Kepiting tapal kuda adalah binatang yang unikdikarenakan darahnya sangat bermanfaat untuk manusia. Darahnya berwarna biru karena mengandung hemosianin, yaitu zat tembaga dalam protein. Sedangkan jika darah merah mengandung hemoglobin atau zat besi.

Meskipuntak memiliki antibodi, namun ia memiliki kadar yang dapat mengikat bakteri, virus, dan jamur dan menjadikannya tidak aktif. Itulah alasan yangdipilih oleh ahli untuk mengekstrak kepiting ini menjadi obat-obatan. Mereka hanya mengambil20-30% dari darah kepiting dan kemudian melepaskannya lagi kealam bebas.

Kepiting berdarah biru ini disebut sangat bermanfaat bagi manusia

Untuk mendapatkan sel amebocyte itu, Kepiting tapal kuda diambil plasma darahnya yang disebut hemisita lisat.Pabrik obat-obatan, makanan, dan alat-alat kesehatan memanfaatkan sel amebocytetersebut untuk menguji produk yang mereka hasilkan.

Katanya, tak ada alat uji bakteri, virus, dan jamurterbaik untuk amebocyte selain dari Kepiting tapal kuda.Setiap tahun, sekitar 600 ribu ekor Kepiting tapal kuda dewasa ditangkap. Hewan berbuku-buku itu kemudian dibawa ke laboratorium untuk diambil darahnya. Proses pengambilan darahnya sama dengan mengumpulkan manusia yang mendonorkan darahnya. Dalam prosedur pengambilan darah juga tak melukai binatang yang keras ini.

Kepiting berdarah biru ini disebut sangat bermanfaat bagi manusia

Amebocytes Ditemukan dalam kesehatan tubuh dan pertahanan. Tergantung pada spesiesnya, amebocyte juga dapat mencerna dan mendistribusikan makanan, membuang limbah, menampilkan serat tulang, melawan infeksi, dan berubah menjadi jenis sel lain.

Para ilmuwan Jepang telah melakukan tes untuk infeksi jamur dengan darah ini.Penelitian lain untuk mengembangkan dan mempelajari antikanker melalui prinsip yang sama dengan pengisolasian bakteri-bakteri.Pengembangan yang lain menggunakan metode yang berbeda untuk mengidentifikasi racun dan bakteri dengan menggunakan chip elektronik yang akan mewaspadai kontaminasi yang memungkinkan.

Ada lagi dari Universitas California dengan menggunakan kristal cair sebagai pendeteksi yang mirip dengan harga obat yang lebih murah.Namun pengembangan ini belum diloloskan oleh Badan Administrasi Makanan dan Obat-Obatan Amerika Serikat sebagai alternatif lain.

Hal lain yang menjadi sorotan dalam percobaan ini adalah dalam 15 tahun terakhir jumlah Kepitingtapal kuda ini berkurang sebesar 75 persen yang mana 90 persen berada di populasi terbesarnya di Teluk Delaware.Bahkan setelah kepiting-kepiting ini melalui prosedur yang disebut aman dan tak melukai, namun dalam proses ekstraksi sebanyak 10-30 persen kepiting mati dalam prosesnya.