Faktor penyebab terjadi konflik sosial.

Contoh konflik sosial di lingkungan masyarakat © 2023 brilio.net

foto: freepik.com

Konflik sosial merupakan hasil dari perbedaan-perbedaan yang muncul dalam masyarakat yang melibatkan persaingan, ketidaksetaraan, atau kontradiksi antara berbagai kelompok atau individu. Konflik sosial bisa bersifat terbuka dan konfrontatif, seperti demonstrasi atau perang. Konflik ini bisa juga bersifat lebih halus dan tersembunyi dalam bentuk ketegangan atau persaingan yang lebih tidak langsung.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan konflik sosial antara lain:

1. Perbedaan kepentingan.

Ketika individu atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda dalam hal sumber daya, kekuasaan, atau tujuan, konflik sosial dapat timbul. Contohnya, konflik antara pekerja dan pengusaha dalam perundingan upah di tempat kerja.

2. Perbedaan nilai dan keyakinan.

Konflik sosial dapat muncul ketika terdapat perbedaan dalam nilai-nilai, keyakinan, atau norma-norma yang dipegang oleh kelompok-kelompok yang berbeda. Misalnya, konflik antara kelompok yang menganut agama atau ideologi yang berbeda.

3. Ketimpangan sosial dan ekonomi.

Ketimpangan dalam distribusi sumber daya ekonomi, kekayaan, atau kesempatan juga dapat memicu konflik sosial. Ketika ada perasaan ketidakadilan atau kesenjangan sosial yang besar, konflik dapat muncul sebagai upaya untuk mengubah status quo.

4. Persaingan dalam pengaruh dan kekuasaan.

Konflik sosial sering kali terjadi ketika ada persaingan dalam pengaruh politik, kekuasaan, atau kontrol atas sumber daya yang berharga. Persaingan ini bisa terjadi antara kelompok-kelompok politik, kelompok etnis, atau kelompok yang berbeda dalam hierarki sosial. Dalam konflik sosial, terdapat upaya dari pihak-pihak yang terlibat untuk melindungi atau memperjuangkan kepentingannya. Konflik sosial juga dapat mencakup berbagai strategi dan taktik seperti protes, pemogokan, perundingan, atau bahkan kekerasan.