Brilio.net - Senyawa asam dan basa sering dijumpai dalam kegiatan sehari-hari, entah itu dalam bentuk makanan maupun barang yang digunakan. Misalnya seperti cuka yang mempunyai rasa asam dan detergen untuk mencuci pakaian yang merupakan zat bersifat basa.

Asam dan basa adalah dua zat yang keberadaannya dimanfaatkan manusia untuk berbagai hal di kehidupan sehari-hari. Asam dan basa bersifat saling menetralkan. Jadi, bila kedua zat ini dicampurkan, maka sifat asal dari masing-masing zat dapat hilang. Nama asam (acid) berasal dari bahasa Latin ‘acetum’ yang artinya adalah ‘cuka’. Sedangkan basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang bermakna ‘abu’.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ulasan mengenai asam dan basa serta contoh soal asam basa pilihan ganda yang dijadikan sebagai referensi belajar. Semua sudah dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (13/10).

Pengertian asam.

Dikutip dari laman e-modul Kemdikbud, pengertian asam menurut Svante August Arrhenius, seorang ahli kimia asal Swedia yang hidup pada 1859-1927 adalah semua zat yang jika dilarutkan dalam air akan terurai menghasilkan ion H+. Misalnya hidrogen klorida (HCL) jika dilarutkan dalam air akan menjadi ion H+ dan ion Cl-.

Dalam ilmu kimia saat ini, asam diartikan sebagai senyawa yang jika dilarutkan dalam air maka pH nya < 7 atau lebih kecil dari 7. Ada berbagai jenis asam yang bisa dijumpai dan dimanfaatkan setiap hari.

Contoh benda bersifat asam yang kerap dimanfaatkan oleh manusia.

- Asam askorbat (vitamin C) yang ada pada buah-buahan.
- Asam sitrat ada pada buah lemon dan jeruk nipis.
- Asam malat ada pada buah apel dan buah pir.
- Asam asetat atau cuka, digunakan untuk bahan memasak.
- Asam folat ada pada pisang, alpukat, bayam, dan lainnya.
- Asam karbonat untuk bahan minuman bersoda.
- Asam sulfat untuk bahan aki mobil.

Ciri-ciri dari zat asam.

Ada beberapa ciri dari zat asam, antara lain seperti di bawah ini:

- Beberapa jenis asam yang aman dikonsumsi, jika dirasakan oleh lidah akan terasa masam. Asam jenis kuat juga terasa masam namun tidak dianjurkan untuk dicicipi karena bersifat merusak jaringan kulit.
- Jika diukur dengan alat khusus, maka pH nya akan lebih kecil dari 7 atau ditulis pH < 7.
- Jika terkena kulit akan terasa perih, untuk asam yang bersifat kuat. Selain itu, juga bisa merusak kayu.
- Bersifat korosif (memicu karat) jika terkena besi atau logam.
- Bersifat dapat menghantar listrik karena mengandung elektrolit.

Valensi asam adalah: jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh satu molekul asam.
Ion sisa asam adalah: ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepas ion H+.

Pengertian basa.

Menurut Arrhenius, basa adalah semua zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH-, misalnya pada senyawa natrium hidroksida NaOH akan terurai menjadi Na+ dan OH-. Jika basa bereaksi dengan asam, maka dihasilkan senyawa ‘garam’. Sifat yang umum pada senyawa basa dapat dilihat pada rasanya yaitu pahit serta jika diraba dengan jari akan terasa licin.

Valensi basa adalah: jumlah ion OH- yang dilepaskan oleh 1 molekul basa.

Ciri-ciri zat yang bersifat basa.

Basa memiliki ciri yang dapat diketahui melalui indera manusia seperti berikut:

- Rasanya pahit.
- Basa murni berbentuk kristal padat.
- Basa memiliki pH yang lebih besar dari pada 7 atau ditulis >7.
- Licin jika dipegang dengan jari. Sifatnya kaustik (merusak jaringan kulit) jika kadarnya tinggi.
- Dapat digunakan untuk mengemulsi minyak.
- Dapat menghantarkan listrik sebab mengandung elektrolit.

Kadar asam atau basa suatu zat dapat diuji dengan kertas lakmus. Rumusnya seperti ini:

Asam: lakmus merah tetap merah, lakmus biru menjadi merah.
Basa: lakmus biru menjadi biru, lakmus merah jadi biru.

Contoh benda yang bersifat basa: soda kue, deterjen bubuk, pasta gigi, tablet obat maag, sabun mandi, dan lainnya.

Mengenal Kertas Lakmus untuk Uji Asam-Basa.

Kertas lakmus adalah kertas yang digunakan untuk menguji kadar keasaman bahan. Kertas lakmus terbuat dari bahan kimia yang akan berubah warna jika dicelupkan kedalam larutan asam atau basa. Warna yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kadar pH dalam larutan yang ada.

Lakmus adalah campuran zat pewarna berbeda yang larut dalam air yang diekstrak dari lumut. Campuran ini sering diserap ke dalam kertas saring untuk menghasilkan salah satu bentuk tertua dari indikator pH. Terdapat dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru.

Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut sebagai berikut:

1. Kertas lakmus merah akan tetap berwarna merah dalam larutan asam.
2. Kertas lakmus merah akan berubah berwarna biru dalam larutan basa.
3. Kertas lakmus merah dalam larutan netral berwarna merah.
4. Kertas lakmus biru akan berubah menjadi berwarna merah dalam larutan asam.
5. Kertas lakmus biru akan tetap berwarna biru dalam larutan basa.
6. Kertas lakmus biru dalam larutan netral berwarna biru.

 

 

 

 

Mgg: ANNISA DHEANING TRIPRASIWI