Timnas Indonesia U-16 berhasil mengalahkan Timnas Myanmar U-16 (31/7/2018), dengan skor 2-1 di stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur.

Dua gol Timnas Garuda Asia dicetak oleh striker Bagus Kahfi di menit ke-8 dan 25'. Gol pertama tercipta lewat bola yang dipantulkan Rendy Juliansyah yang kemudian dimanfaatkan oleh Bagus Kahfi dengan mencuri bola dan berlari ke arah gawang Myanmar lalu menendangnya masuk untuk membuka skor menjadi 1-0.

Tertinggal 1-0 membuat Myanmar bermain lebih menyerang untuk berusaha menyamakan skor. Peluang demi peluang didapat Myanmar namun mereka kurang beruntung karena dua peluang dari La Min Thwe hanya membentur mistar gawang.

Timnas Indonesia U-16 menang 2-1 atas Myanmar U-16

Tendangan Min Thwee yang membentur mistara gawang yang kedua kalinya langsung ditendang jauh oleh pemain Indonesia dan kemudian dikejar oleh Bagus Kahfi. Bagus yang tinggal berhadapan dengan dua pemain Myanmar kemudian menceploskan bola menjadi gol kedua buat Indonesia di pertandingan ini.

Sampai babak pertama berakhir anak asuhan Fachry Husaini unggul 2 gol tanpa balas dari Myanmar.

Di babak kedua, Myanmar meningkatkan intensitas serangan dan Indonesia mengancam dengan melakukan serangan balik. Dari beberapa peluang hanya 1 gol yang didapat Myanmar dari titik pinalti yang dicetak oleh Zaw Win Thein menit ke-72'.

Sampai peluit panjang dari wasit dibunyikan tanda pertandingan berakhir, skor tidak berubah untuk kemenangan Garuda Asia dengan skor 2-1.

Dengan hasil ini Nusantara bertengger di puncak klasmen grup A dengan mengumpulkan 6 poin, unggul selisih gol dari Vietnam di peringkat dua dengan 6 poin. Disusul Kamboja di peringkat tiga dengan 3 poin, Myanmar (3 poin), Timor Leste (0), dan Filipina (0) di dasar klasmen.

Pemain masih gampang tersulut emosi.

Timnas Indonesia U-16 menang 2-1 atas Myanmar U-16

Satu hal yang paling nampak untuk Indonesia di pertandingan ini adalah masih gampangnya para pemain tersulut emosi lawan. Gol pinalti dari Myanmar adalah akibat dari emosi yang tidak terkontrol dari kiper Ernando.

Bola yang sudah ditangkap Ernando sedikit diganggu oleh pemain Myanmar bernomor 4. Seketika Ernando terpancing emosinya dan menjegal Thaw Zin Htet.

Wasit yang melihat kejadian itu langsung menganggapnya sebagai pelanggaran dan menghadiahi Myanmar pinalti yang berujung gol. Sementara Ernando, Kiper Indonesia diganjar kartu kuning oleh wasit.

Kejadian akibat mudahnya anak asuhan Fachry Husaini ini tidak perlu terjadi lagi karena kelemahan tersebut bakal dimanfaatkan oleh lawan yang akan dihadapi oleh Indonesia dengan memancing emosi David Maulana dkk untuk mendapatkan keuntungan.

Labilnya emosi remaja di bawah usia 16 tahun harus diminimalisir oleh pelatih agar tidak menjadi bumerang seperti bobolnya gawang Indonesia oleh Myanmar karena satu tindakan konyol.

Selanjutnya di pertandingan ketiga pada tanggal 2 Agustus 2018 pukul 19.00 WIB melawan Vietnam tidak boleh ada lagi pemain yang gampang tersulut emosinya agar tidak merugikan tim dan menghambat kesuksesan Garuda Asia di Piala AFF 2018.