Brilio.net - Seiring perkembangan peradaban masyarakat, semakin serius pula masalah lingkungan. Misalnya polusi yang semakin meningkat akibat kendaraan maupun kegiatan industri, kualitas air yang semakin menurun, pengelolaan sampah yang sulit didaur ulang dan berbagai persoalan lainnya.

Salah satu cara untuk mengetahui kondisi kadar polusi udara, air, dan tanah ialah menggunakan PPM Kimia. PPM merupakan salah satu parameter penting yang berfungsi untuk mengetahui pemantauan polusi di lingkungan sekitarmu. Lantas apa itu PPM?

Secara sederhana PPM merupakan singkatan dari parts per million atau yang biasa disebut dengan bagian per sejuta adalah sebuah rasio satuan konsentrasi yang digunakan dalam bidang kimia. Untuk menghitung PPM Kimia tak terlalu sulit kok, kamu cukup menelisik artikel ini agar semakin paham dengan PPM Kimia. Pada artikel ini tak hanya menjelaskan tentang pengertian PPM tetapi ada rumus PPM Kimia, fungsi, contoh soal dan pembahasannya yang mudah dipahami.

Berikut Rumus PPM Kimia, pahami konsep dan cara cepat menghitungnya dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Jumat (2/2)

Apa itu PPM?

Rumus PPM Kimia © 2024 brilio.net

Rumus PPM Kimia
freepik.com

PPM atau parts per million merupakan satuan yang digunakan untuk mengukur konsentrasi suatu zat dalam larutan. Cara ini digunakan untuk menyatakan konsentrasi yang sangat kecil, dan sering pula dimanfaatkan untuk mengukur polutan dalam air dan udara.

Misalnya mengukur kadar polutan dalam air, seperti nitrat, fosfat, pestisida; mengukur kadar polutan di udara, seperti karbon dioksida, sulfur dioksida, maupun nitrogen dioksida; mengukur kadar mineral dalam makanan, seperti kalsium, zat besi, atau seng; maupun mengukur kadar obat yang terdapat dalam darah manusia. Bisa dibilang, PPM Kimia jadi satuan penting untuk memahami kualitas lingkungan serta kesehatan manusia.

Selain memiliki banyak kegunaan, nampaknya rumus PPM Kimia juga memiliki kekurangan dan kelebihan yang perlu kamu pahami. Berikut kelebihan dan kekurangan rumus PPM Kimia:

Kelebihan:

- Mudah digunakan dan dipahami.

- Memungkinkan untuk mengukur konsentrasi yang sangat kecil.

- Bersifat universal dan dapat digunakan dalam berbagai bidang.

Kekurangan:

- Tidak selalu memberikan informasi yang cukup tentang konsentrasi zat.

- Sulit untuk membandingkan konsentrasi dalam satuan ppm jika zat yang diukur memiliki massa molar yang berbeda.

Selanjutnya cara untuk menghitung rumus PPM Kimia menggunakan rumusan tersendiri. Adapun rumus untuk menghitung konsentrasi dalam satuan PPM ialah:

 

 

Rumus PPM Kimia

Rumus PPM Kimia © 2024 brilio.net

Rumus PPM Kimia
© 2024 brilio.net/freepik.com

ppm = (Jumlah Zat / Total Partikel) x 1.000.000

Keterangan:

- Jumlah Zat: Merupakan massa atau volume zat yang ingin diukur konsentrasinya.

- Total Partikel: Merupakan massa atau volume total campuran.

- 1.000.000: Faktor konversi untuk mengubah hasil menjadi bagian per juta.

Fungsi rumus PPM Kimia

foto: freepik.com

Rumus PPM (parts per million) dalam kimia memiliki beberapa fungsi penting, di antaranya:

1. Mengukur Konsentrasi Zat yang Sangat Kecil.

Fungsi utama rumus PPM adalah untuk mengukur konsentrasi zat yang sangat kecil dalam suatu campuran. Hal ini penting karena banyak zat yang terdapat dalam jumlah yang sangat kecil, namun memiliki efek yang signifikan pada sifat dan perilaku campuran. Contohnya:

- Konsentrasi pestisida dalam air minum.

- Konsentrasi polutan udara seperti karbon dioksida dan sulfur dioksida.

- Konsentrasi mineral dalam makanan.

- Kadar obat dalam darah.

2. Membandingkan Konsentrasi Zat dalam Berbagai Sampel.

Rumus PPM memungkinkan setiap orang untuk membandingkan konsentrasi zat dalam berbagai sampel dengan mudah, meskipun sampel tersebut memiliki volume atau massa yang berbeda.

Contoh:

- Membandingkan kadar polutan di udara di berbagai kota.

- Membandingkan kadar mineral dalam berbagai jenis sayuran.

- Membandingkan kadar obat dalam darah pasien yang berbeda.

