Brilio.net - Belakangan ini publik dikhawatirkan dengan merebaknya Virus Zika (ZIKV). Sebuah virus yang berasal dari keluarga flaviviridae dan genus flavivirus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Virus Zika ini dikenal bisa menyebabkan kelainan otak dengan ukuran kepala lebih kecil dari ukuran kepala rata-rata berdasarkan umur dan jenis kelamin.

Para petugas kesehatan di berbagai negara pun mulai mencari jalan keluar, untuk mencarikan pengobatan dan pencegahan virus ini. Tak terkecuali para peneliti dari Florida State University, Johns Hopkins University dan National Institutes of Health, yang juga ikut melakukan peneliti tersebut. Mereka menemukan bahwa ada komponen atau senyawa pada obat-obatan terlarang dan narkoba, yang bisa jadi obat virus ini.

"Kami fokus pada komponen untuk produk obat yang memiliki cara pembuatan, yang relatif sebentar," kata Professor of Biological Science, Hengli Tang, seperti dikutip brilio.net dari Next Shar, Sabtu (10/9).

Hengli Tang dan peneliti lainnya terbagi menjadi dua grup, yang fokus pada senyawa yang paling potensial untuk pengobatan Virus Zika. Para peneliti bersiasat dengan menggunakan bahan-bahan yang sudah tersedia agar penanganan pada pasien lebih cepat, daripada harus menemukan formula baru.

"Untuk mengembangkan obat baru butuh waktu bertahun-tahun bahkan bisa puluhan tahun. Dalam keadaan darurat kesehatan global semacam ini, kita tidak punya waktu. Jadi, bukannya menggunakan obat baru, kami memilih untuk menyaring obat yang ada. Dengan cara ini, kami berharap untuk membuat terapi yang jauh lebih cepat," pungkas Hengli Tang.