Wabah Justinian terjadi pada tahun 541 M dan berlangsung sampai dua tahun setelahnya walaupun beberapa referensi menyatakan bahwa wabah ini berlangsung lebih lama hingga tahun 750 M. Terjadinya wabah ini berlangsung selama masa pemerintahan Kaisar Justinianus I (527-565 M).

Wabah Justinian, ketika separuh populasi Eropa musnah

Apa penyebabnya?

Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 oleh Tom Gilbert dari National History Museum of Denmark dan telah diterbitkan dalam jurnal Lancet Infectious Disease, diyakini bahwa penyebab penyakit ini adalah bakteri Yersinia pestis. Bakteri ini berada di hewan pengerat tikus dan juga di kutu-kutu yang menempel pada tubuh tikus. Tikus-tikus ini diketahui terbawa dari daerah Mesir lewat kafilah-kafilah dagang dan ketika sampai keIbu kota Bizantium, Konstantinopel. Tikus ini mulai menyebar dan menularkan bakterinya ke manusia.

Berarti, wabah ini adalah wabah impor?

Menurut John Horgan dari Concordia University of Winconsin yang meneliti hal tersebut, pendapat seperti itu yang lebih kuat. Menurut pendapatnya kapalkapal dagang yang mengangkut biji-bijian dari Mesir ternyata juga membawa tikus dalam muatannya. Dalam laporan yang disusun oleh sejarawan Procopius, wabah ini dilaporkan pertama kali muncul pada tahun 541 M di pelabuhan Pelusiun, dekat Suez di Mesir. Ketika kapal-kapal dagang tersebut bersandar di Konstantinopel, maka tikus-tikus yang menumpang juga turun ke daratan dan segera menimbulkan outbreakwabah penyakit.

Berapa jumlah yang tewas akibat wabah tersebut?

Setidaknya sebanyak 10.000 orang dilaporkan tewan setiap harinya di Konstantinopel menurut Procopius. Sejarawan modern memperkirakan sekitar 5.000 orang tewas setiap harinya selama wabah berlangsung. Diperkirakan di Konstantinopel sendiri kehilangan 20-40% populasinya. Di seluruh wilayah Kekaisaran Bizantium penduduk yang tewas sampai 25% populasi, diestimasi setidaknya 2550 juta manusia kehilangan nyawa akibat wabah justinian. Dengan populasi rakyat terbanyak berada di area tersebut saat itu maka bisa diestimasi sepertiga populasi dunia mengalami kematian.

Wabah Justinian, ketika separuh populasi Eropa musnah

Mengapa penyebarannyabisa sangat cepat?

Peperangan dan perdagangan yang terjadi di seluruh wilayah kekaisaran Bizantium membantu terjadinya percepatan dari penyebaran penyakit. Kaisar Justinianus selama masa awal-awal pemerintahannya mengirimkan tentara ke berbagai penjuru kekaisaran untuk penaklukan dan memadamkan pemberontakan. Seperti memerangi Suku Ostrogoth untuk mengontrol kawasan Italian, memerangi Suku Vandal dan Berber untuk menaklukkan kawasan Afrika Utara, serta menahan serangan kaum Frank, Slav dan Avar yang berusaha untuk menaklukkan wilayah kekaisaran.

Pagebluk ini menyerang seluruh strata yang ada di Bizantium, dari budak hingga petinggi kekaisaran. Walaupun tentunya yang banyak jadi korban adalah budak-budak dan lapisan masyarakat bawah. Kaisar Justinianus I juga terkena wabah ini walaupun dia berhasil untuk pulih kembali. Karena belum ditemukan obat yang mujarab untuk menangani hal tersebut, maka korban-korban wabah bergelimpangan di jalan-jalan hingga sungai. Penduduk Bizantium berusaha untuk menguburkan massal korban tersebut dan ketika korban tewas semakin banyak, maka satu-satunya cara adalah dengan membakar mayat-mayat tersebut agar tidak menularkan penyakitnya kepada yang sehat.

Bagaimana efek dari wabah justinian terhadap kekaisaran dan masyarakat kala itu?

Sama seperti halnya yang kita alami saat ini di mana wabah Covid-19 menjadi pandemi ke seluruh dunia, wabahjustinian ini berkontribusi terhadap melemahnya Kekaisaran Bizantium secara politik dan ekonomi. Ketika wabah mengalami penyebaran di sekitar Mediterania, kemampuan negara untuk menghadapi musuh otomatis menjadi berkurang.Pada tahun 568 M Kerajaan Lombardia sukses menaklukan kawasan Bizantium di Italua utara dan sukses membagi-bagi Italia menjadi negara-negara kecil hingga dipersatukan kembali pada abad ke-18. Suku-suku Arab di Afrika utara juga berani melancarkan pemberontakan dan berusaha melepaskan diri dari Bizantium.

Banyaknya penduduk yang tewas juga memengaruhi ekonomi dan politik. Rekrutmen baru untuk tentara Bizantium juga berkurang drastis. Rute perdagangan hancur dan perlu waktu lama untuk memulihkannya. Matinya para petani menyebabkan ketersediaan pangan menjadi langka sehingga memicu naiknya harga-harga bahan pokok. Akibat runtuhnya sistem perdagangan juga menyebabkan pemasukan kekaisaran dari pajak menjadi turun drastis.

Bagaimana akhir wabah ini dan kapan selesainya?

Puncak dari wabah terjadi pada tahun 541-542 M. Namun penyebaran yang masif di area Mediterania menyebabkan wabah masih berlangsung walaupun skalanya tidak setinggi di puncak kejadian. Hingga 225 tahun setelahnya, dilaporkan oleh sejarawan, wabah baru benar-benar berhenti pada tahun 750 M.