Brilio.net - Perkembangan dunia digital sekarang menyentuh berbagai daerah di Indonesia. Tak mau ketinggalan, Banyuwangi bekerja sama dengan fintech PayTren untuk pengelolaan jasa keuangan di lingkungan pemerintah setempat.

Beda dari yang lain, fintech yang didirikan oleh Ustaz Yusuf Mansur ini akan membuat fitur OsingPay yang didesain khusus untuk Banyuwangi.

"Value yang dimiliki OsingPay akan menjadi investasi dari warga Banyuwangi sendiri. Semakin sering transaksi lewat OsingPay, akan semakin besar value yang dimiliki," terang Ustaz Yusuf.

Paytren dan Pemkab Banyuwangi akan bekerja sama dalam banyak hal seperti pajak daerah, PDAM, BUMDes-BuMDes, hingga zakat ASN.

"Jadi ini alternatif. Sebelumnya bayar berbagai transaksi itu sudah pakai ATM atau internet banking, nah sebentar lagi bisa pakai PayTren," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pada acara penandatanganan nota kesepahaman Januari kemarin seperti dilansir dari Merdeka, Jumat (26/7).

Sudah mendapat izin dari Bank Indonesia, Paytren menawarkan jasa transaksi keuangan berbasis online (E-money). Beda dari yang lainnya, PayTren mendasari gerakannya berdasarkan komunitas.

"PayTren sebagai perusahaan fintech yang benar-benar digerakkan anak bangsa. Bukan soal apa, ini hanya dukungan kecil dari Banyuwangi semoga memudahkan masyarakat sekaligus mendukung kemandirian sistem pembayaran nasional," ujar Anas.

Nama OsingPay sendiri diambil dari kata Osing yang merupakan kelompok masyarakat asli Banyuwangi. Anas berharap kerjasama ini bisa mendorong inklusi keuangan di Banyuwangi.

Dengan ini, masyarakat bisa lebih melek keuangan karena ada fitur perencanaan investasi produk syariah lewat PayTren.

"Artinya, dengan bersama-sama di Paytren, berarti ikut mewujudkan kedaulatan Indonesia di bidang sistem pembayaran. Sekaligus menjadikan Indonesia sebagai pemain fintech tingkat dunia," katanya Ustaz Yusuf. Hal ini terbukti dari saham PayTren yang 100% dimiliki oleh warga negara Indonesia (WNI).