Brilio.net - Bahasa merupakan alat komunikasi yang kerap digunakan setiap hari, tanpa bahasa sebagai alat komunika kamu sulit memahami satu dengan yang lain. Dalam berkomunikasi sendiri kita kerap menggunakan kata-kata yang berbeda namun memiliki maksud yang sama. Biasanya kamu berkomunikasi menggunakan suatu kata kiasan untuk menyampaikan sesuatu. Hal tersebut dikenal dengan kalimat konotasi.

Terkadang juga kamu berkomunikasi menggunakan kata-kata yang sebenarnya atau kalimat yang apa adanya yang kerap digunakan dalam keseharian. Bentuk kalimat yang apa adanya tersebut dikenal dengan kalimat denotatif atau denotasi.

Jika ditelisik, kalimat denotatif termasuk dalam kelompok kata dasar atau penunjuk kata yang digunakan secara lugas yang sifatnya objektif atau kata yang apa adanya. Sementara itu, kata konotasi merupakan kata yang memiliki makna lain atau kata kiasan.

Adapun pengertian kalimat denotatif secara jelas akan disajikan dalam artikel ini. Berikut 35 contoh kalimat denotatif yang lengkap dengan pengertian, fungsi dan penyusunannya yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (24/5).

Pengertian kalimat denotatif.

Contoh kalimat denotatif, fungsi dan penyusunannya © 2023 brilio.net

foto: pexels.com

Kalimat denotatif adalah kalimat yang menggunakan arti kata secara harfiah atau literal atau kata sebenarnya. Dalam hal ini, kata denotatif mengacu pada makna yang dapat ditemukan dalam kamus. Kalimat denotatif mengkomunikasikan informasi secara jelas dan objektif, tanpa menggunakan konotasi atau makna tersirat. Arti kalimat denotatif didasarkan pada definisi kata yang diterima secara umum.

Agar kamu lebih mudah memahaminya berikut diberikan penjelasan contoh sederhana. Misalnya:

1. "Meja itu memiliki empat kaki."

Kalimat ini menggunakan arti kata "meja" secara harfiah dan menggambarkan bahwa meja memiliki empat kaki secara konkret.

2. "Suhu hari ini mencapai 30 derajat Celsius."

Kalimat ini menggunakan arti kata "suhu" secara literal dan menyampaikan informasi bahwa tingkat temperatur cuaca hari ini mencapai 30 derajat Celsius.

3. "Anjing itu berwarna hitam."

Kalimat ini menggambarkan warna anjing secara langsung dan objektif, tanpa menggunakan makna tambahan atau penafsiran.

Dalam kalimat denotatif, penekanan diberikan pada makna literal kata dan komunikasi informasi yang jelas, tanpa adanya interpretasi subjektif atau perasaan yang terkait dengan kata-kata tersebut.

Fungsi kalimat denotatif.

Contoh kalimat denotatif, fungsi dan penyusunannya © 2023 brilio.net

foto: pexels.com

Kalimat denotatif memiliki beberapa fungsi penting, di antaranya:

1. Komunikasi yang jelas.

Kalimat denotatif digunakan untuk menyampaikan informasi secara langsung dan jelas. Makna kata-kata dalam kalimat tersebut diinterpretasikan secara harfiah tanpa penambahan konotasi atau makna tersirat. Hal ini memastikan pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan tepat oleh pembaca atau pendengar.

2. Objektivitas.

Kalimat denotatif digunakan untuk menghindari subjektivitas atau interpretasi pribadi. Dalam konteks yang memerlukan ketepatan dan kejelasan, seperti laporan ilmiah, instruksi, atau pemberitaan berita, kalimat denotatif penting agar informasi disampaikan secara objektif.

3. Ilmu pengetahuan dan pendidikan.

Dalam bidang ilmu pengetahuan, kalimat denotatif sangat penting. Penggunaan kalimat denotatif membantu menyampaikan fakta, definisi, dan penjelasan yang objektif, yang menjadi dasar untuk pemahaman konsep dan teori yang lebih luas.

4. Presisi dan klarifikasi.

Kalimat denotatif digunakan untuk memastikan presisi dan klarifikasi dalam komunikasi. Dengan menggunakan makna kata secara harfiah, kalimat denotatif membantu menghindari kesalahpahaman dan memperjelas maksud atau pesan yang ingin disampaikan.

