus mengantarkan bahan makanan atau supir transportasi online, kamu perlu melakukan pertahanan diri. Lagi-lagi membersihkan tangan dengan sabun adalah salah satu cara tepat untuk menjaga kebersihan tangan. Selain itu perlatan kebersihanmu juga perlu dibersihkan. Sehingga semakin kecil kemungkinan untuk penularan virus Corona dan juga penyakit lain.

 

4. Anak-anak tetap bisa bermain dengan pengawasan orangtua.

Aturan social distance © 2020 brilio.net

foto: unsplash.com

Sering kali orangtua memiliki jadwal bermain dengan anak-anak. Baik itu di dalam rumah ataupun di taman. Namun dengan kondisi ini orangtua wajib lebih teliti dan waspada. Dr. Vergara mengutarakan sebaiknya sebelum bermain, gunakan tisu desinfektan untuk membersihkan barang-barang yang digunakan anak.

Mainan, remot, meja makan, hingga meja bermain perlu dipastikan kebersihannya untuk mengantisipasi penyebaran virus. Jangan lupa juga ganti handuk kamar mandi dengan yang baru sehingga tidak meninggalkan virus di dalamnya.

 

5. Mengkarantina diri dilakukan dengan melihat kondisi sekitar.

Aturan social distance © 2020 brilio.net

foto: unsplash.com

CDC sudah mengeluarkan rekomendasi untuk para wisatawan dari berbagai negara untuk tetap berada di rumah selama 14 hari. Nah ketika kamu merasa lingkungan kerja atau rumah memiliki risiko tinggi terpapar virus Corona, kamu bisa melakukan karantina diri. Kamu bisa membuat jarak untuk melindungi diri sendiri.