Brilio.net - Nama Christine Hakim tentu sudah tak asing lagi di kalangan para pecinta film Tanah Air. Aktris asal Jambi ini diketahui telah terjun ke dunia seni peran sejak 1973 lewat film garapan Teguh karya berjudul Cinta Pertama.

Film itu pula yang mengantarkannya meraih penghargaan sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik di ajang Piala Citra. Meski awalnya mengaku tak ingin menjadi seorang aktris, Christine justru kian terpacu untuk kembali menggeluti dunia peran usai berhasil menyabet penghargaan pertamanya.

Film Kawin Lari pun menjadi titik baliknya di industri perfilman Tanah Air. Film tersebut memberinya pemahaman yang lebih besar soal dunia akting dan membuatnya memiliki perspektif berbeda dalam mempelajari karakter.

Christine Hakim rayakan 50 tahun berkarya di dunia film © berbagai sumber

foto: Brilio.net/Dewi Suci

"Ini bukan dunia yang saya inginkan. Jadi saya nggak mau main film lagi. Saya itu baru mulai mencintai dunia film di film Kawin Lari dan sejak itulah saya mendapatkan perspektif baru mengenai film dan mempelajari berbagai macam cara untuk masuk ke dalam karakter," ungkap Christine Hakim di konferensi pers The Journey of Christine Hakim yang dihadiri langsung oleh brilio.net di XXI Lounge, Plaza Senayan, Rabu (30/8).

Aktris kelahiran 1956 ini pun membuktikan keseriusannya terjun ke dunia akting. Sepanjang kariernya, ia telah berhasil meraih sederet penghargaan bergengsi salah satunya sebagai Aktris Terbaik di ajang Piala Citra yang diraihnya sebanyak enam kali.

Tak hanya itu, pada 1997 Christine pun berhasil melebarkan sayap kariernya sebagai seorang produser untuk film garapannya yang berjudul Daun di Atas Bantal. Film produksi pertamanya tersebut juga berhasil meraih penghargaan Best Picture di ajang Asia Pacific Film Festival 1998.

Berkat bakat mumpuninya di dunia film, Christine juga kerap didapuk sebagai juri di berbagai festival film internasional, salah satunya adalah Festival Film Cannes pada 2002. Bahkan keterlibatannya di serial HBO The Last of Us juga mendapatkan pujian dan menjadi pembicaraan media hingga kalangan sineas.