Brilio.net - Salah satu sudut Singapura yang tak boleh kamu lewatkan begitu saja adalah Kampong Glam. Kampong Glam ini terletak di sebelah utara Singapore River, tepatnya di wilayang Rochor. Kenapa dinamakan Kampong Glam? Menurut cerita dinamakan Kampong Glam karena daerah tersebut dulunya berasal dari pohon Cajeput, yang disebut "Gelam" dalam bahasa Melayu. Nah, sebelum kolonisasi oleh Inggris pada tahun 1819, daerah ini adalah rumah bagi bangsawan Melayu Singapura. Daerah ini menjadi semakin menonjol dan lebih padat setelah penandatanganan perjanjian antara British East India Company, Sultan Hussein Shah dari Johor dan Temenggong Abdul Rahman pada tahun 1819. Perusahaan ini diberikan hak untuk mendirikan pos perdagangan di Singapura di bawah perjanjian ini.

Selama sejarah awal koloni, di bawah Rencana Raffles tahun 1822, pemukiman di sini dibagi menurut kelompok etnis yang berbeda yang termasuk Eropa, Cina, Chulia Street, Bugis dan kampung Arab. Kampong Glam ditunjuk untuk Sultan dan keluarganya, serta masyarakat Melayu dan Arab, yang banyak dari mereka adalah pedagang.

Kini, Kampong Glam masih mempertahankan ikatan yang kuat dan budaya masyarakat asli Melayu dan Muslim. Kampong Glam disebut juga 'Muslim Quarter' karena sejarahnya apalagi populasi Muslim masih menjadi yang signifikan di Kampong Glam, terutama di Bussorah Street. Daerah ini tetap menjadi pusat kegiatan Muslim dan Masjid Sultan tetap menjadi landmark bagi umat Islam Singapura.

Nah, di Kampong Glam ini kamu bisa menemukan deretan ruko yang ada di Arab Street, Baghdad Street, dan Bussorah Street. Banyak dari ruko ini berupa galeri seni, kerajinan dan toko-toko antik, katering makanan, dan restoran. Dan tentunya, buat kamu yang hobi belanja, kamu bisa banget mengunjungi Kampong Glam ini dan berburu oleh-oleh.

Penasaran seperti apa? Yuk, intip foto-fotonya di bawah ini dari brilio.net khusus buat kamu, Rabu (14/12).

1. Salah satu toko di Haji Lane Street nih.

Kampong Glam © 2016 brilio.net

Menyusuri Kampong Glam Singapura yang sarat budaya Bugis
© 2016 brilio.net/Karina Ayu Pradita


2. Di Haji Lane Street ini selain belanja, kamu juga bisa nongkrong cantik karena banyak kafe-kafe lucu dan instagramable, lho.

Kampong Glam © 2016 brilio.net

Menyusuri Kampong Glam Singapura yang sarat budaya Bugis
© 2016 brilio.net/Karina Ayu Pradita




3. Mata kamu juga akan dimanjakan dengan indahnya mural yang ada di Haji Lane Street Kampong Glam ini.

Kampong Glam © 2016 brilio.net

Menyusuri Kampong Glam Singapura yang sarat budaya Bugis
© 2016 brilio.net/Karina Ayu Pradita


4. Kalau yang ini Arab Street.

Kampong Glam © 2016 brilio.net




5. Mural lagi. Bagus banget ya..

Kampong Glam © 2016 brilio.net

Menyusuri Kampong Glam Singapura yang sarat budaya Bugis
© 2016 brilio.net/Karina Ayu Pradita


6. Nah, ini adalah Malay Heritage Centre. Dulu, sebelum jadi Malay Heritage Centre, tempat ini merupakan kediaman Sultan.

Kampong Glam © 2016 brilio.net

Menyusuri Kampong Glam Singapura yang sarat budaya Bugis
© 2016 brilio.net/Karina Ayu Pradita



7. Lokasinya juga dekat dengan Sultan Mosque.

Kampong Glam © 2016 brilio.net

Menyusuri Kampong Glam Singapura yang sarat budaya Bugis
© 2016 brilio.net/Karina Ayu Pradita





8. Sultan Mosque ini tak hanya dijadikan tempat untuk wisata religi saja, tetapi juga untuk peribadatan.

Kampong Glam © 2016 brilio.net



9. Sepanjang jalan di Kampong Glam nih..

Kampong Glam © 2016 brilio.net

Menyusuri Kampong Glam Singapura yang sarat budaya Bugis
© 2016 brilio.net/Karina Ayu Pradita



10. Kue-kue Melayu yang bisa kamu beli kalau kamu jalan-jalan di Kampong Glam.

Kampong Glam © 2016 brilio.net

Menyusuri Kampong Glam Singapura yang sarat budaya Bugis
© 2016 brilio.net/Karina Ayu Pradita





11. Bersih dan tertata rapi ya..

Kampong Glam © 2016 brilio.net

Menyusuri Kampong Glam Singapura yang sarat budaya Bugis
© 2016 brilio.net/Karina Ayu Pradita





12. Yuk, ke Kampong Glam Singapura!

Kampong Glam © 2016 brilio.net

Menyusuri Kampong Glam Singapura yang sarat budaya Bugis
© 2016 brilio.net/Karina Ayu Pradita