Rumus normalitas lengkap dengan contoh soal dan pembahasannya.

Rumus normalitas dalam kimia © 2023 brilio.net

foto: freepik.com

1. Rumus Normalitas (N):

Normalitas larutan (N) dapat dihitung dengan rumus berikut:

N = (W / V) * M

N: Normalitas larutan.

W: Berat zat dalam gram (g) yang terlarut dalam larutan.

V: Volume larutan dalam liter (L).

M: Jumlah ekivalen zat per gram (ekivalen/g) yang diberikan.

Contoh soal:

Hitung normalitas larutan H2SO4 jika 2 gram H2SO4 dilarutkan dalam 500 mL larutan.

Pembahasan:

W = 2 g

V = 0.5 L

M (H2SO4) = 2 ekivalen/g

N = (2 g / 0.5 L) * 2 ekivalen/g = 8 N

Jadi, normalitas larutan H2SO4 adalah 8 N.

2. Rumus jumlah ekivalen (Eq):

Jumlah ekivalen (Eq) adalah jumlah zat yang memiliki kemampuan reaktif yang setara dalam sebuah reaksi kimia. Rumus jumlah ekivalen dapat dihitung dengan rumus berikut:

Eq = (W / M)

Eq: Jumlah ekivalen zat.

W: Berat zat dalam gram (g).

M: Jumlah ekivalen zat per gram (ekivalen/g).

Contoh soal:

Berapa jumlah ekivalen dalam 0.5 mol HCl?

Pembahasan:

M (HCl) = 1 ekivalen/g (karena HCl hanya memiliki satu ion hidrogen yang dapat bereaksi)

Eq = (0.5 mol) * (1 ekivalen/g/mol) = 0.5 Eq

Jadi, jumlah ekivalen dalam 0.5 mol HCl adalah 0.5 Eq.

3. Rumus normalitas dari reaksi redoks:

Dalam reaksi redoks, normalitas larutan dapat dihitung dengan rumus:

N1V1 = N2V2

N1: Normalitas larutan pertama.

V1: Volume larutan pertama yang digunakan.

N2: Normalitas larutan kedua.

V2: Volume larutan kedua yang digunakan.

Contoh Soal :

Sebuah larutan KMnO4 dengan normalitas 0.02 N digunakan untuk titrasi larutan FeSO4. Jika volume larutan FeSO4 yang digunakan adalah 25 mL, hitung normalitas larutan FeSO4 jika reaksi redoksnya adalah sebagai berikut:

5FeSO4 + 2KMnO4 + 8H2SO4 → 5Fe2(SO4)3 + 2MnSO4 + K2SO4 + 8H2O

Pembahasan:

Dari persamaan di atas, kita tahu bahwa rasio antara KMnO4 dan FeSO4 adalah 2:5 (koefisien stoikiometri). Oleh karena itu:

N1 = 0.02 N (larutan KMnO4)

V1 = ? (volume larutan KMnO4)

N2 = ? (larutan FeSO4)

V2 = 25 mL = 0.025 L

Menyusun rumus normalitas dari reaksi redoks:

0.02 N * V1 = N2 * 0.025 L

V1 = (N2 * 0.025 L) / 0.02 N

V1 = 1.25 N2 L

Dari reaksi redoks, kita tahu bahwa 2 ekivalen KMnO4 bereaksi dengan 5 ekivalen FeSO4, sehingga:

N1 * V1 = N2 * V2

0.02 N * (1.25 N2 L) = N2 * 0.025 L

0.025 N2 = 0.025 L

N2 = 1 N

Jadi, normalitas larutan FeSO4 adalah 1 N.

4. Rumus normalitas dari persamaan kimia:

Normalitas juga dapat dihitung berdasarkan persamaan kimia dengan rumus:

N = (n * M) / V

N: Normalitas larutan.

n: Koefisien stoikiometri dalam persamaan kimia untuk zat yang Anda minati.

M: Konsentrasi molar larutan (mol/L).

V: Volume larutan yang digunakan.

Contoh Soal :

Hitung normalitas larutan H2O2 jika 50 mL larutan H2O2 0.1 M digunakan dalam suatu reaksi di mana H2O2 berperan sebagai agen pereduksi dan mengalami reaksi sebagai berikut:

2H2O2 → 2H2O + O2

Pembahasan:

Dari persamaan reaksi, kita tahu bahwa 1 mol H2O2 akan menghasilkan 1 mol oksigen (O2). Oleh karena itu, n = 1.

M (H2O2) = 0.1 M

V = 0.05 L

Gunakan rumus:

N = (n * M) / V

N = (1 * 0.1 M) / 0.05 L

N = 2 N

Jadi, normalitas larutan H2O2 adalah 2 N.

5. Rumus normalitas dari konsentrasi molar (M):

Normalitas juga dapat dihitung berdasarkan konsentrasi molar (M) larutan dengan rumus:

N = M * n

N: Normalitas larutan.

M: Konsentrasi molar larutan (mol/L).

n: Jumlah ekivalen per mol zat.

Contoh soal :

Sebuah larutan NaOH memiliki konsentrasi molar 0.5 M. Hitung normalitas larutan NaOH.

Pembahasan:

n (NaOH) = 1 (karena NaOH hanya memiliki satu ion hidroksida yang dapat bereaksi)

M = 0.5 M

Gunakan rumus:

N = M * n

N = 0.5 M * 1

N = 0.5 N

Jadi, normalitas larutan NaOH adalah 0.5 N.