Brilio.net - Menjadi seorang Puteri Indonesia bukanlah hal mudah. Banyak kriteria yang harus dimiliki, selain wajah rupawan. Puteri Indonesia juga harus memiliki kecerdasan yang tinggi dan pengetahuan luas. Hal itu yang dirasakan oleh Puteri Indonesia 2009, Qory Sandioriva.

Memiliki paras yang cantik, perempuan 28 tahun ini juga mampu menembus panggung Miss Universe tahun 2010. Namun, di balik parasnya yang cantik dan pengetahuan yang luas, siapa sangka ibu satu anak ini ternyata mengidap penyakit autoimun sejak usianya menginjak 16 tahun.

"Betul (saya mengidap penyakit Autoimun). Saya menderita Autoimun jenis sjogren syndrom dan lupus sejak usia 16 tahun. Waktu itu penyebabnya belum ada, jadi didiagnosa kental darah, darah beku, dan kekurangan Protein. Tapi ternyata baru ketauan Autoimun setelah usia saya 23 tahun, setelah saya melahirkan," ujar Qory saat ditemui media dalam acara High Tea with Qory Sandioriva di Kusuma Beauty Clinic Pondok Indah, Jakarta, Kamis (26/9).

Penyakit autoimun sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan (sistem imun) tubuh. Jumlah sel darah putih atau antibodi tubuh yang terlalu kuat sehingga melawan jaringan tubuh sendiri atau protein ekstraselular. Sistem imun tubuh terdiri atas sel darah putih, antibodi, dan substansi lainnya yang berfungsi untuk melawan infeksi atau protein asing.

Sistem imun tubuh memiliki kemampuan untuk membedakan sel tubuh sendiri dan sel asing. Namun, pada individu yang terkena penyakit autoimun, sistem imun kehilangan kemampuan untuk membedakan sel tubuh dengan sel asing sehingga sistem imun akan menyerang sel tubuh sendiri. Penyebab pasti dari penyakit autoimun ini belum diketahui.

Namun, beberapa orang disebut lebih berisiko terkena penyakit autoimun. Hanya saja ada beberapa hal yang dianggap menyebabkan penyakit penyerang kekebalan ini. Di antaranya adalah faktor genetik atau keturunan, lingkungan, perubahan hormon, atau infeksi.

Penyakit autoimun ini ada beberapa jenis. Gejalanya pun berbeda-beda. Namun beberapa di antaranya berdampak langsung pada kulit manusia, seperti menimbulkan ruam kulit hingga menyebabkan kulit jadi bersisik dan sensitif.

"Gejala paling hebat yang yang dirasakan itu sakit kepala hebat, kulit terasa perih, persendian ngilu, kesemutan, nyeri bagian kulit dan tulang belakang," jelasnya.

Menderita autoimun membuat dirinya kerap kali mengalami ruam merah pada kulit. Untuk mengatasi hal itu, Qory mengaku tetap melakukan perawatan untuk kulitnya.

Qory Sandioriva © 2019 brilio.net
"Ya tetap lakai sunblock kalau mau ke luar ruangan, pakai cream siang dan cream malam juga penting. Apalagi sekarang kan klinik kecantikan suda canggih yah, ada treatment laser dan suntik vitamin," jelasnya.

Sementara itu, dr Christopher Damianus, Sp.KK menjelaskan bahwa bagi pasien yang menderita autoimun tak perlu khawatir tidak bisa tampil cantik, karena mereka masih tetap bisa berdandan dan melakukan perawatan.

"Aman, asal penyakit autoimun tidak akut. Misalnya, ada bercak merah pada kulit, kita kontrol dulu. Sembuhkan dan redakan dulu ruam di kulit si pasien," jelasnya.

dr Christopher salah satu pemicu ruam pada kulit bagi penderita autoimun adalah paparan sinar matahari. Oleh sebab itu. Ia menyarankan agar bagi para penderita autoimun harus menggunakan sunblock dan perawatan skin care lainnya setiap hari.

"Pemicunya sinar matahari, cegah dengan menghindari paparan sinar matahari langsung. Jadi pakai sunblock, pakai pakaian yang tertutup," kata dr Christopher.

Selain itu, penggunaan make up selama kulit wajah dalam keadaan baik diperbolehkan. Bahkan perawatan dengan laser juga dianjurkan demi menjaga kesehatan kulit.

"Laser sebulan sekali untuk hasil yang baik, cream setiap hari, pencuci wajahnya juga. Makeup dalam sehari itu enggak boleh lebih dari enam jam kalau mau ada acara lagi, cuci muka lagi dan pakai sunblock lagi," terangnya.

Selain itu, hal yang paling penting yang harus dihindari adalah pikiran stres dan tidak boleh kelelahan. "Sebenarnya penyakit ini enggak bisa disembuhkan tapi bisa dikontrol," tutupnya.