3. Menghitung Jumlah Zat dalam Sampel.

Dengan mengetahui konsentrasi zat dalam satuan PPM dan volume atau massa sampel, kamu dapat menghitung jumlah zat yang terkandung dalam sampel tersebut.

Contoh:

- Menghitung jumlah pestisida dalam 1 liter air minum.

- Menghitung jumlah polutan udara dalam 1 meter kubik udara.

- Menghitung jumlah mineral dalam 100 gram sayuran.

4. Melakukan Analisis Kimia.

Rumus PPM digunakan dalam berbagai analisis kimia, seperti:

- Titrasi, untuk menentukan konsentrasi suatu zat dalam larutan.

- Spektrofotometri yaitu untuk mengukur absorpsi cahaya oleh suatu zat dan menentukan konsentrasinya.

- Kromatografi, untuk memisahkan dan mengidentifikasi zat dalam campuran.

5. Memantau Kualitas Lingkungan.

Pada prinsipnya, rumus PPM digunakan untuk memantau kualitas air, udara, dan tanah. Bisa dikatakan rumus PPM penting untuk memastikan bahwa lingkungan yang ditempati saat ini aman dan sehat bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya.

Contoh:

- Memantau kadar polutan di udara dan air.

- Memantau kadar pestisida dalam makanan.

- Memantau kadar mineral dalam tanah.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa rumus PPM kimia memiliki banyak fungsi penting dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Dengan memahami rumus PPM, kamu dapat mengukur konsentrasi zat yang sangat kecil, membandingkan konsentrasi dalam berbagai sampel, menghitung jumlah zat dalam sampel, maupun melakukan analisis kimia. Selain itu, rumus PPM juga dapat membantu masyarakat luas untuk memantau kualitas lingkungan.

Contoh soal tentang rumus PPM Kimia dan penyelesaiannya.

Rumus PPM Kimia © 2024 brilio.net

Rumus PPM Kimia
freepik.com

Contoh Soal tentang Rumus PPM Kimia dan Penyelesaiannya

1. Berapa ppm 10 mg zat terlarut dalam 1 L larutan?

Penyelesaian:

Rumus PPM: ppm = (massa zat terlarut / massa larutan) x 1.000.000

Diketahui:

- Massa zat terlarut: 10 mg

- Massa larutan: 1 L = 1.000.000 mg

- ppm = (10 mg / 1.000.000 mg) x 1.000.000 = 10 ppm

Jadi, ppm 10 mg zat terlarut dalam 1 L larutan adalah 10 ppm

2. Berapa massa zat terlarut yang terkandung dalam 500 mL larutan dengan konsentrasi 20 ppm?

Penyelesaian:

Rumus massa zat terlarut: massa zat terlarut = ppm x massa larutan

Diketahui:

- Konsentrasi: 20 ppm

- Massa larutan: 500 mL = 500 g (asumsi massa jenis air 1 g/mL)

- massa zat terlarut = 20 ppm x 500 g = 10 mg

Jadi, massa zat terlarut yang terkandung dalam 500 mL larutan dengan konsentrasi 20 ppm adalah 10 mg

3. Berapa volume air yang diperlukan untuk melarutkan 25 mg zat terlarut sehingga konsentrasinya menjadi 50 ppm?

Penyelesaian:

Rumus volume larutan: volume larutan = (massa zat terlarut / ppm) x 1.000.000

Diketahui:

- Massa zat terlarut: 25 mg

- Konsentrasi: 50 ppm

- volume larutan = (25 mg / 50 ppm) x 1.000.000 = 500.000 mL = 500 L

Jadi, volume air yang diperlukan untuk melarutkan 25 mg zat terlarut sehingga konsentrasinya menjadi 50 ppm adalah 500 L

4. Sebuah pabrik menghasilkan 100.000 liter air limbah per hari. Air limbah tersebut mengandung 10 ppm timbal. Berapa gram timbal yang dibuang pabrik ke lingkungan setiap hari?

Penyelesaian:

Diketahui:

- Massa timbal: massa timbal = ppm x massa air limbah

- Konsentrasi timbal: 10 ppm

- Massa air limbah: 100.000 L = 100.000.000 g

- Massa timbal = 10 ppm x 100.000.000 g = 1.000.000 mg = 1 kg (massa 1.000.000 mg dikonversi ke kilogram menjadi 1 kg)

Jadi, air timbal yang dibuang pabrik ke lingkungan setiap hari adalah 1 kg

5. Sebuah sampel air tercemar dengan 2 ppm merkuri. Berapa gram merkuri yang terkandung dalam 1000 L air tercemar tersebut?

Penyelesaian:

Rumus massa zat terlarut: massa zat terlarut = ppm x volume larutan

Diketahui:

- Konsentrasi merkuri: 2 ppm

- Volume air: 1000 L

- Massa zat terlarut = 2 ppm x 1000 L x 1.000.000 mg/L = 2.000.000 mg = 2 g

Jadi, merkuri yang terkandung dalam 1000 L air tercemar yaitu 2 gram.