Masih banyak orang yang tidak mengenal minuman khas Yogyakarta yang disebut dengan Bir Jawa. Minuman ini sejak dahulu sering disajikan untuk para keluarga keraton. Namun bir ini bukan termasuk minuman beralkohol, hanya memiliki nama yang mirip saja.

Konon pada zaman dahulu, Bir Jawa ini menjadi salah satu saingan dari bir yang dibawa oleh Belanda ke Indonesia pada pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwana VII. Ketika bangsa Belanda datang ke Indoneisa mereka membawa sebuah minuman beralkohol bernama bir. Namun tenyata Sri Sultan tidak ingin meminumnya. Berdasarkan hal tersebutlah akhirnya Sri Sultan memutuskan untuk membuat minuman yang mirip dengan bir tersebut.

Bir Jawa ini murni terbuat dari rempah-rempah dan tidak mengandung alkohol sama sekali. Bir ini terbuat dari jahe, secang, kapulaga, kayu manis, cengkeh, dan serai, ungkap Fe selaku salah satu penjual Bir Jawa.

Jika dilihat sepintas, tentu kebanyakan orang akan melihat bahwa ini merupakan minuman beralkohol karena warnanya yang mirip. Namun warna pada Bir Jawa ini merupakan percampuran jeruk nipis dan bahan lainnya.

Selain itu, untuk pemanisnya dipakai gula batu, ujar Fe.

Seluruh bahan dicampur dan direbus hingga sarinya keluar. Saat itu bagian sarinya saja yang diambil. Pada zaman pemerintahan Sri Sultan, minuman ini disajikan langsung begitu saja. Namun seiring perkembangan zaman, Bir ini disajikan dengan berbagai cara seperti ditambahkan es dan juga diaduk dengan alat khusus.

Kalau dulu ya enggak (dikocok). Tapi sekarang kan ini buat menimbulkan efek buih, biar kayak bir. Makanya di-shake, jelas Fe.