Brilio.net - Sejumlah nama-nama pedangdut baru lahir dari berbagai ajang pencarian bakat. Salah satunya ada Reza Zakarya jebolan D'Academy. Suami dari Valda Alviana ini dikenal sebagai pemilik suara dan cengkok yang khas dalam bernyanyi. Namun tak banyak yang tahu, sebelum sukses sebagai pedangdut, Reza Zakarya pernah menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Riyadh.

Hal ini ia sampaikan kala menghadiri podcast Gilang Dirga, ia mengungkapkan kisah hidupnya, terutama dalam masa-masa sulit selama menjadi TKI. Dilansir brilio.net dari YouTube/ADIEZ GILANG CHANNEL pada Minggu (28/2), terungkap bahwa Reza pada akhirnya berpikir menjadi TKI karena ingin membantu perekonomian keluarganya.

cerita Reza Zakarya jadi TKI © 2021 brilio.net

foto: YouTube/ADIEZ GILANG CHANNEL



Sebelum berangkat ke Riyadh, Arab Saudi, Reza diberitahu bahwa ia nantinya akan menjadi kasir. Tetapi sesampainya di rumah majikan, dirinya malah menjadi tukang bersih-bersih pakaian. Ia juga harus tinggal di gudang usaha laundry yang tak layak huni.

"Begitu Eza buka kamarnya, di situ benar-benar gudang isinya bawang, minyak. Pokoknya peralatan masak yang baunya nggak bisa Eza kontrol, tikus di mana-mana. Sampai Eza bilang, 'Kamar Eza harus itu?',"

Dalam penuturannya, ia mengungkapkan tangannya sering melepuh saat membersihkan pakaian, karena tidak diperbolehkan menggunakan sarung tangan pelindung.

Tak hanya itu, ia juga sempat disekap oleh majikannya, bahkan paspor miliknya disita. Saat itu ia merasa ketakutan dan khawatir akan dijual. Meski mengalami hal buruk selama menjadi TKI, Reza harus berbohong kepada keluarganya di Indonesia supaya tidak khawatir akan kondisinya saat itu.

cerita Reza Zakarya jadi TKI © 2021 brilio.net

foto: YouTube/ADIEZ GILANG CHANNEL



Namun karena tak tahan, Reza juga bersembunyi dan ingin bisa pulang ke Tanah Air. Sayangnya ia kembali ditemukan oleh majikannya. Reza hanya diperbolehkan pulang jika ada tebusan sebesar Rp 21 juta.

Mendengar syarat itu Reza hanya bisa pasrah. Saat ditelepon orang tuanya pun Reza tetap bersikeras tak mau menyusahkan.

"Kalau Eza mati, mati di sini, mama nangis, nggak tahu apa yang dilakukan mama sama abi, mama dipinjami uang sama beberapa orang," ungkapnya.

Tak lama, ia pun akhirnya dilepaskan dan menuju terminal bus sendirian berjalan kaki dari jam 8 malam hingga pagi. Ia pun kembali ke Indonesia dengan selamat, namun kondisi psikisnya sempat terganggu dan merasa depresi. Untunglah, Reza bisa kembali bangkit berkat dukungan dari keluarga, terutama sang mama.

"Mama itu malaikatnya Eza.. Eza nggak tahu kalau nggak ada mama, Eza nggak tahu apa yang akan jadi," pungkasnya.