Brilio.net - Konflik sosial berkaitan dengan situasi tenggang, pertentangan, atau perselisihan antara individu, kelompok, atau kelas dalam masyarakat. Konflik ini dapat timbul dari perbedaan kepentingan, nilai-nilai, tujuan, atau distribusi sumber daya yang tidak merata di antara pihak-pihak yang terlibat.

Konflik sosial bisa terjadi dalam berbagai tingkatan, mulai dari konflik antara individu hingga konflik yang melibatkan kelompok besar atau bahkan sektor-sektor sosial dalam masyarakat. Pada dasarnya, konflik sosial merupakan hasil dari ketidakseimbangan kepentingan atau perbedaan dalam masyarakat.

Konflik dapat dipicu oleh perbedaan pendapat, penindasan, ketidaksetaraan, atau perbedaan pemahaman yang mendasar tentang hak, nilai, atau kebutuhan. Konflik sosial tidak selalu negatif, karena konflik juga dapat memicu perubahan sosial, memperbaiki ketidakadilan, atau memajukan tujuan yang lebih adil dan inklusif.

Berikut contoh konflik sosial di sekolah, yang bisa dijadikan referensi kamu, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (20/6).

Pengertian konflik sosial.

Contoh konflik sosial di sekolah dan penyelesaiannya © 2023 brilio.net

foto: pexels.com

Konflik sosial di sekolah mengacu pada pertentangan, ketegangan, atau perselisihan antara individu atau kelompok di lingkungan sekolah. Konflik ini dapat melibatkan siswa dengan siswa, siswa dengan guru, atau bahkan kelompok siswa dengan kelompok siswa lainnya.

Konflik sosial di sekolah bisa timbul dari perbedaan nilai, kepentingan, tujuan, atau persepsi yang bertentangan antara individu atau kelompok yang terlibat. Konflik sosial di sekolah bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti perundungan (bullying), konflik antar kelompok sosial atau etnis, perselisihan antara siswa dan guru, atau konflik terkait dengan perbedaan pandangan atau preferensi individu dalam lingkungan pendidikan.

Konflik dapat timbul karena perbedaan pendapat, perlakuan tidak adil, persaingan, atau ketidaksetaraan dalam pengakuan atau distribusi sumber daya. Konflik sosial di sekolah memiliki dampak negatif yang signifikan, baik bagi individu maupun lingkungan sekolah secara keseluruhan.

Pada prinsipnya konflik dapat mengganggu iklim belajar yang kondusif, merusak hubungan antar siswa dan guru, menurunkan kualitas pendidikan, serta memberikan dampak psikologis dan emosional yang buruk bagi individu yang terlibat. Konflik yang tidak ditangani dengan baik juga dapat berdampak pada tingkat kehadiran yang rendah, perasaan tidak aman, dan meningkatnya tingkat kekerasan di sekolah.