Brilio.net - Teh memang tidak bisa dijauhkan dari budaya orang Indonesia. Tak hanya jadi teman bersantai, teh juga sering disajikan setelah menyantap makanan.

Namun rupanya kebiasaan minum teh sesudah makan itu sudah diteliti banyak orang.

Beberapa penelitian tidak menganjurkan minum teh setelah makan. Seperti dikutip brilio.net dari The Health Site, Sabtu (6/6), alasannya adalah asam fitat dalam minuman teh bisa mengikat mineral. Asam fitat itu terdiri dari zat besi, seng, dan magnesium.

Akibatnya tubuh tidak bisa menyerap semua jenis mineral tersebut. Sayang banget kan, setelah makan, tapi ternyata nutrisi malah kabur gara-gara minum teh.

Kebiasaan seperti ini juga bisa membahayakan bagi orang yang kekurangan zat besi. Bisa jadi mereka terkena anemia.

Jika kamu tidak rela membuang kebiasaan ini, ada solusinya kok. Pertama, kamu harus menambahkan makanan atau buah yang kaya vitamin C. Kedua, makanan yang kamu konsumsi hari bervariasi jenisnya. Ketiga, jika kamu ingin tetap minum teh boleh saja asal diberi jeda sekitar 2 jam setelah makan. Keempat, Jika kamu tetap ingin minum teh, pilih aja teh hijau, tapi ini tidak dianjurkan untuk orang yang kekurangan zat besi.

Tapi, jika masih bingung dan ragu-ragu, lebih baik kamu juga membiasakan minum air putih saja. Tentu jelas lebih aman dan sehat.

BACA JUGA:

Awas! 10 Bahan makanan ini nggak boleh kamu simpan di dalam lemari es

VIDEO: Hal-hal yang terjadi pada jasadmu di dalam tanah usai meninggal

Begini penjelasan kenapa maghrib & tengah malam identik dengan mistis

VIDEO: Kisah sepasang sepatu bekas yang akan membuatmu menangis

Sarapan buah bukan cuma buat gaya-gayaan, tapi bikin kamu lebih sehat!

Kamu sering gemetaran? Hati-hati mungkin itu gejala Multiple Sclerosis

Duh, terobsesi dengan makanan sehat bisa bikin gejala gangguan makan!

Cermati ubanmu, bisa jadi itu adalah gejala kanker, hati-hati!

Ini kandungan menu sarapan yang baik, sudahkah sarapanmu memenuhi?