Brilio.net - Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 7,4 mengguncang Turki pada pagi hari, Senin (6/2). Otoritas manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) menetapkan gempa bumi berkekuatan 7,4 di dekat Kota Selatan, Kahramanmaras. Hal itu dikonfirmasi juga oleh KBRI Ankara lewat pernyataan tertulis.

"Telah terjadi gempa bumi M 7,4 (sebelumnya versi USGS disebut 7,8) di selatan Turki (Provinsi Kahramanmaras, Gaziantep, Osmaniye) pada pukul 04.17 waktu setempat (08.17 WIB). Pusat gempa di Provinsi Kahramanmaras (+/- 600 km sebelah tenggara Ankara). Disusul 2 gempa lanjutan M 6,4 dan M 6,5 di Provinsi Gaziantep (+/- 700 km sebelah tenggara Ankara)," ujar KBRI Ankara dikutip dari Liputan6.com, Senin (6/1). 

Sampai saat ini jumlah korban jiwa yang dilaporkan masih terus berubah. Dilaporkan ratusan orang tewas, ratusan terluka, dan sejumlah bangunan runtuh serta rusak berat akibat gempa. 

Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki, telah berkomunikasi dengan Gubernur Kahramanmaras untuk menyampaikan rasa duka serta mengerahkan tim SAR di seluruh Turki. Pemerintah Turki saat ini memfokuskan dengan mencari korban yang kemungkinan tertimbun reruntuhan bangunan. 

Mengingat kerusakan yang disebabkan cukup parah, ada kemungkinan korban jiwa terus bertambah. Menurut laporan CNBC, jumlah korban tewas secara keseluruhan akibat gempa yang melanda Turki Tenggara dan Suriah Utara, pada Senin naik menjadi 360 dari sebelumnya hanya 10 korban. 

Para pejabat kesehatan di Ibu Kota Suriah, Damaskus, melaporkan ada 237 orang tewas di daerah yang dikuasai pemerintah di negara itu.

Beruntung, sejauh ini belum ada WNI yang menjadi korban meninggal dunia. KBRI Ankara berkoordinasi dengan otoritas lokal daerah tersebut dan berkomunikasi dengan anggota Satgas Perlindungan WNI dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di sekitar lokasi. Belum ada korban jiwa dari WNI, namun ada 3 orang WNI mengalami luka, dan sudah ditangani oleh pihak rumah sakit terdekat. 

Lebih lanjut, para WNI yang berada di Kahramanmaras harus meninggalkan apartemen karena tempat tinggalnya rusak parah. KBRI mengupayakan untuk memberikan penampungan sementara bagi WNI yang terdampak, sambil menunggu penangan dari otoritas setempat. 

Terdapat sekitar 6.500 WNI yang terdata tinggal di seluruh Turki. 500 diantaranya tinggal di area gempa dan sekitarnya. Sebagian besar WNI yang di Turki adalah pelajar dan mahasiswa, maupun WNI yang menikah dengan warga setempat.