Jenis-jenis normalitas

Rumus normalitas dalam kimia © 2023 brilio.net

foto: freepik.com

1. Normalitas reaksi asam basa

Normalitas reaksi asam basa adalah jenis normalitas yang digunakan dalam reaksi asam-basa. Ini mengacu pada jumlah ekivalen asam atau basa dalam satu liter larutan. Dalam reaksi asam-basa, normalitas digunakan untuk mengukur konsentrasi asam atau basa yang terlibat dalam reaksi tersebut.

Contoh:

Larutan asam klorida (HCl) dengan normalitas 0,1N mengandung 0,1 mol HCl per liter larutan. Ini digunakan dalam titrasi asam-basa untuk menentukan konsentrasi basa atau asam dalam sampel.

Penggunaan utama:

Normalitas reaksi asam basa digunakan untuk menentukan konsentrasi asam atau basa dalam sampel dengan metode titrasi.

2. Normalitas reduksi oksidasi

Normalitas reduksi oksidasi adalah jenis normalitas yang digunakan dalam reaksi reduksi oksidasi, atau sering disebut reaksi redoks. Ini mengacu pada jumlah ekivalen zat teroksidasi atau tereduksi dalam satu liter larutan. Normalitas ini berguna dalam analisis reaksi redoks dan elektrokimia.

Contoh:

Dalam reaksi antara larutan kalium permanganat (KMnO4) dan larutan besi(II) sulfat (FeSO4), normalitas reduksi oksidasi digunakan untuk mengukur konsentrasi KMnO4 yang tereduksi.

Penggunaan utama:

- Perhitungan reaksi redoks: Normalitas reduksi oksidasi digunakan untuk menghitung jumlah zat yang teroksidasi atau tereduksi dalam reaksi redoks.

- Elektrokimia: Digunakan dalam eksperimen elektrokimia untuk mengukur reaksi redoks di antara elektroda.

3. Normalitas reaksi deposisi (pengendapan)

Normalitas reaksi deposisi adalah jenis normalitas yang digunakan dalam reaksi deposisi, juga dikenal sebagai pengendapan. Ini mengacu pada jumlah ekivalen zat terdeposisi dalam satu liter larutan. Normalitas ini berguna dalam analisis kimia yang melibatkan pembentukan presipitat atau pengendapan zat terlarut.

Contoh:

Dalam analisis kualitatif, normalitas reaksi deposisi digunakan untuk menentukan konsentrasi ion tertentu yang terendapkan sebagai presipitat.

Penggunaan utama:

Normalitas reaksi deposisi digunakan dalam analisis kimia untuk menentukan konsentrasi ion tertentu yang mengalami pengendapan sebagai presipitat.

Penyaringan dan Pemisahan: Dalam praktikum kimia, normalitas reaksi deposisi digunakan untuk memisahkan senyawa tertentu dari larutan dengan mengendapkan mereka.