Brilio.net - Momen-momen indahnya Idul Fitri masih belum hilang di ingatan seluruh umat muslim yang merayakan. Saling silaturahmi, kumpul keluarga, adalah sesuatu yang patut kita syukuri. Karena seperti halnya dua sisi dunia, banyak orang lain yang tak seberuntung kamu bisa merayakan Idul Fitri bersama keluarganya. Mungkin lebih parah, karena dirinya dibuang oleh keluarganya sendiri.

Seperti nasib Taj Mohammad, pria Pakistan yang dibuang oleh anaknya sendiri ke Panti Jompo Aaffiat ini. Panti itu menampung 17 orang yang kurang lebih bernasib sama dengan Mohammad, dimana sebagian ditolak sanak famili dan diusir dari rumah oleh anak mereka sendiri.

"Idul Fitri sama saja dengan hari-hari lainnya. Tak ada kegembiraan karena setiap hari saya hanya makan, mendoakan negara daripada mendoakan anak saya yang meninggalkan saya tanpa perhatian di sini," keluh pria berusia 76 tahun tersebut seperti dilansir brilio.net lansir dari Dawn, Senin (11/7).

Kakek Idul Fitri © 2016 brilio.net

Ia sangat menyayangkan tindakan anak dan menantunya yang mengusirnya dari rumahnya sendiri setelah ibunya meninggal dunia. Padahal menurutnya, ia dan istrinya membesarkan anaknya tersebut dengan penuh cinta dan kerja keras.

"Saya tidak akan menyalahkan menantu saya karena faktanya memang dia bukan darah daging saya. Tapi anak laki-laki saya yang memperlakukan saya secara asing dan tidak ada rasa hormat sama sekali," lanjutnya.

Senada dengan Mohammad, kakek Ali Sharif yang berusia 90 tahun juga harus pergi dari rumahnya sendiri karena diusir oleh anak dan menantunya. Pensiunan PNS itu bahkan sudah 11 tahun merayakan Idul Fitri di panti jompo tersebut.

Kakek Idul Fitri © 2016 brilio.net

"Sama saja Idul Fitri atau pun tidak. Kita menghabiskan waktu di masjid dan selebihnya di dalam panti untuk beristirahat," ujar Ali.

Mereka berdua tidak pernah melihat anak-anaknya datang menjenguknya di panti jompo tersebut. Meski kesepian, menurut Ali para penghuni panti tersebut bisa saling menguatkan dan saling membantu bila ada kesusahan menimpa salah satu penghuni panti tersebut.

Yang menjadi pertanyaan adalah, kenapa anak-anak mereka tega menelantarkan orangtuanya yang sudah membesarkan mereka dengan penuh cinta dan pengorbanan?