Brilio.net - Perkembangan teknologi yang semakin canggih telah menunjukkan kemudahan bagi setiap orang. Saat ini hampir setiap bank memberikan fasilitas yang dapat mempermudah para nasabahnya dalam melakukan transaksi keuangan secara digital. Salah satu penawaran dalam transaksi perbankan adalah aplikasi mobile banking atau juga bank digital.

Adanya fasilitas yang dikeluarkan oleh perbankan dapat memberikan layanan kepada nasabahnya untuk melakukan berbagai transaksi seperti transfer, cek saldo, cek mutasi, maupun tarik tunai. Akan tetapi dari kecanggihan ini seringkali terdapat kesalahan atau bahkan eror, baik sistem atau transaksi penarikan tunai.

Nah, salah satu hal yang sering ditemukan ketika melakukan transaksi adalah notifikasi pesan yang tertulis keterangan reversal. Biasanya, bank akan mengirimkan notifikasi tersebut pada nomor yang terdaftar. Mungkin bagi kamu yang belum memahami lebih jauh mengenai reversal akan merasa bingung dan panik.

Lebih lanjut, berikut brilio.net telah rangkum dari berbagai sumber pada Senin (25/7), ini arti reversal, penyebab, dan cara mengatasi.

Arti reversal.

Arti reversal dalam transaksi perbankan © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Arti reversal adalah keterangan dalam transaksi yang muncul dalam notifikasi pada fasilitas perbankan, baik dari mobile banking, internet banking, maupun notifikasi SMS banking. Nah, apabila kamu mendapatkan notifikasi ini setelah transaksi tak perlu khawatir.

Sebab, notifikasi reversal akan diterima apabila terjadinya kegagalan dalam transaksi perbankan, seperti time out atau tidak dapat melakukan transfer. Notifikasi reversal ini tidak akan mengurangi saldo dalam rekening. Reversal merupakan pemberitahuan supaya kamu tahu bahwa transaksi mengalami kegagalan dan suatu waktu bisa diulang kembali.

 

Penyebab reversal.

Arti reversal dalam transaksi perbankan © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Setiap adanya kegagalan pasti memiliki penyebabnya, sama halnya dengan reversal. Berikut ini beberapa penyebab terjadinya reversal.

1. Salah nomor rekening tujuan.

Tak sedikit kegagalan transaksi disebabkan karena kelalaian pengguna, termasuk di antaranya salah memasukkan nomor rekening ke tujuan transfer, Hal ini tentu saja membuat sistem tidak bisa melacak nomor rekening tujuan, sehingga transaksi dianggap gagal.

2. Time out.

Dalam layanan perbankan, pasti memiliki batasan waktu yang secara otomatis akan menghentikan semua aktivitas atau me-log-out nasabah dari aplikasi. Pasalnya, hal ini merupakan salah satu cara yang dilakukan perbankan untuk memastikan keamanan setiap transaksi. Dengan begitu, apabila batas waktu telah habis maka transaksi secara otomatis dianggap gagal oleh sistem. Maka dari itu, penting bagi nasabah untuk mengetahui hal ini sebelum melakukan transaksi.

3. Outer.

Outer adalah nomor tujuan di luar dari wilayah jangkauan bank terkait. Biasanya, kejadian ini terjadi saat nasabah salah dalam memasukkan kode transfer setiap bank, sehingga proses transaksi dianggap gagal oleh sistem.

4. Gangguan jaringan.

Notifikasi reversal kemungkinan juga bisa terjadi adanya gangguan yang berasal dari pihak perbankan itu sendiri yang menyebabkan kegiatan proses transaksi gagal. Artinya, bisa saja kegagalan transaksi bukan dari kesalahan pribadi, melainkan oleh sistem terkait.

5. Terjadinya kegagalan saat transaksi pembelian pulsa atau tagihan lain.

Penyebab terjadinya reversal yang terakhir, bisa juga karena kegagalan ketika melakukan proses transaksi pembelian pulsa atau tagihan yang berkaitan dengan bank. Sehingga membuat transaksi diberhentikan karena tidak ada respon dari pihak host pembelian.

 

Cara mengatasi reversal.

Arti reversal dalam transaksi perbankan © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Ketika melakukan transaksi perbankan, perlu dipahami dan dilakukan dengan teliti supaya pengguna juga lebih mudah. Namun, jika suatu ketika melakukan kesalahan dan berujung pada kegagalan transaksi, berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah reversal terjadi.

1. Memastikan nomor rekening benar.

Masalah dasar yang sering dialami oleh nasabah dalam transaksi khususnya saat melakukan transfer yaitu kesalahan memasukkan nomor rekening. Maka dari itu, pastikan terlebih dahulu nomor yang akan digunakan apakah masih aktif dan belum terblokir.

2. Mengaktifkan fitur SMS dari bank terkait.

Bagi nasabah yang menggunakan internet banking, mobile banking, maupun SMS banking sebaiknya mengaktifkan fitur notifikasinya. Dengan begitu, nasabah akan lebih mengetahui apabila terjadi kegagalan dalam bertransaksi. Notifikasi tersebut berfungsi sebagai pengingat atas transaksi yang telah dilakukan.

3. Memastikan jaringan internet stabil.

Adanya kemudahan bertransaksi dengan menggunakan gadget, namun seringkali membutuhkan jaringan internet yang stabil khususnya jika menggunakan mobile banking. Hal ini bertujuan supaya proses transaksi dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan pada jaringan internet.