5. Nalar dan logika.

Kalimat denotatif digunakan dalam proses berpikir yang rasional dan logis. Dalam argumen, analisis, atau pembuktian, kalimat denotatif membantu dalam membangun landasan yang kuat berdasarkan informasi yang jelas dan tidak ambigu.

Cara penyusunan kalimat denotatif

Contoh kalimat denotatif, fungsi dan penyusunannya © 2023 brilio.net

foto: pexels.com

1. Gunakan makna harfiah.

Pilih kata-kata yang memiliki makna harfiah dan literal, yang dapat ditemukan dalam kamus. Hindari penggunaan kata-kata dengan konotasi atau makna tambahan yang dapat menimbulkan interpretasi subjektif.

Contoh:

- "Buku itu tebal dan berwarna hijau."

- "Pohon itu tingginya sekitar lima meter."

2. Hindari frasa idiom.

Hindari penggunaan frasa idiomatik yang memiliki makna kiasan atau figuratif. Fokuskan pada penggunaan kata-kata yang memiliki arti literal.

Contoh:

- "Dia menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat."

3. Sederhana dan tepat.

Susun kalimat dengan gaya yang sederhana dan langsung ke pokok pembicaraan. Hindari penggunaan bahasa yang berlebihan atau jargon yang membingungkan.

Contoh:

- "Anjing itu tidur di bawah pohon."

- "Siswa-siswa sedang belajar matematika di kelas."

4. Jelaskan dengan detail.

Gunakan kalimat yang memberikan informasi yang spesifik dan detail. Hindari kalimat yang ambigu atau mengandung asumsi.

Contoh:

- "Saya melihat dua anak laki-laki berlari di taman."

- "Rumah itu terbuat dari batu bata dengan atap berwarna merah."

5. Sesuaikan dengan Konteks. 

Sesuaikan penyusunan kalimat denotatif dengan konteks komunikasi yang diinginkan, seperti laporan ilmiah, instruksi, atau penjelasan. Pastikan kalimat tersebut memberikan informasi yang jelas dan objektif.

Contoh:

- "Menurut hasil penelitian, tingkat polusi udara di daerah itu melebihi ambang batas yang dianjurkan."

- "Untuk mengaktifkan perangkat, tekan tombol 'Power' dan tahan selama 3 detik."

Dalam menyusun kalimat denotatif, penting untuk memahami makna kata secara objektif dan mempertimbangkan konteks dan tujuan komunikasi. Tujuan utama adalah menyampaikan informasi dengan jelas, tanpa interpretasi yang ambigu atau subjektif.

Contoh kalimat denotatif.

Contoh kalimat denotatif, fungsi dan penyusunannya © 2023 brilio.net

foto: pexels.com 

1. "Buku ini berwarna biru."

2. "Jam menunjukkan pukul 9 pagi."

3. "Kucing itu memiliki bulu putih."

4. "Tinggi menara itu mencapai 300 meter."

5. "Air mendidih pada suhu 100 derajat Celsius."

6. "Kucing melompat ke atas meja."

7. "Sepeda itu memiliki dua roda."

8. "Ibu memasak nasi di dapur."

9. "Kota tersebut memiliki populasi sekitar 1 juta penduduk."

10. "Rumah itu terletak di ujung jalan."

11. "Toko itu buka dari pukul 9 pagi hingga 6 sore."

12. "Kendaraan berhenti saat lampu merah menyala."

13. "Anjing menggonggong di halaman belakang."

14. "Anak-anak bermain di taman bermain."

15. "Bola itu bulat dan berwarna merah."

16. "Pohon itu memiliki daun hijau."

17. "Mobil bergerak maju dengan kecepatan tinggi."

18. "Komputer menyimpan data dalam hard disk."

19. "Lampu ruangan itu terang."

20. "Televisi menayangkan program berita pukul 7 malam."

21. "Kucing itu tidur di bawah kursi."

22. "Angin bertiup kencang pada sore hari."

23. "Telepon berdering di meja."

24. "Kendaraan melaju di jalan raya."

25. "Ibu memasak sayur-sayuran dalam panci."

26. "Ponsel memiliki fitur kamera dan layar sentuh."

27. "Bunga itu berwarna kuning dan harum."

28. "Laptop digunakan untuk pekerjaan dan studi."

29. "Burung terbang di atas pohon."

30. "Taman bermain memiliki ayunan dan perosotan."

31. "Air panas mengalir dari keran."

32. "Anak-anak berjalan di trotoar."

33. "Hujan turun dengan deras dari langit."

34. "Pintu kamar mandi terbuka."

35. "Kucing melompat ke dalam kotak."